Teka Teki Penyebaran Virus Corona Wuhan, Ahli Sebut Infeksi Virus Diduga Melalui Mata
Penyebaran virus corona Wuhan atau biasa dikenal Novel coronavirus (2019-nCoV) hingga kini masih misteri. Ahli sebut diduga melalui mata
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Penyebaran virus corona Wuhan atau biasa dikenal Novel coronavirus (2019-nCoV) hingga kini masih misteri.
Namun, Seorang ahli pernapasan China yang juga terinfeksi 2019-nCoV saat mengunjungi Wuhan pekan lalu menduga dirinya terinfeksi virus corona Wuhan melalui mata.
Dikatakan Wang Guangfa, spesialis pernapasan dari RS Universitas Peking di Beijing, perlindungan mata yang tidak memadai mungkin menjadi penyebab dirinya terinfeksi virus corona Wuhan.
Wang yang dulu juga pernah membantu memerangi SARS di China pada 2003 itu mengatakan, dia tidak menggunakan pelindung mata yang memadai saat mengunjungi klinik demam atau bangsal isolasi di Wuhan.
"Kami semua sangat waspada dan menggunakan masker N95. Namun kemudian saya menyadari bahwa semua tim medis tidak menggunakan kacamata pelindung," ujar Wang seperti dilansir South China Morning Post, Kamis (23/1/2020) lalu.
Dia mengatakan, setelah kembali ke Beijing, mata kirinya mengalami konjungtivitas atau memerah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata).
Dua sampai tiga jam setelah itu, dia mulai terserang demam dan radang selaput lendir hidung.
Wang mengatakan, dia awalnya mengira hanya terkenda flu biasa. Pasalnya, dia tidak melihat pasien di Wuhang yang mengalami konjungtivitas.
Namun, perawatan untuk mengobati flu dikatakan Wang tak efektif menyembuhkan sakitnya. Dia justru terus mengalami demam intermiten, yakni suhu badan turun dari suhu normal selama beberapa jam dalam satu hari.
Wang akhirnya menjalani tes 2019-nCoV, dan hasilnya positif.
Wang mengatakan, penjelasan paling mungkin adalah virus corona Wuhan menginfeksi dirinya melalui mata.
Sementara itu, Li Lanjuan, anggota panel ahli senior Komisi Kesehatan Nasional yang mengunjungi Wuhan telah menyarankan semua tenaga medis yang turun ke lapangan untuk menggunakan kacamata pelindung, mengingat mereka melakukan kontak langsung dengan pasien demam. Sementara untuk warga sipil, cukup hanya menggunakan masker wajah.
Li Lanjuan juga berkata, saat ini para peneliti tengah meneliti dan meramu vaksin yang tepat untuk memerangi 2019-nCoV.
Otoritas kesehatan China mengumumkan, pada Sabtu (25/1/2020) terdapat lebih dari 2.000 kasus pneumonia Wuhan di China dan belasan negara lain.
Berikut daftarnya seperti dilansir CNet:
1. China: 1.985 kasus terinfeksi 2019-nCoV
2. Thailand: 7 terinfeksi 2019-nCoV
3. Australia: 4 terinfeksi 2019-nCoV
4. Malaysia: 3 terinfeksi 2019-nCoV
5. Singapura: 3 terinfeksi 2019-nCoV
6. Perancis: 3 terinfeksi 2019-nCoV
7. Vietnam: 2 terinfeksi 2019-nCoV
8. Jepang: 3 terinfeksi 2019-nCoV
9. Korea Selatan: terinfeksi 2019-nCoV
10. AS: 2 terinfeksi 2019-nCoV
11. Nepal: 1 terinfeksi 2019-nCoV
12. Kanada: 1 orang diduga terinfeksi 2019-nCoV
13. Taiwan: 1 orang terinfeksi 2019-nCoV
Sementara itu, pasien berinisial R (35) yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso dinyatakan tidak terjangkit virus Corona.
Hal itu disampaikan Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso dr Diany Kusmowardhani.
"Pasien tersebut bukan suspect nCoV. Hasil pemeriksaan PCR menunjukkan negative virus Corona," kata Diany saat dikonfirmasi, Minggu (26/1/2020).
Namun, tidak disebutkan kondisi terakhir dari pasien yang dirawat di ruang isolasi tersebut.
Ciri-ciri Pasien Terinfeksi Corona Wuhan
Kenali ciri, Penularan, dan cara pencegahan, Imbauan Kemenkes untuk waspada terhadap virus Corona
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus corona (nCoV), kenali ciri-ciri, penyebaran, dan langkah pencegahan dari kemenkes berikut ini.
Dunia sedang dihebohkan dengan mewabahnya virus corona jenis baru, yakni Novel coronavirus ( 2019-nCov) yang berasal dari Wuhan, China.
Wiendra Waworuntu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dalam temu media, Rabu (22/1/2020) mengatakan bahwa untuk virus nCoV saat ini belum ada vaksin maupun obatnya, pun dengan negara yang saat ini terjangkit juga belum punya.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Kepala Kantor Kesehatan Pelabungan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, dr. Anas Maruf mengatakan semua pintu masuk negara sudah disiapkan termoscanner.
• Karena Diduga Terinfeksi Virus Corona, Pasangan Suami Istri harus Tinggalkan Anaknya di Bandara
• Calon Penumpang Pesawat di Bandara APT Pranoto Ramai Pakai Masker, Gara-gara Virus Corona?
• Update Berita Virus Corona: China Klaim Sudah Punya Obat Penangkal, Kenali Gejala & Cara Pencegahan
• Nasib 12 Mahasiswa Aceh Masih Tertahan di Wuhan, Kota Terparah Terjangkit Virus Corona di China
''Dalam kondisi rutin seluruh kedatangan internasional semua selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner meskipun tidak ada penyakit yang diwaspadai. Kalau ada penyakit yang diwaspadai maka kita tingkatkan pengamanannya,'' ucap dr. Anas.
Kasus yang perlu dicurigai terinveksi nCoV adalah:
1. Penderita Infeksi saluran pernapasan akut berat (Severe Acute Respiratory Infection/SARI), dengan riwayat demam dan batuk serta penyebab yang belum pasti, memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di Wuhan, Provinsi Hubei, China dalam waktu 14 hari sebelum timbulnya gejala.
2. Seseorang yang sakit dengan gejala klinis yang tidak biasa, kemudian terjadi penurunan kondisi umum mendadak meskipun telah menerima pengobatan yang tepat, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat perjalanan.
3. Penderita Infeksi Saluran Pernapasan akut (ISPA) ringan atau berat, yang dalam 14 hari sebelum timbulnya penyakit, mengalami:
a. Kontak erat dengan kasus positif infeksi nCoV;
b. Mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan di negara-negara terjangkit nCoV;
c. Mengunjungi atau bekerja di pasar hewan di Wuhan, China;
d. Memiliki riwayat kontak dengan hewan (jika hewan penular sudah teridentifikasi) di negara terjangkit nCoV.
dr. Annas menyarankan kepada masyarakat Indonesia yang berada di Wuhan untuk menghindari wilayah yang menjadi penyebaran penyakit akibat nCoV, menghindari kontak yang diduga menderita nCoV, berperilaku hidup bersih dan sehat, dan segera berobat ke Fasyankes jika sakit.

Cara Penyebaran Virus Corona
Virus corona dapat menyebar melalui infeksi ke orang lain dengan berbagai cara.
Melalui udara dengan batuk dan bersin atau melalui kontak langsung seperti menyentuh atau berjabat tangan.
Ciri-Ciri dan Gejala Terjangkit Virus Corona
Virus corona yang dapat menginfeksi manusia seperti tipe 229E, NLL63, OC43, dan HKU1, menimbulkan penyakit saluran pernapasan bagian atas, dari ringan hingga sedang seperti flu biasa.
Gejala penyakit ini yaitu hidung meler, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan demam.
Virus corona dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia atau bronkitis.
Penyakit ini lebih mudah terjangkit pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah seperti bayi dan orang tua.
Kemenkes RI melalui akun Twitter resminya juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengenali gejala serta langkah pencegahan agar tidak tertular virus corona atau nCoV.
Selain imbauan peningkatan kewaspadaan masyarakat, Kemenkes RI juga memberi pesan kepada para petugas kesehatan untuk melakukan hal-hal berikut ini.
- Hindari kontak jarak dekat dengan penderita ISPA
- Gunakan alat pelindung diri (APD)
- Sering cuci tangan pakai sabun, terutama setelah kontak langsung dengan orang sakit atau lingkungan orang sakit.
- Ingatkan kepada penderita ISPA untuk menerapkan etika batuk (jaga jarak dengan orang serta menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin).
Cara Mencegah Virus Corona
Berikut ini imbauan cara mencegah agar tidak tertular virus corona dikutip dari akun Twitter Kemenkes.
- Cuci tangan menggunakan sabun
- Makan makanan bergizi
- Istirahat cukup
- Pakai masker saat sedang flu
- Masak daging hingga matang
- Rutin olahraga
- Segera ke fasyankes jika mengalami gejala pneumonia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Korban, Pakar China Sebut Virus Corona Bisa Ditularkan Lewat Mata"