Penyebab Gerakan Bonek vs Gangster di Surabaya Muncul, Warga Resah, Ternyata Ada Ulah Geng Pelajar

Penyebab gerakan Bonek vs Gangster di Surabaya muncul, warga resah, ternyata ada ulah geng pelajar.

Instagram/@infoboneksuroboyo
Penyebab Gerakan Bonek vs Gangster di Surabaya Muncul, Warga Resah, Ternyata Ada Ulah Geng Pelajar 

"Jadi tidak langsung asal bertindak. Dan ternyata memang betul adanya Gangster yang jadi keresahan masyarakat.

Akhirnya, kami menggelar patroli keliling di wilayah sekitar," terangnya saat dikonfirmasi, Selasa, (4/2/2020).

"Kalaupun ada seruan yang lain kami juga mendukung hal itu," lanjutnya.

Pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini menyayangkan masih adanya fenomena gangster di kota Surabaya.

Kalaupun ada anggota gangster yang mengaku juga sebagai bagian dari Bonek, baginya itu tidak pantas. Sebab, effort Bonek untuk mengubah citra buruk yang dulu bukanlah hal mudah.

"Kalaupun mereka (anggota Geng) mengaku Bonek mungkin mereka belum pernah mendapat arahan dan tidak tergabung dalam komunitas tertentu," terangnya.

Oleh sebabnya, bagi Mochlis, kebanyakan anggota Geng yang masih ABG ini perlu mendapatkan arahan.

"Untuk meminimalisir hal ini tentunya ada wadah komunitas Bonek yang bisa memberi arahan," tandasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran menyebut, fenomena kemunculan gangster karena dua kelompok Geng KP Jawara dan All Star pecah menjadi beberapa kelompok kecil.

"Di tubuh kelompok ini tidak ada ketua atau pemimpin. Namun mereka bersolidaritas dan bergerak atas dasar pertemanan," kata Sudamiran, Selasa (4/2/2020).

Lebih lanjut, Satreskrim Polrestabes Surabaya terus memelototi akun-akun media sosial yang diduga merupakan milik kelompok Geng pelajar.

"Ya kami siapkan patroli cyber, lalu melakukan upaya pencegahan dengan melakukan patroli tersamar di titik-titik rawan. Kami juga aktif mengikuti kegiatan mereka di media sosial," tandas Sudamiran.

Untuk diketahui, kekacauan dibuat dua kelompok Geng remaja di Surabaya yang bernama Kampung Jawara (KP Jawara) dan All Star.

Mereka sebetulnya sudah dilakukan penindakan tegas oleh kepolisian sejak setahun lalu.

Tak hanya kepolisian, Pemerintah Kota Surabaya pun memanggil sebagian dari mereka untuk melakukan deklarasi perdamaian, Kamis (10/10/2019) lalu di ruang lantai II gedung Siola Surabaya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved