Virus Corona Ditetapkan Darurat Dunia, hingga Reaksi Presiden Jokowi Terhadap WNI di Hubei

Kabar terbarui, Virus Corona dari China kini ditetapkan sebagai darurat dunia alias darurat global, reaksi Presiden Jokowi terhadap Wuhan Hubei.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co via Tribunnews dan abscbnnews
Virus Corona Ditetapkan Darurat Dunia, hingga Reaksi Presiden Jokowi Terhadap WNI di Hubei 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar terbarui, Virus Corona yang merebak di China kini ditetapkan sebagai darurat dunia alias darurat global, hingga reaksi Presiden Jokowi terhadap WNI di Wuhan, Hubei.

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menyatakan status wabah Virus Corona yang telah menewaskan 170 orang sebagai darurat kesehatan global, Kamis (29/1/2020).

Pekan lalu, WHO menyatakan wabah tersebut belum mencapai ambang untuk itu.

Tetapi hal itu dinyatakan sebelum jumlah yang dikukuhkan terjangkit Virus Corona melonjak menjadi 7.711 orang, termasuk lebih dari 1.700 orang lagi yang dikukuhkan pada hari Rabu.

"Perhatian terbesar kami adalah potensi virus ini menyebar ke negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," kata Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhahom Ghebreyesus seperti dilansir AFP, Kamis (30/1/2020) petang waktu Geneva mengutip Kompas.com.

Korban meninggal akibat Virus Corona Wuhan (2019-nCoV) pun terus meningkat, meski lebih dari 90 persen berada di China dan berusia lanjut.

Terbaru, otoritas China mengumumkan korban meninggal menjadi 213 orang.

Tangkal Virus Corona, Dinas Tenaga Kerja Beber Data TKA di Bontang, Ada 242 Berasal dari China

Kisah Sedih Dampak Virus Corona, Ayah dan Adiknya Diisolasi, Sendirian, Remaja Ini Meninggal Dunia

RESMI WHO Umumkan Status Darurat Internasional Virus Corona, Lampaui Wabah SARS di China 2002-2003

Korban Virus Corona Bertambah, 212 Orang di China Meninggal Dunia, Lebih dari 7.000 Orang Terinfeksi

Komisi Kesehatan Nasional China, Jumat, menyebutkan pula ada 1.982 kasus baru Virus Corona yang telah terkonfirmasi.

Dengan data ini, jumlah kasus terkonfirmasi sudah tipis mendekati angka 10.000.

Di luar kasus yang telah terkonfirmasi, ada 102.000 orang di China yang telah berada dalam observasi medis (berstasus suspect).

Kemarin Kamis (30/1/2020), Tibet mengumumkan kasus Virus Corona pertamanya.

Ini artinya, seluruh provinsi di China yang berjumlah 31 telah melaporkan kasus Virus Corona Wuhan.

Berikut ini update penyebaran Virus Corona Wuhan per Jumat (31/1/2020) :

Meninggal 213 di China

Angka kematian akibat Virus Corona Wuhan mencapai 213.

Provinsi Hubei dikabarkan sebagai wilayah yang paling banyak melaporkan jumlah kematian.

Italia konfirmasi 2 kasus baru

Italia mengkonfirmasi dua kasus pertama Virus Corona Wuhan.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan, dua turis China positif terinfeksi Virus Corona. Sebagai tanggapan atas kasus ini, Italia menutup jalur udara dari dan ke China.

Kasus kelima di Jerman

Kasus Virus Corona kelima dikonfirmasi di Jerman.

Pasien kelima ini tinggal di negara bagian selatan Bavaria dan bekerja di perusahaan yang sama dengan empat pasien lain yang juga positif terinfeksi Virus Corona.

Semua pasien di Jerman tertular Virus Corona dari seorang kolega yang sebelumnya berkunjung ke China.

Menyebar ke 21 negara Dari laporan data di atas, penyebaran Virus Corona Wuhan berarti sudah mencapai 21 negara.

Berikut rinciannya:

China, meninggal 213 orang dan sekitar 9.693 terinfeksi Virus Corona Thailand, 14 terinfeksi dan 5 pasien sembuh
Australia, 7 positif terinfeksi
Malaysia, 7 positif terinfeksi
Singapura, 10 kasus terinfeksi
Perancis, 5 terinfeksi
Vietnam, 2 kasus positif Virus Corona
Jepang, 7 kasus terindikasi Korea Selatan, 4 kasus positif
Amerika Serikat, 5 terinfeksi
Nepal, 1 terinfeksi dan sudah sembuh Kanada, 3 positif
Taiwan, 5 kasus terinfeksi
Kamboja, 1 terinfeksi
Sri Lanka, 1 terinfeksi
Jerman, 5 terinfeksi.

Satu kasus baru dikonfirmasi

Uni Arab Emirat, 1 terinfeksi
Finlandia, 1 kasus baru
Filipina, 1 kasus baru
India, 1 kasus baru
Italia, 2 kasus baru

Reaksi Presiden Jokowi

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan, pemerintah siapkan opsi evakuasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China.

Pemerintah memiliki opsi evakuasi terhadap WNI di Wuhan dan 15 kota lainnya di Provinsi Hubei, China, tempat Virus Corona Wuhan (2019-nCoV) berasal dan menyebabkan wabah penyakit serta kasus kematian.

Namun, hal ini tidak bisa dilakukan dengan segera.

Pasalnya, provinsi tersebut masih diisolasi, sehingga warga yang tinggal di sana tidak dapat keluar masuk dengan bebas.

"Tapi sekali lagi kota-kota itu masih dikunci, tapi yang terpenting komunikasi KBRI dengan mahasiwa di sana terjalin dengan baik," kata Jokowi di Cimahi, Rabu (29/1/2020).

Sementara itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyatakan, pemerintah belum memutuskan akan menggunakan pesawat sipil atau TNI untuk mengevakuasi WNI di Wuhan, China Evakuasi ini diketahui untuk memulangkan WNI ke Indonesia pasca merebaknya Virus Corona di China.

"Tadi pagi saya juga sudah berbicara dengan Panglima TNI.

Beliau mengatakan siap kalau memang TNI dikerahkan untuk menjemput, tapi belum ada keputusan apakah akan memakai pesawat TNI atau pesawat sipil," ujar Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Fadjroel mengatakan, nantinya pemerintah akan memutuskan hal tersebut melalui rapat terkait ke depan.

Rapat tersebut sekaligus akan memutuskan waktu evakuasi dimulai.

Ia menambahkan, sejak Presiden Joko Widodo memutuskan mengevakuasi 243 WNI di Wuhan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan seluruh pihak terkait terus berkoordinasi untuk mematangkan rencana tersebut.

Pemerintah melalui KBRI Beijing juga terus berkoordinasi dengan WNI di Wuhan untuk terus memantau kondisi fisik dan mental mereka.

"Sejak merebaknya kasus tersebut pihak KBRI, Menlu, Direktur Perlindungan WNI selalu berkoordinasi dengan setiap WNI di Provinsi Hubei.

Terutama mereka yang berada di kota Wuhan yang memang di-lockdown," lanjut dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Luar Negeri dan pihak terkait telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengevakuasi warga negara Indonesia yang ada di Wuhan, China.

Skenario ini dibuat menyusul wabah Virus Corona yang merebak di Provinsi Hubei itu.

Setidaknya, ada dua skenario yang disusun pemerintah terkait rencana evakuasi WNI dari Wuhan.

Pertama, yaitu mengevakuasi WNI keluar dari Hubei.

Virus Corona Mewabah, Viral Pria Misterius Sumbangkan 500 Masker, Dikejar Polisi Lalu Diberi Hormat

Tempat yang Diduga Kuat Asal Virus Corona Akhirnya Terdeteksi, China Kumpulkan Sampel untuk Diteliti

Korban Virus Corona Bertambah, 212 Orang di China Meninggal Dunia, Lebih dari 7.000 Orang Terinfeksi

INSTRUKSI JOKOWI Evakuasi Semua WNI di Hubei China, Sudah 170 Orang Meninggal akibat Virus Corona

"Skenario pertama mengeluarkan mereka dari Hubei, kemudian menjemputnya di tempat yang ada, keluar dari Hubei," kata Anung di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

Skenario kedua ialah mengevakuasi WNI keluar dari China dan membawanya kembali ke Indonesia.

Jika dimungkinkan, Pemerintah Indonesia akan mendaratkan pesawat evakuasi di Wuhan untuk menjemput para WNI keluar dari China.

Namun, seperti diketahui, hingga saat ini Wuhan masih lockdown atau diisolasi oleh Pemerintah China sehingga evakuasi WNI dari Wuhan terkendala.

"Semuanya sudah disiapkan opsinya, pelaksanaannya masih menunggu perkembangan dengan situasi dan kondisi yang ada," ujar Anung.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evakuasi WNI di Wuhan Tunggu Keputusan Mau Pakai Pesawat Apa", https://nasional.kompas.com/read/2020/01/31/12522891/evakuasi-wni-di-wuhan-tunggu-keputusan-mau-pakai-pesawat-apa.
Penulis : Rakhmat Nur Hakim
Editor : Diamanty Meiliana
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved