Video Viral di WhatsApp Grup, RSUD Abdul Rivai Berau Tegaskan Tak Rawat Pasien Positif Virus Corona
Video viral di WhatsApp Grup, RSUD Abdul Rivai Berau tegaskan tak rawat pasien positif virus Corona.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Video viral di WhatsApp Grup, RSUD Abdul Rivai Berau tegaskan tak rawat pasien positif virus Corona.
Sebuah video berdurasi 12 detik mendadak viral di grup WhatsApp di Kabupaten Berau, Kaltim.
Pasalnya, dalam video itu menunjukkan dua orang mengenakan pakaian pelindung virus, yang ramai sekarang dikaitkan dengan virus Corona.
Kedua orang yang nampak dalam video tersebut mengenakan pakaian dengan sepatu boot dan sarung tangan karet berwarna kuning dilengkapi dengan masker dan terjadi di RSUD Dr Abdul Rivai Kabupaten Berau.
BACA JUGA
Polres Kutim Tetapkan Dua Petinggi King of King Jadi Tersangka, Simpatisan Bertambah Jadi 93 Orang
King of The King Kalimantan Timur Muncul 6 Bulan Lalu, Pusatnya Sangatta Dijanjikan Uang Rp 3 Miliar
Polisi Amankan Tiga Petinggi King of The King di Kutim Kalimantan Timur, Cantumkan Nomor Ponsel
Kerajaan Sunda Empire Runtuh, Muncul King of The King, Punya Tugas Penting untuk Prabowo Subianto
Orang-orang pun mengaitkan video itu dengan dugaan pasien virus Corona yang ramai di bicarakan yang berasal dari CHina tersebut.
Humas RSUD Dr Abdul Rivai Dr Erva Anggriani saat dikonfirmasi wartawan TribunKaltim.co, Jumat (31/1/2020) membantah pasien tersebut terpapar virus Corona.
"Untuk mengurangi keresahan di masyarakat, kami lnformasikan bahwa dari pemeriksaan didapatkan keluhan nyeri perut, tidak ada riawayat demam, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan pun disangkal pasien," katanya.
"Sehingga disimpulkan bahwa pada pasien tersebut belum memenuhi syarat kriteria pemantauan pneumonia sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Kemenkes,
namun himbauan untuk waspada tetap direkomendasikan," tuturnya.

BACA JUGA
Inilah Motif JR Tega Tikam Remaja Perempuan di Berau Kalimantan Timur Hingga 17 Kali Tusukan
Lawan Petugas Saat Ingin Ditangkap, Pelaku Penikaman Remaja Perempuan di Berau Dihadiahi Timah Panas
Kecelakaan Maut, Truk Tabrak Motor di Samarinda, Rem Blong 4 Orang Terlindas, Ini Kronologinya
Banjir di KM 17 Balikpapan Landa Puluhan Rumah, DLH Duga Ini Penyebabnya, akan Dicek Pakai Drone
Karena pasien tidak memenuhi kriteria definisi operasional, lanjut Dr Erva, orang dalam pemantauan dilakukan tatalaksana sesuai kondisi pasien.
"Pemberian Kartu Kewaspadaan Kesehatan atau Health Alerd Card (HAC) oleh tim KKP. Tim juga telah melakukan dan komunikasi resiko mengenai infeksi dan observasi.
Serta informasi bila ditemukan gejala pneumonia pada pasien dalam beberapa hari ke depan juga telah disampaikan," tegasnya.
"Saat ini pasien telah dikembalikan ke KKP Tarakan wilker Berau dan akan dikawal kembali ke kapal mereka.
Dan dari KKP tentunya akan mengawal hingga pasien keluar dari wilayah perairan lndonesia," ungkapnya.
Saat ditanya soal kronologi kejadian Wakil ketua IDI cabang Berau itu menjelaskan awalnya Ia menerima rujukan dari tim KKP Tarakan Wilker Berau.
"Pada hari Kamis (30/1/2020), IGD menerima 2 orang pasien WNA berkebangsaan India yang dalam sedang berlayar dan masuk ke perairan Berau," katanya.
"Dengan adanya rujukan tersebut kami melanjutkan deteksi dini pasien di pintu masuk perairan yang dilakukan oleh KKP," tuturnya.
Dikarenakan, lanjut Dr Erva dalam perjalananya mereka berlayar pulang dari perairan China terakhir sekitar (13-1-2020) maka tim kami melakukan karantina sementara selama melakukan pemeriksaan hingga diagnosa tegak.
"Dari anamnesa hingga pemeriksaan fisik, tenaga medis kami melakukan tindakan sesuai pedoman kesiapsiagaan menghadapi infeksi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI yang diterbitkan pada bulan Januari 2020 agar kita tidak kecolongan jika kasus positif pneumonia," tuturnya.
"Sehingga walau diagnosa belum tegak, penggunaan APD (alat pelindung diri) lengkap dalam pemeriksaan ini tetap dilaksanakan sesuai dengan Standard Kemenkes RI," tegasnya.
Hal ini kata Dr Erva sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi infeksi yang berasal dari luar (daerah out break).
BACA JUGA
Beredar Surat Keberatan Rita Widyasari Terhadap Penunjukan Calon Wakil Bupati Kukar, Ini Isinya
Wawancara Eksklusif Kisah Syadza Ulima Azalia Khair Anak Wali Kota Tarakan Selamat dari Wabah Corona
BREAKING NEWS Pelaku Penikaman Perempuan dengan 17 Tusukan di Berau Berhasil Ditangkap di Bulungan
Ini Ajakan Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono Usai Mengungkap Tangkapan 10 Kg Sabu di Awal Tahun
"Sehingga tim kami melakukan pemeriksaan sesuai standard sebagai tindakan waspada.
Selain Itu penggunaan APD lengkap ini untuk memberikan keamanan petugas yang berjaga karena kami belum melakukan anamnesa yang mendukung diagnosa pasien ini sebelumnya,"
"Sementara itu penutupan sementara area isolasi lGD dan pencegahan pada pasien-pasien lain saat pasien tiba Ia mewajibkan semua pengunjung IGD menggunakan masker," tutupnya.
Untuk identitas pasien, kata Humas RSUD Dr Abdul Rivai tak dapat dipublish sesuai dengan kode etik. (TribunKaltim.co/ Ikbal Nurkarim)