Siswa SMPN 2 Wisata Sejarah Bersama Komunitas Tarakan Tempoe Doloe, Mengenal Jejak Perang Dunia II

Rombongan siswa SMPN 2 Tarakan, Kalimantan Utara, pun memanfaatkan waktu liburan dengan melakukan wisata sejarah, Minggu (16/2/2020).

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Alfian
Komunitas Tarakan Tempoe Doloe (TTD) bersama siswa SMPN 2 Tarakan melakukan wisata sejarah ke sejumlah situs peninggalan perang dunia kedua di kota Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (16/2/2020). 

Ia menyebut sudah selayaknya generasi sekarang sadar akan sejarah dan kehadiran TTD memfasilitasi hal itu.

"Kota Tarakan adalah lokasi pertempuran perang dunia, ada banyak jejak yang ditinggalkan yang mana harusnya ini bisa menjadi daya tarik wisata," paparnya.

Banyak Peninggalan Perang Dunia II Terbengkalai

Menelusuri jejak sejarah Perang Dunia II di Indonesia tak lengkap rasanya jika tak berkunjung ke Tarakan, Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Kota kepulauan terbesar di Kaltara ini menjadi saksi bisu dasyatnya Perang Dunia II pada masa itu.

Berbagai situs peninggalan perang pun tersimpan di kota dengan julukan Bumi Panguntan ini.

Mulai dari perlengkapan perang peninggalan Belanda, Jepang hingga jejak kedatangan pasukan Australia.

Tarakan pada masa itu sebagai salah satu lokasi pertahanan militer.

Hal inilah yang membuat kota Tarakan kaya akan berbagai situs-situs sejarah perang dunia.

Baca juga:

 Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain

 Selain Resmikan Tol dan Lihat Ibu Kota Baru di Penajam, Jokowi Bakal Lakukan Ini di Balikpapan

 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku

 Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum kota Tarakan mencatat terdappat 420 situs.

Terdiri dari bungker, loopghraf, hingga meriam bisa ditemukan di berbagai penjuru kota Tarakan.

Tak hanya itu makam prajurit dan pendatang Belanda, Jepang dan Australia juga ada di Tarakan.

Hanya pascakemerdekaan, situs-situs ini banyak terbaikan.

Bahkan mayoritas sudah tak lagi bisa ditemui lantaran mengalami kerusakan dan juga dihancurkan total.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved