TERUNGKAP, Harta Kekayaan Menteri yang Pernah Main Lenong Jadi Pedagang Bakso Ini Capai Rp 2,3 T
TERUNGKAP, Harta Kekayaan Menteri yang Pernah Main Lenong Jadi Pedagang Bakso Ini Capai Rp 2,3 T
TERUNGKAP, Harta Kekayaan Menteri yang Pernah Main Lenong Jadi Pedagang Bakso Ini Capai Rp 2,3 T
TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa menteri dalam Kabinet Indonesia Maju berangkat dari latar belakang sebagai pengusaha.
Pengusaha yang naik status jadi menteri ini antara lain, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
Berapa kekayaan ketiga menteri yang kerap menjadi perbincangan hangat karena kebijakan yang mereka keluarkan selama ini. Siapa yang terkaya?
• Blak-blakan, Erick Thohir Beri Sinyal Jabatannya Tak Akan Lama, Ini Pesannya ke Wamen Bila Dicopot
• Digandeng Nadiem Makarim untuk Kerjasama Kemendikbud, Netflix Buka Suara Soal Pemblokiran
• Kabar Buruk Bali Gara-gara Ulah Media Amerika, Menteri Jokowi-Maruf Wishnutama tak Tinggal Diam
• Setelah Disebut Jadi Kandidat Presiden oleh Jokowi, Sandiaga Uno Kini Khawatir dengan Erick Thohir
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bahwa semua menteri Kabinet Indonesia Maju sudah menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara ( LHKPN).
Mereka diketahui untuk kali pertama menjadi penyelenggara negara.
Dikutip dari situs elhkpn.kpk.go.id, Menteri BUMN Erick Thohir memiliki kekayaan tertinggi dibanding Nadiem Makarim dan Wishnutama.
Total harta kekayaan Erick Thohir tercatat mencapai Rp 2.316.600.097.385.
Erick Thohir tercatat mempunyai 30 bidang tanah yang tersebar di Jabodetabek senilai total Rp 242.547.000.000 dan empat unit kendaraan bermotor senilai total Rp 3.917.000.000.
Kendaraan bermotor itu termasuk tiga unit mobil Mercedes-Benz.
Mantan bos klub sepak bola Inter Milan itu juga tercatat memiliki surat berharga senilai Rp 1.699.674.350.000 dan kas senilai Rp 139.424.833.875.
Sementara itu, kekayaan Mendikbud Nadiem Nakarim menempati posisi kedua dari tiga menteri berlatar belakang pengusaha itu.
Nadiem Makarim tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 1.225.006.640.485.
Apabila dirinci, Nadiem Makarim mempunyai enam bidang tanah yang tersebar di Jakarta Selatan, Bali, dan Rote Ndao senilai total Rp 38.675.933.850.
Nadiem Makarim tercatat mempunyai tiga unit mobil senilai total Rp 2.076.076.550.
Pendiri Gojek itu juga memiliki surat-surat berharga senilai Rp 1.250.453.164.985 dan kas senilai Rp 119.159.451.323.
Sementara itu, Menparekraf Wishnutama merupakan menteri dengan kekayaan yang terkecil apabila dibandingkan dengan Erick Thohir dan Nadiem Makarim.
Harta kekayaan mantan bos NET tersebut sebesar Rp 177.566.162.838.
Wishnutama pun tercatat hanya mempunyai sebidang tanah, tanah itu senilai Rp 36.474.545.455 yang berada di Jakarta selatan.
Wishnutama juga memiliki empat unit kendaraan bermotor senilai total Rp 7.231.000.000, surat berharga senilai Rp 112.858.881.840, dan kas senilai total Rp 17.967.260.794.
Tiga Menteri Main Lenong Peringati Hari Antikorupsi
Peringatan Hari Anti Korupsi tampak berbeda, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hadir di tengah-tengah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 57, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Pesan Anti Korupsi disampaikan secara unik, tiga Menteri Kabinet Indonesia Maju memberikan kejutan dengan bermain lenong yang diperankan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama berperan sebagai siswa, dan Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Erick Thohir berperan sebagai pedagang bakso.

Dua orang pemain lainnya adalah artis komedian Bedu dan Sogy Indraduadja.
“Melalui drama ini mencoba menjelaskan kepada siswa mengenai bentuk perilaku anti korupsi, sebagai wujud penguatan karakter siswa,” terang Mendikbud.
Mendikbud dan Sogy berperan sebagai siswa sekolah kelas X lengkap dengan pakaian SMA, Menteri BUMN menjadi tukang bakso lengkap dengan topi dan handuk di leher dan gerobak baksonya.
Adapun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Bedu berperan menjadi siswa kelas XII.
Drama tersebut diceritakan terjadi pada jam istirahat sekolah.
Tiga pemain awal drama adalah Sogy dan Menteri Nadiem Makarim.
Sogy menjadi bendahara yang diamanahkan untuk menjaga uang kas tapi malah ingin menggunakan uang kas itu untuk membeli bakso, sedangkan Menteri Nadiem Makarim berupaya untuk mencegah penyalahgunaan uang tersebut.
Usai menyaksikan drama tersebut, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengingatkan kepada para murid untuk belajar tidak melakukan korupsi sekecil apapun dan belajar dari hal-hal sederhana yang dilakukan sehari-hari disekolah.
“Anak-anak sejak dini harus mengetahui soal ini karena korupsi banyak menghancurkan kehidupan negara, rakyat kita,” kata Presiden Joko Widodo.
Presiden mengajak siswa untuk mencegah tindak korupsi dari hal-hal sederhana di lingkungan sekolah.
“Tindak anti korupsi itu kita tidak boleh mengambil yang bukan hak kita, seperti menggunakan uang kas pentas seni untuk membeli bakso, atau beli permen pun tidak boleh karena itu bukan hak kita.
Uang kas pentas seni itu uang bersama yang dikumpulkan dengan gotong royong, tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi,” ujar Presiden Joko Widodo.
“Tindak korupsi bermula dari hal kecil yang dapat berkembang kepada hal besar. Diingatkan secara bersama untuk tidak melakukannya,” pesan Presiden Joko Widodo.
Pada kesempatan yang sama, Muchlis R Luddin selaku Inspektur Jenderal Kemendikbud mengatakan bahwa kampanye penanaman budaya anti korupsi telah dilaksanakan sejak setahun yang lalu.
Ia mengungkapkan penanaman nilai anti korupsi terangkum dalam Kampanye Anak Anti Korupsi yang dilaksanakan sejak tahun 2018.
“Kemendikbud secara serius menangani penanaman nilai anti korupsi sejak dini dan sudah setahun ini dikampanyekan melalui Kampanye Anak Anti Korupsi,” jelasnya.
Muchlis menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengkaderisasi para siswa dengan pengetahuan tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme dari hal terkecil hingga besar disertai dengan pencegahannya.
“Sekarang sudah hampir 1.000 anak di 34 provinsi dikaderisasi, dilatih dahulu tentang apa korupsi, kolusi, dan nepotisme dari hal kecil hingga besar, dan bagaimana pencegahannya,” terangnya.
Drama pendek dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi yang berlangsung selama 20 menit tersebut memberikan pesan anti korupsi sejak dini, khususnya di lingkungan sekolah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "LHKPN Erick Thohir, Nadiem, dan Wishnutama Terungkap, Siapa Terkaya?", https://nasional.kompas.com/read/2020/01/29/14133261/lhkpn-erick-thohir-nadiem-dan-wishnutama-terungkap-siapa-terkaya?page=all#page2, sebagian tayang di Wartakotalive dengan judul "VIDEO : Main Lenong, Erick Thohir Jadi Pedagang Bakso yang Bijaksana".