Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Induk Penajam Naik, Pedagang Sebut Kenaikannya Tak Tinggi

Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Induk Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami kenaikan. Namun kenaikan harga ini tak terlalu tinggi

Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/Aris Joni
Salah seorang pedagang bahan pokok yang berjualan di Pasar Induk Penajam 

Terjadinya cuaca ekstrem beberapa waktu belakangan di awal tahun 2020 ini berdampak pada keterlambatan pasokan bahan pokok ke Kalimantan Timur ( Kaltim ),

begitu pun di Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ).

Keterlambatan masuknya bahan pokok akibat cuaca tersebut, berimbas pada naiknya beberapa komoditas bahan pokok di PPU, seperti bawang merah, cabe rawit dan daging ayam.

BACA JUGA

Samarinda Utara Paling Banyak Terdampak Banjir, BPBD Sebut Jumlah Korban Peningkatan Dua Kali Lipat

Perahu Tiba-tiba Tenggelam Dua Pemuda Nyaris Tewas Saat Memancing di Perairan Balikpapan

Polres Kukar Jaring Pengedar Narkoba di Wilayah Loa Janan, Pelaku Pernah Masuk Sel, Ada 9 Poket Sabu

Terluka Diterkam Buaya Bontang, Pulang ke Rumah Bocah Ini Langsung ke Masjid & Shalat Maghrib

Berdasarkan data perkembangan pangan periode 10-13 Januari 2020, harga bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 38 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Kemudian, cabe rawit juga mengalami kenaikan dari harga Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

"Kalau daging ayam hanya naik Rp 1.000,- saja, dari Rp 35 ribu menjadi Rp 36 ribu," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU, Kuncoro. Rabu, (15/1/2020).

Kuncoro menjelaskan, selama ini bahan pokok di PPU masih bergantung pada suplai dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU, Kuncoro
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU, Kuncoro (TRIBUNKALTIM.CO/ ARIS JONI)

Sehingga, dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem di musim hujan tersebut, diperkirakan terjadi keterlambatan distribusi bahan pokok masuk ke Kaltim.

"Jadi hukum pasar itu, kalau barang kurang, harga naik," ungkap Kuncoro.

BACA JUGA

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved