Kabar Bahagia Asmarani, Siswi SD Poso yang Tak Dapat Hadiah Usai Menang Lomba Lari 21 Km Dinas PU

Kabar bahagia Asmarani, Siswi SD Poso yang tak dapat hadiah usai menang lomba lari 21 Km Dinas Pekerjaan Umum.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Antaranews via Kompas.com
Asmarani sisiwi SD di Poso 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar bahagia Asmarani, Siswi SD Poso yang tak dapat hadiah usai menang lomba lari 21 Km Dinas PU.

Asmarani Ndongku, Siswi SD di Poso, peraih juara I putri lari 21 km tanpa hadiah, mendapat simpati dari sejumlah kalangan.

Asmarani mendapat sejumlah sumbangan atau kado setelah tersiar kabar dirinya tidak diberi hadiah dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah selaku pelaksana kegiatan atas syukuran selesainya pekerjaan peningkatan kualitas jalan Lawanga - Toyado, Poso..

Tangis dan lelah Siswi SD Desa Pandiri itu kini terobati kembali setelah beberapa bantuan datang ke rumahnya di Desa Pandiri Kecamatan Lage.

Bantuan itu antara lain dari Komunitas Pencinta Lari (Runners) club Poso dengan memberikan sejumlah uang tunai dan satu buah kaus bertuliskan "Runners Poso".

 Viral di Media Sosial Jalan Berlubang dan Berlumpur di Muara Muntai, Begini Penjelasan DPRD Kukar

 Banjir Lumpur Terjang Kawasan di Kaki Gunung Ijen, Warga Selamatkan Diri dari Arus Deras Bawa Kayu

 Kebakaran di Gunung Ijen Sebabkan Banjir Bandang di Bondowoso, Penjelasan BPBD, 200 KK Terdampak

 BREAKING NEWS Hujan Deras Mengguyur Balikpapan, Sejumlah Rumah di Km 17 Terendam Banjir

Runners Kabupaten Tolitoli serta seorang donatur dari Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, juga memberikan sejumlah uang.

"Tadi barusan sekitar jam dua siang dari Runner Poso dan Tolitoli datang ke rumah kasih hadiah.

Kemudian ini ibu lagi minta rekening katanya dari Salatiga," kata Alfrianus Ndongku, orangtua Asmarani, didampingi salah seorang ibu utusan dari Salatiga, Selasa (28/1/2020).

Menurut Alfrianus, mereka yang bersimpati itu memberi apresiasi atas usaha dan kerja keras Asmarani yang sudah keluar sebagai pemenang, meski tidak mendapat hadiah dari penyelenggara.

Komunitas Runners Poso meminta agar Asmarani tidak putus asa dan turun semangat dalam berlatih.

"Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang peduli dengan anak kami," kata Alfrianus.

Asmarani yang lahir dari keluarga pelari itu, sebelumnya mengikuti lomba lari atas syukuran selesainya pekerjaan peningkatan kualitas jalan Kelurahan Lawanga - Toyado.

Kegiatan itu dilaksanakan Dinas PU Sulteng pada 25 Januari 2020, dan Asmarani meraih juara I putri.

Asmarani menangis setelah di garis finish dan mengetahui bahwa kegiatan yang dia ikuti tidak ada hadiahnya atau bonus kecuali medali.

"Saya disampaikan salah satu staf PU Poso, bahwa lomba lari itu ada bonusnya.

Maka saya dan anak saya serta istri bonceng tiga berangkat dari rumah sekitar jam tiga subuh, agar bisa mengikuti lomba itu," kata Alfrianus Ndongku.

Sementara itu Kadis PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu bukan lomba melainkan kegiatan rutin pada setiap ruas jalan yang selesai dikerjakan dengan event marathon.

Menurutnya kegiatan itu sudah sering dilakukan, bukan hanya di kabupaten Poso, tapi juga di kabupaten lain.

"Sebetulnya ini hanya diikuti oleh komunitas lari kita sendiri, tapi karena ada komunitas lain yang mau bergabung, yah kita terima ikut serta.

Sebagai tanda keikutsertaan, kita menyiapkan medali. Untuk anggota komunitas yang mendaftar tidak dipungut bayaran," jelas Saifullah melalui WhatsApp.

Dijelaskan, seperti biasa semua komunitas telah mengetahui bahwa lomba itu tidak ada hadiahnya.

Mereka hanya berharap mendapat sensasi berlari di medan dan wilayah yang berbeda-beda di beberapa tempat.

Dia mencontohkan event serupa yang telah dilaksanakan pada route Palu-Donggala, Palolo - Palu, Pandere - Palu, Danau Tambing - Lembah Napu, dan masih banyak lagi.

"Semua tanpa hadiah, tetapi mendapatkan medali sebagai tanda pernah mengkuti event tersebut.

Untuk semua peserta yang akan ikut, tidak dimintakan biaya pendaftaran," akunya.

Saifullah mengatakan, Asmarani masuk dalam komunitas PUPR Poso Runner.

Pihak komunitas PUPR Poso telah menjelaskan lari itu tidak ada hadiahnya.

Selain itu Asmarani tidak meraih juara I, tapi juara 19 gabungan putra yang lari bersama.

Dia juga mengapresiasi Asmarani.

Menurutnya, seandainya Asmarani menetap di Palu, bisa dibina Dinas PU dan akan diikutkan dalam event lomba tingkat nasional atau bahkan international.

Terkait kemenangan tersebut, orangtua Asmarani mengatakan, Asmarani bukan meraih juara 19, tapi juara 12 gabungan putra-putri.

Berhasil jadi juara I lomba lari 21 kilometer, bocah cilik ini malah menangis.

Hal ini lantaran usaha kerasnya tak membuahkan hadiah apapun.

Dalam tangisnya ia juga mengaku capai dan tak akan ikut lomba jika tidak mendapatkan hadiah saat memenangkan lomba lari ini.

Asmarani Dongku, siswa kelas VI SD dari Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, mengatakan baru tahu tidak ada hadiah dalam lomba lari 21 km setelah sampai di garis finis.

Asmarani merupakan bocah SD juara I lomba lari 21 kilometer yang digelar Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka syukuran pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga-Toyado, 25 Januari 2020.

Bocah ini menyampaikan, jika tahu tak ada hadiah, Asmarani mengaku tidak akan mengikuti lomba tersebut.

"Saya menangis, capek dan tidak ada hadiahnya. Nanti di finis baru dibilang tidak ada hadiahnya.

Kalau saya tahu tidak ada hadiahnya, saya tidak akan ikut, Pak," kata Asmarani, di Poso, Selasa (28/1/2020), seperti dikutip Antara.

Bocah ini cukup sering mengikuti lomba lari.

Beberapa penghargaan dan hadiah dia dapat.

Biasanya, uang uang tunai mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta untuk juara I.

Kepala Dinas PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, lomba lari itu tidak memiliki hadiah.

 Viral di Media Sosial Jalan Berlubang dan Berlumpur di Muara Muntai, Begini Penjelasan DPRD Kukar

 Banjir Lumpur Terjang Kawasan di Kaki Gunung Ijen, Warga Selamatkan Diri dari Arus Deras Bawa Kayu

 Kebakaran di Gunung Ijen Sebabkan Banjir Bandang di Bondowoso, Penjelasan BPBD, 200 KK Terdampak

 BREAKING NEWS Hujan Deras Mengguyur Balikpapan, Sejumlah Rumah di Km 17 Terendam Banjir

Sebab, acara itu bukan lomba lari, melainkan hanya acara syukuran atas selesainya pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga- Toyado.

Pemenang hanya mendapatkan medali sebagai tanda keikutsertaan dalam acara itu.

"Kemungkinan anak itu mendaftar tanpa diberikan informasi bahwa lomba itu tak ada hadiahnya, hanya medali," kata Saifullah.

(*)

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved