Mengenaskan! Mayat Siswi SMP Berseragam Pramuka Membusuk di Got Sekolah, Sempat Dikira Bangkai Tikus

Mengenaskan! mayat siswi SMP berseragam Pramuka ditemukan membusuk di got sekolah, sempat dikira bangkai tikus

Editor: Syaiful Syafar
Kolase KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Mengenaskan! Mayat Siswi SMP Berseragam Pramuka Membusuk di Got Sekolah, Sempat Dikira Bangkai Tikus 

TRIBUNKALTIM.CO - Mengenaskan! mayat siswi SMP berseragam Pramuka ditemukan membusuk di got sekolah, sempat dikira bangkai tikus.

Pada Senin (27/1/2020) sore, warga Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, dihebohkan dengan ditemukannya sesosok mayat perempuan tersembunyi di drainase depan gerbang sekolah SMPN 6 Tasikmalaya.

Saat ditemukan, mayat tersebut masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan di sampingnya ada tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.

Diketahui, mayat tersebut bernama Delis Sulistina (13), siswi kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.

Awal penemuan mayat itu sendiri berawal saat hujan dan air meluap ke jalan sehingga membuat warga curiga ada sampah yang menyumbat di drainase itu.

Saat kali pertama diketahui warga, baunya telah menyengat seperti bau bangkai tikus dan tercium sampai ke pemukiman warga di depan sekitar drainase tersebut.

Warga Graha Indah Balikpapan Digegerkan Penemuan Mayat, Jasad Bengkak, Dua Hari Tidak Keluar Rumah

Warga Berau Digegerkan Temuan Mayat di Sebuah Kamar, Kondisi Sudah Kaku, Inilah Identitasnya

Mayat Balita Ahmad Yusuf Gazali di Samarinda, Dokter Forensik tak Temukan Bekas Tulang Dipatahkan

Guru PAUD Jadi Tersangka Mayat Balita Tanpa Kepala, Bukan Pembunuh Tapi Ancaman 5 Tahun Penjara

Sebelumnya, korban sempat dilaporkan hilang tak pulang ke rumah oleh ibunya setelah pulang sekolah pada Kamis (23/1/2020) lalu.

Sampai akhirnya ditemukan mayatnya secara mengenaskan pada Senin (27/1/2020).

"Sesuai laporan orangtua ke Polsek Mangkubumi, korban sudah beberapa hari hilang di rumahnya dan melaporkan hilang seusai pulang sekolah, berinisial DS," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro, Senin.

Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota sedang menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) temu mayat siswi berseragam Pramuka di drainase SMPN 6 Tasikmalaya, Selasa (28/1/2020).
Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota sedang menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) temu mayat siswi berseragam Pramuka di drainase SMPN 6 Tasikmalaya, Selasa (28/1/2020). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Guna kepetingan penyelidikan, mayat siswi kelas VII D tersebut dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.

Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan telah memeriksa 9 saksi.

Selain itu, polisi juga akan mendatangkan ahli digital atau IT Forensik untuk memeriksa CCTV sekolah yang telah terhapus secara otomatis karena memori penyimpanannya telah melebih kapasitas (overload).

"Ya, akan datangkan ahli IT Forensik untuk periksa CCTV sekolah," katanya kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Jumat (31/1/2020) pagi.

Dadang mengaku pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini karena masih dalam tahap penyelidikan kepolisian.

Pihaknya pun masih menunggu hasil otopsi korban dari Tim Forensik Polda Jawa Barat dan akan jadi petunjuk selanjutnya.

"Masih penyelidikan pengungkapan," ungkapnya.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya Saefulloh mengatakan, setelah orangtua korban melapor ke sekolah anaknya tak pulang, pihaknya pun sempat mencari ke rumah ayahnya.

"Waktu itu bertemu di tempat kerjanya dan ayahnya mengaku kalau anaknya bersamanya," kata Saefulloh kepada wartawan, Jumat.

Ingin Bantu Jokowi, Fahri Hamzah Sebut Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet Sudah Kapok

Harga BBM Turun Mulai 1 Februari, Ini Daftar Harga Baru, Lihat juga Aturan Dilarang Isi Full Tangki

Peserta yang Lolos Passing Grade SKD CPNS Jangan Senang Dulu, Simak Penjelasan Soal Kriteria ke SKB

Menikah Hanya Beberapa Bulan dengan Nikita Mirzani, 5 Fakta Dipo Latief, Anak Menteri Era Soeharto

Mendengar keterangan dari ayahnya tersebut, lanjut Saefulloh, pihak sekolah saat itu langsung menghentikan pencariannya dan percaya kalau korban bersama ayahnya.

Namun, korban diketahui tak masuk kelas keesokan harinya dan malah ditemukan jenazahnya di dalam gorong-gorong depan gerbang sekolah yang hanya berdiameter 30 centimeter.

"Sabtu libur merah Hari Imlek, Minggu libur, Nah, hari Seninnya korban tak masuk kelas, eh, malah ditemukan di gorong-gorong depan sekolah jenazahnya," ujarnya.

Sementara itu, ibu kandung korban, Wati Fatmawati (46), menyakini kalau anaknya sengaja dibunuh oleh seseorang.

Pasalnya, ia heran jenazah anaknya bisa masuk ke gorong-gorong yang sempit dan seakan ada yang menyembunyikannya.

"Perasaan saya sebagai ibu kuat kalau anak saya ada yang bunuh. Saya heran kenapa anak saya ditemukan di gorong-gorong yang sempit di dalamnya lagi," ungkap Wati saat ditemui di rumahnya, Jumat pagi.

Meski dirinya meyakini kalau anaknya dibunuh seseorang, tapi Wati enggan mengungkapkan kecurigaannya kepada siapapun.

Prosesi pemakaman siswi SMP di Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya dihadiri teman-teman sekolahnya dan warga setempat pada Rabu (29/1/2020) lalu.
Prosesi pemakaman siswi SMP di Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya dihadiri teman-teman sekolahnya dan warga setempat pada Rabu (29/1/2020) lalu. (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Dirinya berharap, pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus kematian misterius anaknya dan menangkap pelakunya.

"Pokoknya kalau ketemu pelakunya. Saya ingin pembunuh anak saya dihukum mati saja," ujarnya.

Pria di Balikpapan Gantung Diri, Sang Anak Sudah Curiga Sempat Sembunyikan Tali dan Panggil Tukang

Pembina Pramuka Ajarkan Yel-yel SARA ke Murid SD, Menkopolhukam Mahfud MD: Gurunya Agak Bego Kali

Ditemukan Mayat Warga Samarinda Tangan Terborgol jadi Target Polisi, Kapolsek Akui Ada Keteledoran

Pria Bunuh Diri Lompat Fly Over, Tubuh Terhempas Kaca Depan Mobil dan Kepala Bentur Aspal

Saat ditanya apakah ayah korban mengunjunginya seusai ditemukan anaknya meninggal, Wati enggan menjawab secara jelas hal itu kepada wartawan.

"Kemarin juga saat pemakaman (Rabu, 29 Januari) ayahnya enggak hadir. Sudah ya," singkatnya.

Sumber: KOMMPAS.com (Farid Assifa, Aprilia Ika, Dony Aprian, Candra Setia Budi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Tragis Delis, Hilang lalu Ditemukan Tewas Membusuk di Drainase Sekolah".
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved