Ada Potensi Gempa 5 SR di Lokasi Ibu Kota Negara, Kepala BNPB : Semua Ahli Akan Diturunkan

Memiliki potensi gempa 5 SR di Lokasi Ibu Kota Negara (IKN), sehingga BNPB akan menurunkan semua ahli

Editor: Samir Paturusi
Tribunkaltim.Co/Purnomo Susanto
FOTO BERSAMA - Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo bersama rombongan berfoto bersama Gubenur Kaltim, Isran noor usai melakukan kunjungan kerja di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarina, pada Rabu (22/1/2020), siang 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA -Memiliki potensi gempa 5 SR di Lokasi Ibu Kota Negara (IKN), sehingga BNPB  akan menurunkan semua ahli

Menjadi lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), Provinsi Kaltim langsung mendapat perhatian lebih. Salah satunya soal potensi bencana.

Secara khusus, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan tugas dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk melakukan penelitian terkait potensi bencana.

Meskipun tidak memiliki gunung berapi, Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengungkapkan, potensi bencana gempa di Kaltim masih ada.

Bahkan, secara angka, Doni menyebutkan potensi gempa di Kaltim di bawah 5 skala richter (SR).

“Potensi gempa ada. Tapi, dibawah 5 SR. Namun, ini perlu kita dalami kembali melalui kerjasama dari berbagai pihak,” ujarnya saat diwawancara awak media usai dirinya melakukan kunjungan kerja di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarina, pada Rabu (22/1/2020), siang.

Saleh Bandar Sabu di Bontang Masuk Daftar Pencarian Orang BNNP Kaltim, Ternyata Punya Kurir Pelajar!

Gondol Sepeda Motor Milik Tetangganya, Pria di Kota Balipapan ini Terancam 7 Tahun Penjara

Jualan di Eks Lokalisasi Hingga Buat Loket Sabu, Begini Rekam Jejak Bandar yang Ditangkap BNN

Profil Annisa Julia Angelina Fisioterapis Persiba Balikpapan Female FC, Terinspirasi dari SEA Games

Tidak mau sembarang dalam melakukan penelitian, Doni menyebutkan, BNPB menurunkan seluruh ahli dan pakar dari berbagai bidang dalam melakukan penelitian.

Hal ini dilakukan, agar seluruh data yang didapat valid.

“Itu kita lakukan, untuk mendapatkan data yang bersumber dari periset dan peneliti.

Kiranya, apa saja ancaman bencana terhadap IKN nantinya. Supaya, kita bisa melakukan mitigasi yang tepat," jelasnha.

Sesuai kajian awal, Doni menyebutkan, baru potensi gempa dan kebakaran hutan yang menjadi perhatian.

Namun, untuk selanjutnya, BNPB nantinya akan melakukan kajian lebih mendalam yang dilakukan oleh tim yang dibentuk.

“Khusus Kalimantan sejauh ini daerah yang paling aman dari aspek bencana gempa di Indonesia.

Walaupun ada, tetapi relatif kecil. Namun semua ini akan diketahui melalui kajian lebih dalam dari tim yang dibentuk oleh BNPB," katanya.

Terkait dengan kebakaran hutan, Doni dituturkan, menjadi atensi lebih oleh BNPB.

Pasalnya, pada tahun 2019 lalu, dibeberkan olehnya, telah terjadi kebakaran hutan seluas 64 ribu hektare.

Namun, dengan hadirnya IKN, diharapkan olehnya bencana tersebutakan berkurang.

“Bencana kebakaran hutan dan lahan penyebabnya 99 persen adalah prilaku.

Jadi prilaku dirubah dan mencarikan solusi agar masyarakat tidak lagi membakar lahan untuk membuka ladang atau apapun,” jelasnya.

“Kalau hal tersebut sudah dapat dikendalikan, maka sangat mungkin kebakaran hutan dan lahan berkurang.

Dan saya sangat yakin apabila lingkungan kita bisa jaga bersama, penyebab kebakaran hutan lahan bisa dikurangi," lanjutnya 

Kunjungi Samarinda

Sebelumnya, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Widi Prasetijono mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Pusat Letjen TNI Doni Monardo di Samarinda Kalimantan Timur ( Kaltim ) meninjau kondisi terkini bencana dan pascabanjir.

Terutama banjir yang melanda Kota Samarinda khususnya di Kecamatan Sambutan dinilai telah menyebabkan lahan persawahan para petani gagal panen, Rabu (22/1/2020).

Kunjungan tersebut melihat secara langsung banjir yang melanda beberapa wilayah Kota Samarinda, khususnya di Sambutan menyebabkan gagal panen. Sekitar 81 hektare lahan gagal panen.  

Areal sawah gagal panen yang terdampak banjir di Pelita 6 Rt 16,17,18 Kelurahan Sambutan Kecamatan Sambutan Samarinda.

Lahan yang mengalami gagal panen milik kelompok tani Berkat Usaha 20 Ha, Bina Usaha 15 Ha, Pelita Berkat Mandiri 14 Ha, Rahmad Abadi 16 Ha, Agro Wisata 16 Ha, total 81 Ha.

Baca Juga;

Dua Pengasuh Yusuf Gazali di PAUD Ditetapkan Sebagai Tersangka, Antara Pasrah dan Sulit Menerima

Temuan Mayat Balita Tanpa Kepala, Guru PAUD Samarinda Ini Tersangka, Begini Respon Ayah Yusuf Gazali

Statistik German Rivero Rekomendasi Mario Gomez, Buat Arema FC Tak Minat Lagi Striker Persib Bandung

Duo Brasil Belum Puaskan Robert Rene Alberts, Persib Cari Striker Asing Lagi?

"Kehadiran saya di sini untuk memastikan negara hadir, ketika warga Indonesia menjadi korban bencana alam dan harus memberikan perhatian penuh," ujar Doni Monardo usai meninjau lokasi terdampak banjir.

Doni Monardo menyemangati warga masyarakat yang terdampak musibah banjir.

"Masyarakat harus kuat dan tabah terus jaga persatuan dan kebersamaan, mari kita bersama-sama menjaga alam dan tidak merusak hutan dan mematuhi aturan pemerintah, jagalah alam supaya alam menjaga kita," tambahnya.

Baca Juga;

Pengakuan Aji Santoso Singgung Peluang Andik Vermansah dan Osvaldo Haay Perkuat Persebaya Surabaya

Sahabat Lina Zubaedah Ungkap Sejumlah Aset Mantan Istri Sule Dikelola Saudara Teddy, Termasuk Ruko

Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 22 Januari 2020, Sagitarius Butuh Terapi, Pisces Liburan Keluarga

Segera Menikah, Ini 7 Fakta Calon Istri Sule: Ternyata Baru Kenal, Tak Ingin Seperti Mendiang Lina

Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Gubernur Kaltim Isran Noor, Walikota Samarinda Syaharie Jaang, Dandim 0901/Smd Kolonel Kav Tomi Kaloko Utomo,

Kasi Ter Korem 091/Asn Kolonel Arh Muhamad Jamaludin Malik, Kapolresta Smd Kombes Pol Arief Budiman dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov Kaltim Frederik Bid. (*nev)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved