Satu Cubitan Membunuh 10 Miliar Sel Otak Anak,Simak Paparan Workshop Disiplin PT KNI Bontang Berikut

Valentina Ginting mengungkapkan bentakan/makian mampu membunuh lebih 1 miliar sel otak, satu cubitan atau pukulan membunuh 10 miliar sel otak anak

Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
Workshop Disiplin Positif garapan PT Kaltim Nitrate Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Bontang, Rabu (15/1/2020). 

Workshop Disiplin Positif bertujuan menekan terjadinya kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah. Posisi guru yang disematkan sebagai orang tua kedua sangat sentral dalam mendidik anak di sekolah.

"Guru harus cerdas, cakap, empati, rasional dalam berpikir dan harus disiplin," tuturnya.

Sesuai dengan UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak yang menyebut bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.

Investasi untuk anak merupakan prasyarat untuk mencapai Agenda 2030, dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goal) dimana mengedepankan pembelajaran yang aman dan bebas dari kekerasan.

"2030 Indonesia harus bebas dari kekerasan terhadap anak. Saya mengajak kita semua kampanyekan bersama-sama," tuturnya.

Sementara, Production Line Manager PT KNI, Bakat Hadi Subroto berharap kegiatan workshop Disiplin Positif ini mampu memberi energi positif terhadap guru di Kota Bontang.

Baca Juga;

TRIBUN TRAVEL Museum Sejarah Perang Dunia II Tarakan, Pengunjung Naik, Banyak Koleksi Jejak Kota

Makan Konate Akhirnya Punya Klub Baru, Borneo FC Ramaikan Persaingan Antara Persebaya dan Persib

Bobotoh Ngotot Minta Persib Bandung Rekrut Makan Konate, Soal Skill Wander Luiz dan Joel Vinicius

Jadwal dan Link Live Streaming TV Online Indonesia Masters 2020 Hari Ini Rabu 15 Januari 2020

"Harapannya usai kegiatan ini melahirkan guru-guru cerdas. Ini program pertama di bidang ini. Keberlanjutan program Detektif cmCekatan. Kita dukung program sekolah anak," tuturnya.

Menurutnya, anak adalah aset masa depan bangsa. Sehingga perlindungan bagi mereka dari ancaman kekerasan yang dapat merusak potensi anak harus terus dilakukan. "

"Kami dari industri melihat tanggungjawab. Inilah sumbangsih kami kepada anak-anak kita. Mereka adalah pengganti kita pada beberapa tahun ke depan," ujarnya. (Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved