Deteksi Virus Corona di Pintu Masuk, Siapkan Pemindai Suhu Tubuh, Virus Mirip SARS Merenggut 9 Jiwa

Kemenkes Indonesia berusaha mencegah masuknya virus Novel Corona ke tanah air dengan menyiapkan pemindai suhu tubuh.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/fachmi rachman
Petugas kesehatan pelabuhan melakukan pengecekan suhu tubuh jamaah haji kloter 1 debarkasi Balikpapan saat tiba di Asrama Haji Batakan, Kota Balikpapan, Jumat (8/9/2017) dini hari. Monitoring suhu tubuh ini untuk mencegah masuknya penyakit menular yang tidak sengaja dibawa oleh jamaah 

Dan Virus Corona dianggap mirip dengan SARS menginfeksi 440 orang dan sudah menyebar ke berbagai negara.

Penderita bukan lagi hanya di China atau Tiongkok, tetapi sudah didapati di Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia mulai bersiaga, mencegah penularannya.

Kejadian di China

Diketahui, sejak 31 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020, di Kota Wuhan, China, terdapat 59 kasus dengan gangguan pernapasan (pneumonia) dan dirawat di rumah sakit. Hingga Rabu (22/1), sembilan orang meninggal.

Orang meninggal kesembilan didapati di Wuhan, ibu Kota Provinsi Hubei, Tiongkok, Selasa malam.

Departemen Kesehatan China melaporkan pula 440 orang tertular virus corona jenis baru itu.

Wakil Menteri Kesehatan China Li Bin mengatakan pemerintah mewaspadai penyebaran virus ini terhadap siapa saja yang punya kontak langsung dengan para pasien.

Berdasarkan catatan, terdapat 2.197 kasus kontak dekat dengan pasien.

Virus corona ini bisa disebarkan melalui saluran pernapasan.

Hewan juga tidak diperbolehkan memasuki Kota Wuhan, sebagai lokasi wabah berasal.

"China juga akan meningkatkan kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata Li.

Penyakit ini ditularkan melalui saluran pernapasan. Namun dalam penelitiannya wakil Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Li Bin mengungkapkan hal lain.

"Ada kemungkinan mutasi virus corona dan penyebaran penyakit lebih lanjut. Bila diperlukan, pemeriksaan suhu juga akan diterapkan di area-area penting di tempat-tempat ramai," kata Li Bin dalam konferensi pers di Beijing, dikutip dari AFP, kemarin.

Pemerintah China mengklasifikasikan wabah dalam kategori yang sama dengan epidemi SARS. Hal ini berarti isolasi wajib bagi mereka yang didiagnosis dengan penyakit tersebut dan potensi untuk menerapkan tindakan karantina dalam perjalanan.

Tetapi mereka masih belum dapat memastikan sumber pasti dari virus tersebut, yang telah menginfeksi 440 orang di 13 provinsi dan kota. "Kami akan meningkatkan upaya penelitian untuk mengidentifikasi sumber dan penularan penyakit," kata Li.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved