Dibanding Hongkong, Biaya Formula E di Jakarta Lebih Mahal Rp 500 M, Alasan Anies Baswedan Ditunggu

Dibanding Hongkong, biaya Formula E di Jakarta lebih mahal Rp 500 M, alasan Anies Baswedan ditunggu

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rita Noor Shobah
Sam Bloxham/LAT/Formula E
Formula E jadi program prioritas Gubernur Anies Baswedan 

TRIBUNKALTIM.CO - Dibanding Hongkong, biaya Formula E di Jakarta lebih mahal Rp 500 M, alasan Anies Baswedan ditunggu.

Pemprov DKI Jakarta terus mematangkan persiapan balapan mobil listrik atau yang dikenal dengan ajang Formula E.

Diketahui, DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan ditunjuk jadi tuan rumah penyelenggaraan Formula E selama 5 tahun.

Anies Baswedan pun mengalokasikan APBD DKI Jakarta sekitar Rp 1,16 triliun untuk penyelenggaraan Formula E.

Anggaran penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta menjadi sorotan anggota dewan, terutama dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI

Anggaran Rp 1,16 triliun yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk menggelar hajatan bertaraf internasional itu pun dianggap terlalu besar.

"Besaran anggaran pelaksanaan racing ini di Hong Kong adalah HKD 250-300 juta atau setara dengan Rp 540 miliar dengan kurs saat ini.

Soal Virus Corona, Menteri Kesehatan Merasa Dihina Peneliti Harvard Amerika, Tantang WHO Datang

Pemerintah Jokowi Tak Pulangkan WNI eks ISIS, Mantan Teroris Ini Minta Pertimbangan Kemanusiaan

Benarkah Veronica Koman Bertemu Jokowi Lalu Beri Data Tapol & Korban Papua? Mahfud MD Beber Faktanya

Mahfud MD Bocorkan Hasil Rapat Pemulangan WNI eks ISIS, Singgung Din Syamsuddin dan Komnas HAM

Sementara anggaran yang dialokasikan DKI untuk racing ini Rp 1,16 triliun," ucapnya, Selasa (11/2/2020).

Ia pun mempertanyakan besaran anggaran yang membengkak dua kali lipat dibandingkan Hong Kong itu.

Sebab, seluruh bahan baku berkualitas untuk membuat infrastruktur lintasan balap, seperti semen dan batu dapat dengan mudah ditemui di Indonesia.

"Hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta menjadi dua kali lipat biaya di Hong Kong?" ujarnya penuh tanya.

Terlebih, beberapa kota yang sempat menggelar Formula E ternyata merugik dan memutuskan untuk tak lagi menggelar balap mobil tanpa emisi itu.

"Formula E Holding seharusnya memberi konstribusi kepada kegiatan ini, sementara sejak berdiri tahun 2014 lalu, mereka masih merugi," kata dia.

"Kejadian Formula E di Montreal, Kanada 2016-2017 adalah merugi," tambahnya menjelaskan.

Tak hanya di Montreal, kota Moskow, Rusia juga membatalkan gelaran Formula E di wilayahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved