Demi Peran Figuran Sinetron, 20 Remaja Ini Rela Ditiduri Manajer Agensi, 9 Korban Sudah Jadi Artis
Demi peran figuran sinetron, 20 remaja ini rela ditiduri manajer agensi, 9 korban sudah jadi artis
Tersangka YMP merayu korban dengan iming-iming akan dijadikan peran figuran dalam sinetron.
"Pelaku merayu korban agar mau disetubuhi dengan alasan sebagai persyaratan untuk bisa menjadi pemain figuran. Setelah itu pelaku melancarkan aksi bejatnya di sebuah hotel di Jakarta Barat," kata Audie A Latuheru, dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/1/2020).
YMP diketahui telah melakukan pencabulan sejak Februari 2019 sampai sekarang.
Kasus tersebut terungkap ketika salah satu korban yang berinisial MR (13) mengeluhkan rasa sakit di sekitar alat kelaminnya.
MR (13) kemudian menyampaikan keluhan tersebut ke orang tuanya.
Orang tua MR lalu melaporkan tindak pelecehan yang telah dialami anaknya ke polisi.
"Pelaku kami tangkap ketika pelaku mencoba kembali menghubungi korban," jelas Audie.
YMP diduga sengaja mengincar korban di bawah umur untuk diiming-imingi menjadi artis sinetron.
Pada tersangka lain I dan ADS, modus yang dilakukan adalah mencari korban melalui media sosial.
Mereka mencari korban secara acak di media sosial dan mengajak korban bertemu.
"Dua pelaku ini (I dan ADS) modusnya sama, yakni berkenalan di media sosial lalu merayu korban hingga mau diajak bertemu dan pelaku mencabuli korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi.
Sementara itu, pada kasus tersangka RD, tersangka adalah orang kepercayaan dari orang tua korban berinisial TE.
• Kisah 6 ABG Liburan, Kehabisan Uang, Terpaksa Jual Diri di Prostitusi Online Via WhatsApp dan MiChat
• Dibongkar Polisi, Prostitusi Online ABG di Kalsel, Tarif Kencan Rp 300- 600 Ribu Via Aplikasi MiChat
• Fee Rp 100 Ribu, Pengakuan Mucikari Prostitusi Online Balikpapan: Mereka yang Minta Dicarikan Lelaki
• Polda Metro Ungkap Kasus Eksploitasi Anak di Bawah Umur, Dijual Rp 750 Ribu ke Pria Hidung Belang
TE sengaja dititipkan kepada RD karena dianggap dapat dipercaya untuk menjaganya.
Namun kepercayaan orang tua TE tersebut dilanggar oleh RD.
"Pelaku bukannya menjaga korban, malah mencabuli," kata Arsya. (*)