Perang Gangster di Surabaya, Polisi Amankan 16 Orang Bersenjata Tajam, Ini Tindakan Risma dan Bonek

Ada perang Gangster di Surabaya, polisi amankan 16 orang bersenjata tajam, ini tindakan Risma dan Bonek

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com/Cynthia Lova
Foto Ilustrasi: Para Pelajar yang tertangkap kepolisian di Polresta Depok, Jalan Margonda, Selasa (26/9/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada perang Gangster di Surabaya, polisi amankan 16 orang bersenjata tajam, ini tindakan Risma dan Bonek.

Aksi saling serang yang melibatkan kelompok Kampung Jawara dan All Star, dua Gangster yang meresahkan warga Surabaya.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dan Bonek pun sudah mengambil sikap.

Pun demikian dengan polisi yang mengamankan belasan orang bersenjata tajam.

Kekacauan yang dibuat dua kelompok geng remaja di Surabaya yang beberapa waktu lalu sempat membuat pihak kepolisian dan pemerintah kota Surabaya repot, sempat meredup beberapa saat.

Dua geng bernama Kampung Jawara (KP Jawara) dan All Star itu tak bersuara setelah beberapa tindakan tegas dilakukan kepolisian pada Oktober 2019 lalu.

Gabung Jokowi, Prabowo Subianto: Negara Banyak Masalah, Sandiaga Uno Senyum Kecut di HUT Gerindra

 Gangster Surabaya Tak Bisa Berkelit, Walikota Risma dan Polisi Lakukan Ini, Waspada Bonek Ngamuk

 Erick Thohir Rangkul Jenderal Polisi yang Tangkap Putra Bungsu Presiden RI dan Panglima FPI, ke BUMN

 Mata Najwa, Menkes Larang Mahasiswa di China Balik ke Indonesia, Terawan Agus Putranto: Tak Kurung

Tak hanya kepolisian, Pemerintah Kota Surabaya pun memanggil sebagian dari mereka untuk melakukan deklarasi perdamaian, Kamis (10/1/2020) lalu di ruang lantai II gedung Siola Surabaya.

Meski sebagian bersepakat damai, namun ribuan member dua geng ini belum sepenuhnya terima keputusan sebagian member yang berdamai.

Buktinya, Satreskrim Polrestabes Surabaya mengamankan 16 anak di bawah umur di Taman Mundu,Tambaksari, Surabaya yang diketahui merupakan anggota geng All Star tengah membawa senjata tajam dan hendak menyerang markan geng KP Jawara, Sabtu (12/10/2020) malam.

Setelah itu, konflik antara dua geng ini seolah meredam.

Tapi, siapa sangka, fenomena geng pelajar itu menemui babak baru di awal tahun 2020.

Dalam postingan beberapa warganet di media sosial menunjukan eksistensi geng pelajar itu kembali membuat resah pengguna jalan di Surabaya.

Surya.co.id mencoba menelisik lebih jauh.

Tampak beberapa akun yang disinyalir adalah kelompok geng pelajar bermunculan di instagram.

Nama akun mereka kebanyakan merupakan inisial, yang diduga untuk mengelabuhi patroli cyber polisi.

Seperti akun Instagram @br.1312.kk yang memposting sebuah foto kelompok anak muda dengan tulisan "satu dari kami terluka, seribu dari kalian dalam bahaya".

Kemudian, ada lagi akun @Camp_k274kb di Instagram yang bahkan memposting video kegiatan kelompok mereka konvoi di jalanan. Salah satu postingan fotonya menampakkan senjata tajam seperti celurit, gergaji dan pedang.

Ada pula akun @p023as_official yang juga disinyalir sebagai kelompok geng pelajar di Surabaya memposting beberapa lambang kelompok-kelompok lain yabg beraliasi dengan kelompoknya, seperti @B1208CC , @AJU , @SB114SS , @B007RA , dan @J0907SC .

Selain itu, seorang warganet dengan akun Andrearsha memposting sebuah video anak laki-laki menggunakan topi setelan kaus hitam dan celana pendek bermasker.

Sedang membawa senjata tajam jenis parang.

Dalam postingan itu, Andrearsha menulis "dugaan saya anak ini juga termasuk dalam kelompok gengster".

Saat ditelusuri, video tersebut rupanya diunggah pertama kali oleh sebuah akun instagram @k.w.p_220 , KWP ternyata merupakan singkatan Komunitas Warga Perang, seperti logo yang ada di akun tersebut.

Namun, tak sampai tiga jam pasca postingan Andrearsha, akun instagram @k.w.p_220 itu telah berganti nama menjadi @wahyunengheru .

Tak lama, akun tersebut berubah menjadi @anamfandieros.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran menyebut, fenomena ini terjadi kemungkinan lantaran dua kelompok geng KP Jawara dan All Star pecah menjadi beberapa kelompok kecil.

"Di tubuh kelompok ini tidak ada ketua atau pemimpin.

Namun mereka bersolidaritas dan bergerak atas dasar pertemanan," kata Sudamiran, Selasa (4/2/2020).

Lebih lanjut, Satreskrim Polrestabes Surabaya terus memelototi akun-akun media sosial yang diduga merupakan milik kelompok geng pelajar.

"Ya kami siapkan patroli cyber, lalu melakukan upaya pencegahan dengan melakukan patroli tersamar di titik-titik rawan.

Kami juga aktif mengikuti kegiatan mereka di media sosial," tandas Sudamiran.

Pasang Kamera pendeteksi wajah

Semenjak ramai Gangster berkeliaran di Surabaya, Risma menyebut, Pemerintah Kota Surabaya telah memasang kamera face recognition ( pendeteksi wajah).

Selain itu, Pemkot juga rutin menggelar patroli bersama pihak kepolisian.

“Kami sudah pasang kamera face recognition.

Jadi, nanti kalau sudah ditangkap tidak ada lagi yang ngeles bahwa saya tidak ikut di situ (gengster), karena ini juga sudah tersambung dengan kependudukan,” kata Risma di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (5/2/2020).

Selain itu, Risma memastikan bahwa Pemkot Surabaya dengan pihak polisi akan rutin menggelar patroli gabungan.

Menurut Risma, apabila kamera pendeteksi wajah itu telah merekam wajah pelaku Gangster saat berkeliaran.

Rekaman itu akan langsung diserahkan kepada polisi.

"Kalau kita menemukan apa, kita langsung laporan ke Polres," kata Risma.

 Gabung Jokowi, Prabowo Subianto: Negara Banyak Masalah, Sandiaga Uno Senyum Kecut di HUT Gerindra

 Gangster Surabaya Tak Bisa Berkelit, Walikota Risma dan Polisi Lakukan Ini, Waspada Bonek Ngamuk

 Erick Thohir Rangkul Jenderal Polisi yang Tangkap Putra Bungsu Presiden RI dan Panglima FPI, ke BUMN

 Mata Najwa, Menkes Larang Mahasiswa di China Balik ke Indonesia, Terawan Agus Putranto: Tak Kurung

Bonek Maju

Penyebab munculnya gerakan Bonek vs Gangster ini tak lain karena maraknya aksi kriminal yang dilakukan oleh kelompok Gangster di malam hari.

Aksi yang dilakukan Gangster tersebut cukup berbahaya, karena menyasar mangsa pada malam hari dan bergerak secara berkelompok.

Tidak hanya itu, bahkan mereka juga diketahui membawa senjata tajam saat beraksi.

Salah seorang Bonek dikabarkan nyaris menjadi korban tindakan kriminal Gangster di Surabaya tersebut.

Karena semakin meresahkan warga Surabaya, Bonek pun tergugah untuk turut andil menjaga kemanan kota tercinta.

Kabarnya, Bonek akan melakukan patroli malam hari untuk mengantisipasi adanya serangan Gangster di Surabaya. (*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved