Jamaah Haul Guru Sekumpul Paser Bersatu, Rustam: Jangan Lagi Berangkat Sendiri-sendiri
Jelang haul Ke-15 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Guru Sekumpul awal bulan Maret tahun ini.
"Tapi kalau sudah positif dikasih pinjam, tentunya kita sudah bisa memperkirakan berapa jamaah yang bisa ditampung,” ungkapnya.
Baca Juga:
• Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Viral Apartemen Borneo Bay City, Begini Tanggapan Kementerian ATR
• Tatap Ibu Kota Baru, Borneo Bay City Plaza Balikpapan Bakal Bangun Taman Besar, Target Rampung 2021
Rustam juga mengharapkan hal yang sama kepada calon jamaah haul yang biasa menggunakan mobil pribadi.
“Kamis (27/2/2020) kita berangkat dari Paser ke Martapura, panitia disana sudah menyiapkan areal parkir, tapi kalau berangkatnya secara bersama-sama agar mudah kita dikoordinasikan,” tambahnya.
Mengenal Sosok Guru Sekumpul
Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942.
Meninggal dunia di Martapura, 10 Agustus 2005 pada usia 63 tahun.
Meninggalnya salah satu ulama kharismatik ini jadi duka mendalam khususnya bagi masyarakat Kalsel.
Meski begitu, kisahnya masih tetap menjadi cerita bagi warga Kalsel.
1. Usia 7 Tahun
Dilansir wikipedia, Guru Sekumpul dikenal memiliki kelebihan sejak usia 7 tahun.
Guru Sekumpul sudah hafal Al-Qur'an semenjak berusia 7 tahun dan hapal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun.
2. Usia 9 Tahun
Pada usia 9 tahun, ketika malam Jumat Guru Sekumpul bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit.
Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”.