PDIP Ungkap Soal Hasto Kristiyanto Sembunyi di PTIK Saat Dikejar Penyidik KPK, Ada yang Bermain?

PDIP ungkap kejanggalan soal Hasto Kristiyanto sembunyi di PTIK saat dikejar penyidik KPK, sebut ada oknum yang bermain?

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co via Tribunnews.com
PDIP Ungkap Soal Hasto Kristiyanto Sembunyi di PTIK Saat Dikejar Penyidik KPK, Ada yang Bermain? 

TRIBUNKALTIM.CO - PDIP ungkap kejanggalan soal Hasto Kristiyanto sembunyi di PTIK saat dikejar penyidik KPK, sebut ada oknum yang bermain?

Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) KPK terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan atas kasus dugaan suap eks politisi PDI Perjuangan Harun Masiku, berbuntut panjang.

Kini polemik di tubuh KPK mulai berhembus setelah lembaga anti Korupsi itu batal menggeledah kantor PDIP.

Anggota tim hukum PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta mengungkapkan, ada oknum di Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) yang ingin membocorkan hal-hal yang salah soal penggeledahan kantor PDIP.

"Ada bocoran dari oknum, yang sesungguhnya KPK itu banyak orang baik.

Komisionernya orang baik, Dewas-nya baik, tapi ada beberapa orang yang ingin membocorkan hal-hal yang salah," ujar Wayan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).

"Sehingga kami terpukul kalau PDI Perjuangan dianggap membangkang, melawan petugas penggeledahan," tuturnya.

Tim Hukum PDIP Jelaskan Soal Harun Masiku, Yasonna Hadiri Konferensi Pers PDIP, Jokowi Kena Imbas?

KPK Tak Bernyali Geledah Kantor PDIP? Abraham Samad Singgung Undang-undang KPK Hasil Revisi

KPK Gagal Geledah Kantor PDIP, Bagaimana Sikap Firli Bahuri ? Haris Azhar Juga Singgung Mahfud MD

Dewas KPK Tak Berkutik Saat Najwa Shihab Singgung Gagal Geledah Kantor PDIP, Simak Reaksinya

Wayan menegaskan, penyidik KPK saat itu tidak membawa surat penggeledahan.

Karena itu, PDIP tidak mau dianggap secara sepihak menghalangi penggeledahan.

Lebih lanjut, Wayan juga menyinggung perihal pengungkapan informasi soal Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang melarikan diri ke Kampus PTIK, Kebayoran Baru.

Informasi itu lantas dilanjutkan informasi lain Bahwa Hasto Kristiyanto sempat disusul oleh tersangka suap, Harun Masiku.

Padahal, kata dia, Harun Masiku sudah melarikan diri ke Singapura.

"Sementara pada saat yang sama Komisioner ( KPK ) menyatakan yang bersangkutan ( Hasto Kristiyanto ) tidak terlibat, tapi kan terlanjur viral.

Padahal kali ini kita mendengar enggak ada yang ingin mengejar orang-orang tertentu yang disebut itu," kata Wayan.

Terkait dengan keberadaan oknum tersebut, Wayan meminta agar ada proses hukum kepada mereka.

Pihaknya tidak ingin keberadaan oknum menjadi celah untuk membenturkan lembaga-lembaga terkait.

"Jangan KPU dibenturkan dengan PDI Perjuangan, jangan KPK dibenturkan dengan PDI Perjuangan.

Karena sesungguhnya KPK baik, orangnya banyak yang baik, kita harus memperkuat," kata Wayan.

"Tapi kalau ada oknum yang bermain, ya oknum ini harus dicari.

Ibarat ada sebuh gedung yang besar, bagus, bertingkat, ada dua-tiga tikus itu bisa mengganggu.

Jangan gedungnya dibakar, dua-tiga tikus itu yang kita kejar," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, KPK batal menyegel ruangan di Kantor DPP PDI Perjuangan terkait operasi tangkap tangan terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menyatakan, tim yang diturunkan untuk menyegel telah dibekali dengan surat yang lengkap.

Mereka juga telah menemui petugas keamanan di Kantor DPP PDI Perjuangan.

Namun, petugas keamanan tersebut tidak serta merta memberi izin masuk kepada petugas KPK karena ingin meminta izin kepasa atasannya terlebih dahulu.

"Ketika mau pamit ke atasannya telpon itu enggak terangkat-angkat oleh atasannya, karena lama, mereka mau (menyegel) beberapa objek lagi, jadi ditinggalkan," ujar Lili Pintauli Siregar, Kamis (10/1/2020) lalu.

Kemudian, Lili Pintauli Siregar juga menampik isu adanya insiden antara tim KPK dan petugas kepolisian di Komplek PTIK.

Menurut Lili Pintauli Siregar itu hanya disebabkan kesalahpahaman.

"Soal PTIK itu ternyata memang tidak diketahui oleh teman-teman (kepolisian) bahwa ada petugas KPK di sana.

Karena kebetulan di sana ada acara, ada pengamanan tempat, jadi bukan karena satu dua hal," kata Lili Pintauli Siregar

Lili Pintauli Siregar tidak mengungkapkan alasan tim KPK berada di Kompleks PTIK ketika itu.

Sementara itu, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, tim KPK berada di sana hanya untuk melaksanakan shalat.

"Jadi di situ ada kesalahpahaman.

Pada saat itu, petugas kami sedang ada di sana untuk melaksanakan salat," ujar Ali.

Ali menuturkan, kesalahpahaman berlanjut ketika tim KPK didatangi petugas kepolisian yang merasa curiga dengan keberadaan tim KPK padahal area tersebut tengah disterilkan.

Akibat kecurigaan itu, tim KPK sempat tertahan beberapa waktu sambil menjalani sejumlah pemeriksaan termasuk pemeriksaan urin.

"Petugas sempat dicegah dan kemudian dicari identitasnya, betul sampai kemudian diproses di situ ditanya-tanya seterusnya sampai kemudian seperti yang tadi disampaikan, tes urin dan lain-lain.

Seolah ada orang yang ingin berbuat (kejahatan), tentunya demi pengamanan di situ," kata Ali.

Ali menuturkan, kesalahpahaman berlanjut ketika tim KPK didatangi petugas kepolisian yang merasa curiga dengan keberadaan tim KPK padahal area tersebut tengah disterilkan.

Akibat kecurigaan itu, tim KPK sempat tertahan beberapa waktu sambil menjalani sejumlah pemeriksaan termasuk pemeriksaan urine.

"Petugas sempat dicegah dan kemudian dicari identitasnya, betul sampai kemudian diproses di situ ditanya-tanya seterusnya sampai kemudian seperti yang tadi disampaikan, tes urin dan lain-lain.

Seolah ada orang yang ingin berbuat (kejahatan), tentunya demi pengamanan di situ," kata Ali.

Bantahan PDIP Soal Pemakelaran

Anggota tim hukum PDI Perjuangan, Teguh Samudera, membantah informasi perihal dugaan adanya permakelaran dalam permohonan pergantian antarwaktu ( PAW ) caleg yang diajukan oleh partai tersebut.

Menurut dia, proses permohonan PAW oleh PDI Perjuangan sudah sesuai prosedur.

"Tidak ada (permakelaran). Karena kami sudah confirm suratnya jelas, putusan Mahkamah Agung (MA) pun sudah jelas, fatwanya (fatwa MA) juga sudah jelas," ujar Teguh di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).

Teguh Samudera pun membantah informasi tentang adanya tiga utusan PDI Perjuangan yang diduga menjadi makelar dalam permohonan PAW.

"Misalnya makelar, dia sendiri yang bertindak seperti makelar? Kami enggak tahu," ucap Teguh.

"Kami tetap enggak ada apa-apa. kita tidak pernah ada perintah apa-apa, apalagi sesuatu yang tercela atau melanggar hukum," tuturnya.

Sebelumnya, dugaan adanya permakelaran ini terungkap atas kecurigaan Komisioner KPU yang menjadi tersangka kasus suap, Wahyu Setiawan.

Wahyu Setiawan mengatakan, dirinya sudah curiga ketika PDI Perjuangan menanyakan tentang penetapan anggota DPR melalui proses pergantian antar-waktu.

Kecurigaan itu, kata Wahyu Setiawan, bahkan sempat ia sampaikan ke Ketua KPU Arief Budiman dan Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik.

"Saya bahkan saya juga sudah menyampaikan fenomena yang sedang saya hadapi.

Saya pernah menyampaikan itu kepada Pak Ketua (Arief Budiman) dan Kak Evi (Evi Novida Ginting Manik)," kata Wahyu Setiawan saat menjalani sidang dugaan pelanggaran kode etik yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).

Menurut Wahyu Setiawan, kecurigaan itu adalah adanya potensi permakelaran dalam permohonan PAW.

"Saya pernah menyampaikan di chatting saya, saya mohon surat-surat penolakan terhadap PDIP segera dikeluarkan karena ada situasi permakelaran," tuturnya.

YouTube Najwa, Eks Jubir KPK Bela PDIP Megawati dan Hasto Kristiyanto Pada Kasus Suap Harun Masiku

Penyebab DPP PDIP Gagal Digeledah Terjawab Sudah, KPK Sampai Bermohon, Ternyata Begini Respons Dewas

Dampak Kader PDIP Terlibat OTT KPK Melebar ke Gerindra, Mulan Jameela Disinggung, Pola Disebut Mirip

Dewan Pengawas KPK Bocorkan Penyebab Gagalnya Geledah Kantor PDIP, Tumpak H Panggabean Angkat Bicara

Wahyu Setiawan menjelaskan, yang ia maksud dengan permakelaran adalah permintaan tiga orang yang menemui dirinya untuk mengupayakan penetapan politisi PDI Perjuangan Harun Masiku melalui proses PAW.

Akan tetapi, Wahyu Setiawan tak menyebut detail tiga orang yang ia maksud.

"Yang saya maksud makelar ya tiga orang yang menemui saya, karena saya menyampaikan ini prinsipnya tidak bisa.

Tapi ada orang orang yang memperjuangkan itu dengan berbagai cara," ujarnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tim Hukum PDI-P Sebut Ada Oknum KPK Bocorkan Keterangan soal Penggeledahan DPP", https://nasional.kompas.com/read/2020/01/16/16271491/tim-hukum-pdi-p-sebut-ada-oknum-kpk-bocorkan-keterangan-soal-penggeledahan.
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Bayu Galih
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved