Samarinda Banjir Lagi

Samarinda Banjir, Dua Hari Izin Kerja, Ingatkan Warga Jangan Buang Sampah Sembarangan

Warga Kecamatan Sungai Pinang Samarinda kembali harus menunggu 2 jam lebih saat banjir kembali menggenangi jalan DI Panjaitan, breaking news

Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Warga Kecamatan Sungai Pinang Samarinda kembali harus menunggu 2 jam lebih saat banjir kembali menggenangi jalan DI Panjaitan Samarinda pada Selasa (14/1/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Warga Kecamatan Sungai Pinang Samarinda kembali harus menunggu 2 jam lebih saat banjir kembali menggenangi Jalan DI Panjaitan Kecamatan Sungai Pinang,  Kota Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (14/1/2020).

Hujan yang mengguyur Kota Samarinda Kalimantan Timur dari pukul 08.50 Wita sampai sekitar pukul 13.30 Wita mengakibatkan kawasan jalan menuju Jalan Poros Samarinda ke arah Kota Bontang macet.

Warga Jalan Damanhuri Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Nike (30) bersama adiknya  menunggu sejak pukul 13.30 WITA di emperan Ruko Perumahan Alaya jalan Bukit Alaya Kecamatan Sungai Pinang.

"Saya menunggu banjir surut bisa dilewati motor matic sejak adik saya pulang sekolah dari SMP 17 Agustus jalan Kemakmuran, sesampainya di Alaya ternyata macet. Dan Jalan Masih tergenang,"katanya.

Nike terpaksa ijin kerja karena sejumlah kawasan kota Samarinda Banjir.

"Saya kerja bidang retail di jalan Sutami kawasan Pergudangan Kecamatan Sungai Kunjang," ungkapnya. 

Waktu banjir hari Sabtu lalu (11/1/2020) terpaksa ijin kerja  karena di jalan Di Panjaitan Banjir.

Kemudian hari ini juga terpaksa saya ijin kerja lagi ke kantor

Karena banjir ini sekarang saya mau coba melewati genangan yang sudah mulai surut sisa semata kaki orang dewasa menuju rumah Jalan Damanhuri.

"Harapan saya semoga Samarinda tidak banjir lagi," harapnya.

Tak jauh berbeda dengan siswa SMAN 2  Jalan Kemakmuran warga Perum The Village, Diva (17) dan Angil warga Jalan Mugirejo berharap.

Semua lapisan masyarakat dan pemerintah bekerja sama sineergi mengurangi dampak banjir.

"Harapan kami jangan buang sampah sembarangan, masyarat semuanya peduli baik pemerintah nya maupun warga bekerja dama mengurangi dan meniadakan banjir di Samarinda.

Lebih dari 5 tahun saya tinggal di Kecamatan Sungai Pinang, hujan dikit banjir.

"Kalau banjir dan hujan seragam sekolah basah, karena besok harapannya masih bisa dipake," harapnya.

Korban Banjir di Samarinda

Hingga pukul 13.55 Wita hujan masih mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (14/1/2020).

Menurut hasil operasi Basarnas Kaltimtara dan tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Kota Samarinda, wilayah yang mengalami banjir berada di 5 Kelurahan dari 3 Kecamatan.

Yakni di Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Sambutan.

Untuk ketinggian tertinggi, pada hari ini 13.00 Wita.

Yaitu di wilayah Lempake, dengan ketinggian air 80 sampai 100 senti meter.

"Yang terendah di wilayah di Sambutan dengan ketinggian air 15 sampai 30 senti meter," kata Kasie Ops Basarnas Kaltimtara, Octavianto, Selasa (14/1/2020).

BACA JUGA:

 Jokowi Mau Datang, Ini Permintaan Warga Penajam Dalam Pembangunan Ibu Kota Baru atau IKN

 Musim Hujan 5 Titik di Sepaku Ini Calon Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia, Jadi Langganan Banjir

 Siap Hadapi Ekspansi Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur, Begini Persiapan Plaza Balikpapan

 Bangun 3 Bendungan Sumber Air Baku Bersih di Ibu Kota Baru, Masuk Dalam Desain, Lelang Tahun Depan

Tim Basarnas bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Kota Samarinda melaksanakan pengamanan di beberapa titik.

Dengan fokus mengevakuasi para korban banjir, termasuk alur transportasi menuju arah Bandara APT Pranoto, Samarinda.

Tepatnya di persimpangan Alaya.

Data sementara Basarnas Kaltimtara, tidak ada korban jiwa.

Korban banjir mencapai 3732 jiwa dari 1009 KK di tiga kecamatan Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Di Kecamatan Samarinda Utara, terdapat banjir di Kelurahan Sempaja Timur dan Lempake, menggenang 11 RT, warga yang terkena dampak banjir sebanyak 1960 jiwa dari 561 KK.

Baca Juga:

 Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain

 Selain Resmikan Tol dan Lihat Ibu Kota Baru di Penajam, Jokowi Bakal Lakukan Ini di Balikpapan

 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku

 Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I

Di Kecamatan Sungai Pinang, terjadi banjir di Kelurahan Temindung Permai dan Gunung Lingai.

Menggenang 8 RT, dengan korban terdampak 1293 jiwa dari 325 KK.

Sedangkan di Kecamatan Sambutan, terjadi banjir di Kelurahan Sambutan, berada di 7 RT dengan korban terdampak 489 jiwa dari 123 KK.

Titik Jalan Sejati pun Digenangi Banjir

Sebagian besar wilayah di Samarinda Kalimantan Timur tergenang banjir.

Namun, biasanya wilayah Jalan Sejati, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda Kalimantan Timur, lolos dari terjangan banjir.

Tapi tidak pada banjir kali ini, warga di jalan tersebut yang awalnya tak terdampak banjir sekarang harus juga merasakan banjir.

Seperti disampaikan warga Jalan Sejati, Risna (43) mengungkapkan.

Lokasi tempat tinggalbya baru kali ini dilanda banjir.

Baru kali ini rumah kami kebanjiran. Dari dulu-dulu tidak pernah terendam banjir.

"Sekarang, banjirnya sepaha orang dewasa,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim, pada Selasa (14/1/2020), siang.

“Ini saya juga mau ngungsi dulu ke rumah keluarga. Sebab, saya punya anak kecil. Sementara, suami dulu yang jaga rumah,” lanjutnya.

Berbeda dengan Delia Afitri (20), mahasiswa Institut Agama Islam Negri (IAIN) Samarinda terpaksa harus bertahan berjam-jam

Untuk bisa lewat simpang 4 Jembatan Mahkota II, menuju kampusnya, di Jalan HAM Riffadin, Kelurahan Harapan Haru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda Kalimantan Timur.

“Kurang lebih 4 jam sudah saya berteduh di sini. Saya mau turun ke kampus," tegasnya.

"Soalnya ada ujian di kampus,” ujarnya saat diwawancara sembari berteduh di salah satu mini market di sekitaran Simpang 4 Jembatan Mahkota II.

Beruntung, dikatakan Delia, ujian di kampusnya terpaksa ditunda karena doaen pengajarnya terjebak banjir.

Selain itu, dikatakan olehnya pula, di depan kampusnya saat ini juga sedang banjir cukup dalam.

“Ia tadi dapat info sudah ditunda ujiannya. Soalnya, dosennya juga kebanjiran. Tapi, saya juga nunggu info unian lainnya. Apakah ditunda atau dilanjutkan,” tandasnya.

Warga lainnya Jerrianto menyebutkan, tidak ada jalan lain menunu ke rumahnya yang berada di Jalan Patimura, Kelurahan Mangkupalas, Samarinda Seberang.

Sebab, jalan satu-satunya menuju rumahnya saat ini tergenang banjir.

Terpaksa juga nunggu ini. Mungkin ada 3 jam sudah berteduh sekalian nunggu banjir surut.

"Saya tadi dari cari kontrakan di Perumahan PKL, Sungai Kapih. Pas mau pulang ini hujan deras dan banjir,” bebernya.

Pantauan TribunKaltim.co, hingga kini aparat dari KODIM 0901 Samarinda, Polresta SamarindaBPBD Samarinda siaga.Setelah dari  jelang siang membantu mengevakuasi warga menggunakan truk Polisi, Truk TNI, Truk BPBD.

(nev).

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved