TRIBUN TRAVEL Banyak Warga Berburu Beppa Janda, Kue Khas Warga Sulawesi di Kutim Kalimantan Timur

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Kue Beppa Janda atau Ilat sapi sebenarnya banyak ditemui di beberapa kota di Kalimantan Timur.

Kue yang bisa dibilang kue tradisional dan sudah jarang ditemui ini.

Ternyata punya rasa yang khas bagi penikmatnya.

Terutama bagi warga Kabupaten Kutai Timur ( Kutim ) Provinsi Kalimantan Timur.

Karena cocok buat suguhan untuk tamu, pengganjal perut maupun sarapan pagi.

Di Sangatta, produk beppa janda yang cukup terkenal berada di Km 13, kawasan Dusun Teluk Kaba, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutim.

Baca Juga:

• Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain

• Selain Resmikan Tol dan Lihat Ibu Kota Baru di Penajam, Jokowi Bakal Lakukan Ini di Balikpapan

• 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku

• Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I

Mendapatkan kue dengan rasa gula merah yang khas tersebut, harus mengantri cukup panjang.

Tribunkaltim.co, yang ikut membeli, harus antre lebih 20 nomor. Sementara antrean belum dimulai. Termasuk nomor 1.

Tapi jangan khawatir, sambil menunggu giliran, nikmatnya beppa janda hangat bisa dirasakan.

Karena, si penjual menaruh sepiring beppa janda untuk dimakan para pelanggannya di tempat.

Ditambah pilihan suguhan minuman, berupa teh es, air mineral dan sarabba hangat. Gratis.

Dzulkarnain sang pemilik home industri beppa janda mengatakan setiap harinya, ia bisa kedatangan lebih 50 pembeli.

BACA JUGA:

• Jokowi Mau Datang, Ini Permintaan Warga Penajam Dalam Pembangunan Ibu Kota Baru atau IKN

• Musim Hujan 5 Titik di Sepaku Ini Calon Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia, Jadi Langganan Banjir

• Siap Hadapi Ekspansi Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur, Begini Persiapan Plaza Balikpapan

• Bangun 3 Bendungan Sumber Air Baku Bersih di Ibu Kota Baru, Masuk Dalam Desain, Lelang Tahun Depan

Mulai saat warung buka pukul 8.00 pagi hingga tutup pukul 16.00 sore.

Satu pembeli tidak dibatasi jumlah yang dibeli.

Bisa satu kotak isi 20 biji atau kotak isi 30 biji.

“Kalau 5.000 biji lebih.

Bisa sampai 7.000 an biji per hari, yang kita produksi dan rata-rata habis terjual,” ungkap pria yang akrab disapa Dzul.

Bisnis rintisan orang tuanya itu, menurut Dzul tetap berjaya di tengah hadirnya kue modern saat ini.

Bahkan, tak sedikit orang yang datang ke warungnya berasal dari Samarinda, Sangkulirang, Bontang serta Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca Juga:

• Hari Terakhir Promo KFC Harga Spesial Paket Super Besar 1 Hanya Rp 20 Ribuan hingga 17 Januari 2020

• Indonesia Master 2020 Jumat 17 Januari 2020, Jonatan Christie Tantang Anders Antonsen, Ambisi Juara

Selain untuk oleh-oleh, tak sedikit yang membeli untuk dinikmati sendiri atau dijual kembali di Sangatta maupun Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Jarang sih ada yang beli hanya satu kotak (isi 20 biji).

Umumnya beli langsung 50 biji atau lebih 100 biji.

Karena harganya juga sangat terjangkau.

"Hanya Rp 1.000 per biji,” ungkapnya.

Yono, warga Sangkulirang yang ikut mengantre ilat sapi mengaku tak masalah harus lama menunggu.

Karena sudah janji akan membawakan oleh-oleh makanan khas suku Bugis tersebut.

Di sini rasanya lebih enak.

Tidak terlalu manis, juga masih empuk biar berapa hari baru dimakan.

"Istri saya sukanya yang di sini," tuturnya.

"Nggak mau dia dibelikan di tempat lain,” ungkap Yono.

Ia tak sendiri.

Mira, warga asal Sangatta pun mengaku jauh-jauh ke Km 13, hanya demi membeli ilat sapi produksi warung

“Pabrik Beppa Janda”.

Kue wajib di rumah ini.

Biasa dimakan kalau sore dengan teh hangat.

Kebetulan besok ada pengajian di rumah, jadi beli agak banyak untuk suguhan sekalian,” ungkapnya.

Baca Juga: 

• Presiden Jokowi Injakkan Kaki di Desa Pemaluan Kaltim, Selamat Datang Ibu Kota Baru

• Bappenas Kembali Kunjungi Lokasi Ibu Kota Baru di Sepaku, Pemkab Penajam Paser Utara Siapkan 3 Hal

(Tribunkaltim.co)