ILC TvOne; Kisah Korban Keraton Agung Sejagat, Keluarkan Uang Jutaan Rupiah, Ada Kaitannya Jogja DEC
Setyo Eko Pratolo, korban dari munculnya Keraton Agung Sejagat mengisahkan awal mula ia menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Mendadak muncul Kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Publik bertanya, ada apa kaitannya kemunculan Kerajaan seperti Sunda Empire dan Kerajaan Keraton Agung Sejagat.
Topik ini pun kemudian menjadi bahasan ILC tvOne.
Ini Kerajaan atau Kekaisaran fiktif mendadak muncul menghebohkan publik belakangan ini.
Di antaranya yang hangat diperbincangkan masyarakat yakni Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire, World Empire.
Banyak orang yang merasa tertipu dengan munculnya Kerajaan ataupun kekaisaran yang mendadak muncul tersebut.
Baca Juga:
• Curhat 3 Desainer Balikpapan Terkait Tantangan Fashion Lokal Seiring Ibu Kota Baru di Kaltim
• Presiden Jokowi Inginkan Tahun 2024 Pindah Semua, Draf RUU Ibu Kota Baru Masuk Babak DPR
• Alibaba Cloud Bakal Ikut Berperan dalam Pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur
• Ibu Kota Baru Indonesia, Jokowi Ingin Bak London New York Masdar City Konsep Metropolitan Smart City
Setyo Eko Pratolo, korban dari munculnya Keraton Agung Sejagat mengisahkan awal mula ia menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat.
Hal itu diungkapkan Eko ketika berbicara di ILC tvOne, Selasa (21/1/2020) malam.
Ia mengaku mengaku menjadi pengikut setelah terbujuk dengan iming-iming dari Toto Santoso, orang yang mengklaim sebagai Raja Keraton Agung Sejagat.
Diketahui, Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santosa pernah terlibat dalam organisasi Jogjakarta Development Committe (DEC).
Totok menjabat sebagai Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara.
Menurut Eko, ada satu benang merah antara Jogja DEC, Sunda Empire, World Empire dan juga Keraton Agung Sejagat.
Eko yang merupakan perangkat desa Pogung, Juru Tengah Purworejo tersebut, mengaku bergabung dengan Keraton Agung Sejagat bermula sejak kehadiran Jogja DEC.
Dari Jogja DEC yang disebutnya merupakan Panitia Pembangunan Kemanusiaan itu, lalu bertransformasi menjadi Sunda Empire.