Belum 24 Jam di Tangan, Warga Ini Sudah Mau Gadaikan Sertifikat Tanah dari Jokowi untuk Biaya Hidup

Biaya hidup yang tinggi membuat sejumlah warga yang baru menerima sertifikat Tanah dari Presiden Jokowi berniat menggadaikannya.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.COM/DANI JULIUS
WARGA GADAI SERTIFIKAT - Tekatyono asal Karangwuni, Kulon Progo, DIY. Ia memperoleh sertifikat atas tanah waris setelah 3 bulan penantian. 

"Suami sudah meninggal. Mungkin akan dipakai untuk menyekolahkan anak," kata Winda di aula Taman Budaya Kulon Progo.

Anak pertama Winda kini kelas 6 sekolah dasar.

Kuasa Hukum Penggugat Sengketa Tanah Sungai Nangka Kukar Bantah Bukan Suruhan Perusahaan

Bupati Serahkan 1.280 Sertifikat Tanah PTSL Bagi Masyarakat Kukar

Sedangkan anak kedua kelas 1.

Uang yang diperlukan untuk masuk SMP sekitar Rp 3 juta.

Winda mengandalkan belas kasih orang sejak suaminya meninggal dunia terkena kanker usus.

Winda dua bersaudara, adiknya seorang pekerja swasta.

Ia berencana menitipkan sertifikat ini ke adik sebagai jaminan telah membantu sekolah kedua anaknya.

Ia tidak berniat menggadai sertifikat itu ke bank atau sejenisnya.

"Takut nek ora iso mbalekke (takut kalau tidak bisa mengembalikan)," kata Winda.

Winda satu dari ribuan pemegang sertifikat yang hadir saat Jokowi membagi sertifikat.

Niat seperti ini bukan Winda seorang diri.

Sudono (66), warga Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Gunung Kidul juga mempunyai niat serupa.

Sudono merupakan mantan honorer kantor pemerintah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved