Jamaah Haul Guru Sekumpul Paser Bersatu, Rustam: Jangan Lagi Berangkat Sendiri-sendiri
Jelang haul Ke-15 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Guru Sekumpul awal bulan Maret tahun ini.
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Jelang haul Ke-15 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Guru Sekumpul awal bulan Maret tahun ini.
Sekelompok masyarakat Kabupaten Paser yang diketuai H Rustam Effendi Hasby mencoba menyatukan seluruh calon jamaah haul Guru Sekumpul se-Paser.
Setiap tahun ratusan bahkan mungkin ribuan jamaah Kabupaten Paser berangkat ke Martapura, mengikuti haul Abah Guru Sekumpul.
Tapi berangkatnya selama ini sendiri-sendiri, termasuk keperluan akomodasi, konsumsi dan lainnya.
"Itu karena selama ini tidak ada yang mengkoordinir,” kata Rustam, Kamis (13/2/2020).
Oleh karena itu, Rustam mencoba menyatukan seluruh calon jamaah haul Ke-15 Guru Sekumpul se- Paser.
Baca Juga:
• NEWS VIDEO Ria Ricis Youtuber Ternama Bakal ke Balikpapan Kalimantan Timur
• Youtuber Ria Ricis Sambangi Plaza Balikpapan, Ngobrol Soal Film Ini, Catat Jadwal Kedatangannya
• Ibu Kota Baru di Kalimantan Adopsi One River One Management, Bappenas Sebut Keterpaduan Hulu Hilir
Selain untuk mempererat tali silaturahmi antar jamaah, keberakatan dan pemulangan yang terkoordinir juga memberi rasa aman selama di perjalanan.
Perjalanan menuju Martapura lumayan jauh, cukup berisiko bagi calon jamaah yang menggunakan sepeda motor.
“Itulah mengapa kita mengupayakan peminjaman bis ke Pemkab Paser, supaya mereka menumpang bis saja, kan lebih aman dan nyaman,” ucapnya.
Baca Juga:
• Sesumbar Gubernur Kaltim Isran Noor Bakal Stop Pembangunan Ibu Kota Negara Jika Ini yang Terjadi
• Gubernur Isran Noor Stop Proyek IKN Jika Rusak Hutan, Luas Ibu Kota Baru Vs Perkebunan Sawit Kaltim
• Isran Noor Berani Ancam Proyek Ibu Kota Baru jika Hutan Rusak, Inilah Profil Gubernur Kaltim
• Kalimantan Timur jadi Ibu Kota Negara, Permintaan Properti Ternyata Belum Signifikan
Sayangnya, lanjut Rustam, upaya peminjaman bis masih belum ada kabar positif.
Sehingga belum bisa membuka pendaftaran peserta haul.
Karena semakin banyak bis yang dipinjamkan Pemkab Paser.
Baca Juga:
• TRIBUN TRAVEL 16 Februari Car Free Day di Tarakan Kalimantan Utara Diresmikan, Sedia Wisata Kuliner
• TRIBUN TRAVEL Nikmati Angin Semilir Hamparan Kangkung, Agrowisata Lamin Etam Kang Bejo Balikpapan
Maka semakin banyak pula calon jamaah haul yang terakomodir kepesertaannya.
“Kita sudah berusaha menemui Pak Bupati, Ketua DPRD dan Pak Sekda," katanya.
Tapi belum berhasil, makanya kita belum berani membuka pendaftaran.
"Tapi kalau sudah positif dikasih pinjam, tentunya kita sudah bisa memperkirakan berapa jamaah yang bisa ditampung,” ungkapnya.
Baca Juga:
• Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Viral Apartemen Borneo Bay City, Begini Tanggapan Kementerian ATR
• Tatap Ibu Kota Baru, Borneo Bay City Plaza Balikpapan Bakal Bangun Taman Besar, Target Rampung 2021
Rustam juga mengharapkan hal yang sama kepada calon jamaah haul yang biasa menggunakan mobil pribadi.
“Kamis (27/2/2020) kita berangkat dari Paser ke Martapura, panitia disana sudah menyiapkan areal parkir, tapi kalau berangkatnya secara bersama-sama agar mudah kita dikoordinasikan,” tambahnya.
Mengenal Sosok Guru Sekumpul
Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942.
Meninggal dunia di Martapura, 10 Agustus 2005 pada usia 63 tahun.
Meninggalnya salah satu ulama kharismatik ini jadi duka mendalam khususnya bagi masyarakat Kalsel.
Meski begitu, kisahnya masih tetap menjadi cerita bagi warga Kalsel.
1. Usia 7 Tahun
Dilansir wikipedia, Guru Sekumpul dikenal memiliki kelebihan sejak usia 7 tahun.
Guru Sekumpul sudah hafal Al-Qur'an semenjak berusia 7 tahun dan hapal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun.
2. Usia 9 Tahun
Pada usia 9 tahun, ketika malam Jumat Guru Sekumpul bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit.
Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”.
Guru Sekumpul ingin masuk, tetapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur.
Dia pun terbangun. Pada malam jum’at berikutnya, ia kembali bermimpi hal serupa.
Dan pada malam jumat ketiga, ia kembali bermimpi serupa.
Tapi kali ini ia dipersilahkan masuk dan disambut oleh salah seorang syekh. Ketika sudah masuk ia melihat masih banyak kursi yang kosong.
Ketika Guru Sekumpul merantau ke tanah Jawa untuk mencari ilmu, tak disangka tak dikira orang yang pertama kali menyambutnya dan menjadi guru adalah orang yang menyambutnya dalam mimpi tersebut.
3. Usia 10 Tahun
Di usia kurang lebih 10 tahun, Guru Sekumpul mendapat khususiah dan anugerah dari Tuhan berupa Kasyaf Hissi.
Yakni kelebihan yang dianugerahkan Allah SWT pada Guru Sekumpul yang melihat dan mendengar alam di luar kebendaan atau alam ghaib.
Pada usia itu pula, Guru Sekumpul pernah didatangi oleh seorang penjahat yang sangat ditakuti masyarakat.
Kedatangannya sempat mengejutkan pihak keluarga. Namun yang terjadi, penjahat tersebut malah sungkem dan minta ampun.
Ia memohon untuk diperiksakan ilmu yang dimiliki, jika salah atau sesat meminta agar dibawa ke jalan yang benar dan dia pun minta agar ditobatkan.
4. Usia 14 Tahun
Pada usia 14 tahun, Guru Sekumpul dikaruniai futuh (pencerahan spiritual) saat membaca sebuah tafsir al-Qur’an.
Makna fath (jamaknya futuh) adalah terbuka mata hati (dalam menerima kebenaran). Kebanyakan Ulama menafsirkannya dengan kemenangan.
Pada masa remaja ini pula Guru Sekumpul mengalami perjumpaan spiritual dengan Sayyidina Hasan dan Husain, cucu Rasulullah.
Kedua cucu Rasulullah ini masing-masing membawa pakaian dan mengenakannya langsung kepada Guru Sekumpul lengkap dengan sorbannya.
Menururut riwayat, Guru Sekumpul sewaktu kecil sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangannya.
(Tribunkaltim.co/Sarasani)