Soal Pemulangan Anak WNI eks ISIS, Jubir Jokowi Singgung Bom Surabaya, Untung Tak Kena Fadli Zon

Soal pemulangan Anak WNI eks ISIS, Jubir Jokowi singgung bom Surabaya, untung tak kena Fadli Zon

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AAREF WATAD / AFP
Para Anak WNI eks ISIS yang kini yatim piatu 

TRIBUNKALTIM.CO - Soal pemulangan Anak WNI eks ISIS, Jubir Jokowi singgung bom Surabaya, untung tak kena Fadli Zon.

Pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi tegas menolak kepulangan WNI eks ISIS dari Suriah, Turki dan negara Timur Tengah lainnya.

Lantas, apakah penolakan ini termasuk anak-anak WNI eks ISIS yang dikabarkan ada di kamp pengungsian?

Hal inipun turut dibahas di acara Mata Najwa yang dipandu presenter Najwa Shihab.

Juru Bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman sempat menyindir secara langsung Mantan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon soal polemik kepulangan WNI eks anggota ISIS.

Hal itu terjadi saat keduanya hadir di acara Mata Najwa pada Rabu (13/2/2020).

Harun Masiku PDIP Tak Kunjung Tertangkap, ICW Sebut Figur Pimpinan KPK Buruk dan Kinerja Kacau

 Di Mata Najwa, Remaja Wanita WNI eks ISIS Ini Bocorkan Alasannya Jadi Teroris, Singgung Soal Hijab

 Anak Jokowi Didukung SBY, Prabowo Subianto, Golkar di Pilkada Solo, Ini Respon Anak Buah Megawati

 Anies Baswedan Berbohong, Anak Buah Megawati PDIP Marah, Bakal Coret Anggaran Formula E di Monas

Mulanya, Fadjroel Rachman meminta agar semua pihak jangan hanya memikirkan dari sisi kemanusiaan anggota ISIS.

Ia meminta agar perspektif korban terorisme juga disorot.

"Yang penting sekarang pemerintah ini ingin berbicara dalam perspektif korban terorisme di Indonesia sedemikian banyak," kata Fadjroel.

Lalu, ia menyinggung soal pelaku bom bunuh diri Gereja Santa Maria Tak Bercela yang juga melibatkan anak-anak.

Namun, Fadjroel sempat turut menyindir Fadli Zon.

"Bahkan pelakunya di Surabaya itu anak kecil, anak kecil loh pelakunya."

"Untung enggak kena Fadli Zon," kata Fadroel diikuti tawa dan tepuk tangan penonton

Lalu, Fadli membalas bahwa anak-anak yang terlibat karena orang tuanya.

"Enggak, Anda jangan lihat gitu, itu kan mungkin ada orang tuanya, anaknya dibawa-bawa," ujar Fadli.

"Betul kan dibagi tugas," jawab Fadjroel.

"Belum tentu anaknya itu pelaku," kata Fadli lagi.

"Bapaknya, Ibunya," ungkap Fadjroel melanjutkan.

Lalu, Fadli Zon meminta agar jangan menyamaratakan bahwa semua ratusan anggota ISIS atas kemauan sendiri.

"Jadi maksud saya jangan mengeneralisasi, jadi begini loh kita ini sepakat terorisme itu adalah ancaman negara," kata Fadli Zon.

"Ancaman negara adalah kehidupan kita, kita tidak boleh," balas Fadjroel.

"Yang jelas ancaman kepada bangsa," kata Fadli kemudian.

Lalu, Pengamat Hubungan Internasional, Hikmahanto Juwana yang turut hadir turut menimpali.

Ia mengatakan, jika memang anggota ISIS itu kembali apakah lingkungan sekitar juga mau menerimanya.

Padahal, teroris yang sudah meninggal saja seringkali jenazahnya tidak diterima untuk dimakamkan di wilayah tertentu.

"Negara itu ingat ya kalau misal itu mereka kembali pertanyaan kita mereka kembali, lingkungan kita mau terima tidak."

"Mereka yang sudah jadi pelaku teror mati aja meninggal itu mereka tidak mau ada menerima di tempat mereka," jelas Hikmahanto.

Lalu, Fadli Zon meminta agar Hikmahanto jangan menduga-duga.

Ia mengungkit 18 eks ISIS yang sudah kembali ke Indonesia.

Fadli Zon mengklaim 18 orang itu sudah diterima oleh masyarakat sekitar.

"Enggak usah berandai-andai, ini sudah 18 lingkungan mereka menerima enggak ternyata tidak ada masalah?" kata Fadli.

Meski demikian, Hikmahanto mengatakan akan tetap banyak masalah yang menanti jika mereka kembali ke masyarakat.

"Nanti dibilang katanya mereka pelaku-pelaku ini di-stigma, lalu nanti dianggap sebagai, nanti di-bully dan sebagainya itu permasalahan banyak sekali," ujar Hikmahanto.

"Ya jangan berandai-andai," balas Fadli Zon lagi.

Soal Status WNI Ratusan Eks ISIS, Hikmahanto Minta Najwa Shihab Baca Ini

Hikmahanto menegaskan ratusan orang yang bergabung dengan ISIS otomatis adalah eks WNI.

Namun, pertanyaan tersebut sempat menjadi perdebatan dengan presenter Mata Najwa, Najwa Shihab pada Rabu (13/2/2020).

Mulanya, Hikmahanto menegaskan dirinya sudah tidak mau mendengar doktrin pembelaan terhadap anggota ISIS.

"Jadi saya tidak mau bermain dengan katakanlah apa doktrin dan sebagainya begitu ya melalui media seperti ini."

"Tapi kalau kita lihat aturan-aturan yang berlaku," kata Hikmahanto.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah bertekad tidak akan memulangkan para anggota ISIS.

Namun, saat ia menyebut anggota ISIS adalah eks WNI lantas mendapat sanggahan dari Najwa Shihab.

"Bapak Presiden hari ini sudah menyampaikan bahwa Beliau menolak pemulangan terhadap anggota ISIS eks WNI," ungkap Hikmahanto.

"Eks WNI?" tanya Najwa Shihab.

"Eks WNI bukan seperti yang Najwa katakan, Eks ISIS anggota WNI," balas Hikmahanto.

Lantaran, Najwa Shihab masih tampak tak percaya lantas Hikmahanto meminta agar presenter tersebut mengecek kembali PP Tahun 2017 pasal 31.

"Tapi itu masih debat-able Prof?" kata Najwa.

"Tidak debat-able," jawab Hikmanto.

"Masih debat-able ada yang bilang tidak otomatis hilang WNI-nya status kewarganegaraannya," tanya Najwa lagi.

"Baca di PP 2 Tahun 2017 Pasal 31 ayat 1 di situ jelas dengan sendirinya kehilangan kewarganegaraan," balas Hikmahanto balik.

Selain itu, Hikmahanto juga menyinggung aturan lain mengenai kewarganegaraan tersebut.

"Memang di dalam undang-undang 2006 kewarganegaraan memang tidak disebut dengan sendirinya tapi kalau kita lihat 2 2007 PP itu dikatakan dengan sendirinya," lanjutnya.

Hikmahanto melanjutkan, Mantan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar juga sempat langsung kehilangan status WNI-nya karena memiliki paspor negara lain.

"Buktinya apa? Waktu Pak Arcandra waktu dia ketahuan pegang paspor Amerika Serikat langsung hilang," katanya.

Namun, Hikmahanto juga sempat memprotes bagaimana 18 orang eks ISIS yang pulang ke Indonesia sempat kesulitan mendapatkan kembali status kewarganegaraanya.

"Kalau ditanya yang 18 tadi kembali, pada waktu itu saya masalahkan, kenapa Pak Arcandra bisa cepet, kenapa yang 18 ini tidak bisa cepat, saya permasalahkan dalam proses kewarganegaraan," kata Hikmahanto.

"Tidak bisa cepat dicabut kewarganegaraan?," tanya Najwa.

"Perwarganegaraan, kembali didapatkan kewarganegaraan itu," jawab Hikmahanto.

 Harun Masiku PDIP Tak Kunjung Tertangkap, ICW Sebut Figur Pimpinan KPK Buruk dan Kinerja Kacau

 Di Mata Najwa, Remaja Wanita WNI eks ISIS Ini Bocorkan Alasannya Jadi Teroris, Singgung Soal Hijab

 Anak Jokowi Didukung SBY, Prabowo Subianto, Golkar di Pilkada Solo, Ini Respon Anak Buah Megawati

 Anies Baswedan Berbohong, Anak Buah Megawati PDIP Marah, Bakal Coret Anggaran Formula E di Monas

Lalu, ia menambahkan bahwa Jokowi sudah tidak berniat memulangkan mantan WNI tersebut.

Menurutnya, mereka sudah bukan lagi kewajiban pemerintah.

"Jadi Bapak Presiden sudah tepat mengatakan bahwa Bapak Presiden tidak akan buang-buang tenaga, membuang-buang uang untuk anggota ISIS yang mantan Warga Negara kalau masih Warga Negara, kewajiban dari negara."

"Atau kalau dari mantan Warga Negara tidak lagi kewajiban kita," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Buat Tertawa, Fadjroel Rahman Sindir Pelaku Bom Surabaya Anak-anak: Untung Enggak Kena Fadli Zon, https://wow.tribunnews.com/2020/02/13/buat-tertawa-fadjroel-rahman-sindir-pelaku-bom-surabaya-anak-anak-untung-enggak-kena-fadli-zon?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved