Tahun ini TNI AD Butuh 17.264 Prajurit, Warga Perbatasan dan Pulau Terluar Punya Kesempatan
TNI AD menambah jumlah alokasi penerimaan prajurit baru menjadi 17.264 orang di tahun 2020.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO - TNI AD menambah jumlah alokasi penerimaan prajurit baru menjadi 17.264 orang di tahun 2020.
Hal itu disampaikan Waaspers Kasad Brigjen TNI Agus Setiawan saat berkunjung ke stand TNI AD di hari ketiga,
pelaksanaan 29th Indonesia International Education Training Expo & Scholarship 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Diungkapkan Waaspers Kasad, sistem rekrutmen prajurit TNI AD saat ini dapat dikatakan akan relatif lebih mudah dari tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan adanya perbaikan dalam standar penilaian setiap materi seleksi, pimpinan TNI AD dalam hal ini Bapak Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan kesempatan bagi para calon prajurit untuk lulus," ujar Agus Setiawan melalui siaran pers Penrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Minggu (9/2/2020) yang diterima Tribunkaltim.co
"Contohnya, pada uji jasmani, renang tidak lagi menjadi bahan penilaian yang menentukan peringkat, namun hanya sebagai data bahan pertimbangan,” sambungnya.
Baca Juga
• Kronologi dan Penyebab Anak Karen Pooroe Indonesian Idol Jatuh dari Balkon dan Meninggal Dunia
• Enam Bulan Berjuang Cari Putrinya, Finalis Indonesian Idol Mendapatinya Meninggal Jatuh dari Balkon
• NEWS VIDEO Kabar Duka Yanti Noor Istri Chrisye Dikabarkan Meninggal Dunia
• 24 Januari Malam, Keisya Levronka Indonesian Idol Konser di Plaza Balikpapan, Ramaikan BPNoodle Fest
Menurutnya, dengan perubahan tersebut bukan berarti terjadinya penurunan kualitas kemampuan calon prajurit, karena pada dasarnya seleksi dilakukan secara ketat.
"Dalam rangka mendapatkan SDM yang unggul dan profesional, TNI AD akan tetap melaksanakan rekrutmen secara obyektif dan transparan," tegasnya.
Khusus tahun ini, dikatakan Agus Setiawan, TNI AD akan menambah alokasi menjadi 17.264 prajurit, baik Tamtama, Bintara maupun Perwira, dimana tahun sebelumnya 2019 hanya merekrut 15.547 prajurit.
Adapun untuk Catar Akmil sebanyak 400 orang, Pa PK Reguler 130 orang, Pa PK Tenaga Kesehatan 110 orang,
Caba PK 3.500 orang, Cata PK 13.100 orang dan mahasiswa beasiswa sebanyak 24 orang.
Seperti tahun sebelumnya, TNI AD senantiasa memberikan kesempatan yang luas kepada pemuda-pemudi Indonesia untuk menjadi prajurit.
"Termasuk yang tinggal di perbatasan, pedalaman maupun pulau terluar," tambahnya.
Terkait sistem zonasi, menurutnya merupakan pemberian kesempatan bagi putra daerah, namun bukan berarti menutup peluang bagi pendatang yang berdomisili di wilayah tersebut.
"Alokasi penerimaan prajurit dibagi sampai tingkat Kodim.
Calon yang direkrut, diprioritaskan putra daerah setempat, dan apabila (calon) merupakan pendatang maka diwajibkan minimal telah berdomisili selama 3 tahun,” terangnya lagi.
Dikatakannya lebih lanjut, sistem zonasi merupakan wujud kepedulian dan kecintaan TNI AD kepada pemuda-pemudi Indonesia.
"Khusus kepada adik-adik yang berminat ikut seleksi penerimaan prajurit, kembali ditegaskan bahwa selama pelaksanaan seleksi, TNI AD tidak pernah memungut biaya apa pun.
Bila ada oknum nakal yang dengan sengaja menawarkan iming-iming agar lulus, maka jangan percaya dan bila perlu laporkan," pungkasnya. (*)
BACA JUGA
Balikpapan Penyangga Ibu Kota Negara, Segera akan Hadir Mall Baru, Muncul Nama Podomoro Bay Mall
Keluarga Pria yang Tewas Gantung Diri di Samarinda Seberang Sewa Pengacara, Minta Jasad Diautopsi
Dalam Rangka Perayaan HUT Kota, Pekan Raya Samarinda Selenggarakan Festival Anime, Ini Keseruannya
Masih Ada Kampung di Kabupaten Berau Tak Memiliki Fasilitas TPU, Kepala DPMK Berau Bilang Begini