Live Streaming Mata Najwa, Menangkal Corona, Natuna Tak Usah Khawatir, Risiko Tertular Sangat Kecil
Live Streaming Mata Najwa, Menangkal Corona, Natuna tak usah khawatir, risiko tertular sangat kecil
"Ini mengkhawatirkan masayarakat karena seolah amannya kan kalau 5 sampai 6 kilometer."
"Tapi ternyata jaraknya cuma 1,2 kilometer dari masyarakat," ujar Rodhial.
Tak hanya itu, Rodhial juga mengatakan, bahwa masyarakat Natuna kaget dengan keputusan Pemerintah yang menjadikan Natuna sebagai lokasi Karantina.
"Karena pernyataan kepastian di Natuna itu sangat mendadak."
"Yaitu waktu konferensi pers Panglima TNI mengantar keberangkatan penjemput dan itu waktunya sangat singkat," ungkap Rodhial.
Sehingga, menurut Rodhial, Pemerintah daerah juga tidak mengetahui informasi tersebut.
Masyarakat Natuna lantas mempertanyakan kenapa wilayahnya dijadikan lokasi untuk Karantina WNI dari Wuhan.
"Masyarakat merasa kenapa harus di Natuna? Karena ini menurut masyarakat adalah virus yang berbahaya," terang Rodhial.
Oleh sebab itu, pihaknya telah menyampaikan usulan kepada Pemerintah untuk melakukan Karantina di tempat lain yang fasiliasnya lebih memadai.
"Seperti di kapal perang, karena sering kapal perang di Natuna besar-besar dan itu lebih memadai," ucap Rodhial.
• Menkopolhukam Mahfud MD Akui dan Bongkar Kesalahan Pemerintah Jokowi Soal Virus Corona dan Natuna
• Viral Anak Buah Prabowo Subianto Bongkar Prostitusi Online, PSK: Cuma Mau Pergi Main, Kehabisan Duit
• Soal Jiwasraya, Erick Thohir Diserbu Anggota SBY dan Partai Demokrat, Ditantang, Berani Pak Menteri?
• 2 Hal Ini Bikin Gubernur Anies Baswedan akan Dipanggil Istana Negara, Ada Faktor Balapan Formula E
Meski WNI telah berhasil dievakuasi dan di Karantina di Natuna, namun masyarakat Kabupaten Natuna terus melakukan unjuk rasa menolak kedatangan WNI.
Dikutip dari Kompas.com, unjuk rasa tersebut nyaris berujung anarkis.
Hal tersebut lantaran, ada beberapa warga yang membakar ban mobil di tengah jalan menuju bandara.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Natuna Haryadi mengatakan, ada enam tuntutan yang diminta warga Natuna untuk Pemerintah pusat.
(*)