Juragan Durian Cari Jodoh Buat Putrinya dan Tawarkan Rp 4,4 M, Syaratnya Bisa Pilih Durian yang Baik
Juragan Durian Cari Jodoh Buat Putrinya dan Tawarkan Rp 4,4 M, Syaratnya Bisa Pilih Durian yang Baik
Juragan Durian Cari Jodoh Buat Putrinya dan Tawarkan Rp 4,4 M, Syaratnya Bisa Pilih Durian yang Baik
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar gembira bagi para pria jomblo yang hendak mencari calon istri.
Pasalnya, seorang juragan durian tajir melintir sedang mencari jodoh buat putri bungsunya yang cantik.
Bukan hanya mendapatkan putrinya yang cantik, juragan durian tersebut akan memberikan uang sejumlah Rp 4,4 miliar, rumah dan 10 unit mobil.
• Durian hingga Rambutan, Berikut ini 6 Buah Khas Indonesia yang Dianggap Unik di Negara Lain
• Durian Berlimpah di Kubar, Yayuk Yapan Dorong Masyarakat Jadikan Peluang Usaha
• Bagi Para Pecinta Buah Durian, Ada Pesta Durian di Kulon Progo, Yogjakarta, Catat Tanggalnya!
• Berbaur Masyarakat, Bupati Antusias Cicipi Nikmatnya 2.600 Buah Lokal di Festival Durian
Sebelum menikah, calon mempelai pria biasanya menyiapkan seserahan dan mahar untuk sang calon mempelai wanita.
Seserahan dan mahar yang diberikan kepada calon mempelai wanita biasanya disesuaikan dengan kemampuan sang calon mempelai pria.
Bentuk seserahan dan maharnya pun beragam.
Mulai dari barang, hewan ternak, uang, hingga aset berharga.
Kebiasaan ini bahkan sudah menjadi budaya turun temurun yang diwariskan
Namun, sepertinya budaya tersebut tak berlaku bagi seorang ayah di Thailand ini.
Anont Rotthong, seorang juragan durian asal Thailand, menjanjikan seserahan dengan nilai fantastis kepada keluarga pria yang mampu memenangkan hati putrinya.
• Ada yang Suka Aromanya dan Ada yang Benci, Ternyata Inilah Alasan Kenapa Durian Memiliki Bau Kuat
• Salah Satunya Menyebabkan Perut Kembung, Berikut ini Bahaya Dibalik Kelezatan Buah Durian
Mengutip Bangkok Post, Anont Rothong mengumumkan bahwa ia tengah mencari jodoh untuk anak bungsu sekaligus putri satu-satunya, Kansita Rotthong (26), lewat media sosial Facebook.
Anont Rotthong menawarkan uang sejumlah Rp 4,4 miliar, 1 unit rumah, hingga 10 unit mobil bagi pria yang mampu memenangkan hati putrinya.
Selain itu, pengusaha kaya raya ini berharap agar pria yang menikahi putrinya kelak, juga bisa mampu meneruskan bisnisnya sebagai juragan durian Thailand.
Tawarannya menggiurkan?
Sebelum bermimpi mendapat istri cantik dan kaya mendadak, ternyata setiap pria yang ingin menjadi menantu Anont, harus memenuhi beberapa kriteria khusus.
Salah satunya adalah mengerti cara memilih dan membeli durian yang baik.
"Siapapun yang tahu cara membeli dan mampu memilih durian yang baik dari kebun, bisa mengambil putriku," ungkap Anont, dikutip Grid.ID dari Bangkok Post.
Selain itu, sang ayah ingin mendapatkan calon menantu yang pekerja keras dan benar-benar mencintai putrinya itu.
"Pria yang akan menjadi keluargaku harus baik dan tidak suka berjudi. Selain itu, dia juga harus selalu bekerja keras dan benar-benar mencintai putriku," ucap juragan durian itu.
Seakan membuka lebar pintu jodoh untuk sang putri, Anont tidak akan memandang status, harta, dan pendidikan sang calon menantu.
"Aku tak akan meminta uang sepeserpun dari dia, tapi aku akan memberinya 10 juta Baht (Rp 4,4 miliar), 10 mobil, 1 unit rumah, 2 toko durian, dan putriku yang merupakan lulusan Master dari Universitas di Tiongkok," ungkap pria yang telah berjualan durian selama 20 tahun lebih itu.
Awalnya sang putri, Kansita Rotthong, hanya menganggap hal itu sebagai gurauan ayahnya saja.
Namun, setelah melihat keseriusan dari ayahnya, Kansita pun tak akan melawan keputusan sang ayah.
"Pertama, aku kira ayahku cuma bercanda. Namun ternyata dia benar-benar serius ingin mencari menantu,"
"Aku dan saudara-saudaraku menghormati keputusannya," ucap Kansita.
Rahasia Sukses Durian Ucok Medan

Kata orang “Belum ke Medan kalau tidak mampir ke Ucok Durian”.
Ungkapan itu muncul karena merek warung durian milik Zainal Abidin atau karib disapa Ucok sudah melegenda sekarang.
Kedai Ucok memang bisa dibilang cukup berumur, sudah puluhan tahun.
Meski demikian, namanya baru tenar dalam hitungan 10 tahun belakangan.
Dulu, Ucok juga merangkak dari bawah, memulai berjualan durian dari kaki lima. Jangan dilihat kondisi sekarang.
“(Sekarang), banyak yang datang ke sini. Ada pejabat, artis, ya macam-macam,” ujar Ucok saat ditemui di kedainya, Kamis (25/8/2016).
Kalau dirunut sejarahnya, kata Ucok, ia sudah berhadapan dengan durian sejak 34 tahun lalu.
Namun, dia baru punya usaha sendiri sejak sekitar 25 tahun lalu.
Sukses jelas tidak datang begitu saja. Laiknya bisnis lain, kata Ucok, ada jatuh bangun dalam dia berjualan durian ini.
“Usaha macam ini dulu kalau mau tambah modal dengan pinjam uang dari bank pasti tidak bisa. Mana ada bank yang percaya warung durian bisa besar dan menguntungkan,” ungkap Ucok sembari tertawa.
Ucok teringat kembali saat-saat awal memulai warung duriannya.
Mencari nafkah dari buah dengan kulit tebal berduri itu dilakoninya sejak ia putus sekolah.
Teman-teman seusianya kala itu masih belajar di bangku sekolah menengah pertama (SMP), Ucok sudah berjualan durian.
“Pada 1980an awal, saya bantu-bantu para penjual durian di sepanjang Jalan Iskandar Muda, Medan,” kata Ucok.
Saat itu, lanjut Ucok, pedagang adalah petani yang menjual hasil panennya dan pedagang biasa yang membeli durian dari kebun-kebun milik petani di Sumatera.
“Mereka tidak jualan tiap hari. Jadi kalau ada musimnya saja,” ujar dia.
Di sana, tugas Ucok adalah mengangkut durian. Agar penghasilannya bertambah, ia tak hanya membantu satu orang tetapi sekaligus banyak pedagang.
“Satu hari bisa dapat Rp 2.500 sampai Rp 10.000. Saat itu, uang segitu sudah besar dan bisa ditabung. Saya pikir lumayan juga ya asyik jual durian untungnya pasti banyak, bisa lima kali lipat yang saya dapat,” tutur Ucok tentang awal kepikiran berjualan durian sendiri.
Sejak itu, kesempatan jadi kuli angkut dimanfaatkan Ucok untuk sekalian belajar.
Pedagang-pedagang durian itu kerap mengajak Ucok keliling kampung untuk mencari daerah mana yang sedang musim.
Sampai akhirnya, pada 1990an, Ucok mantap buka usaha.
“Nah kenapa saya bisa jualan setiap hari sekarang seakan-akan di Medan selalu ada musim durian? Ilmunya dari sana,” imbuhnya.
Dari hasil belajar saat muda itulah, Ucok tahu kalau durian Medan “punya musim” setiap Juni sampai November.
Nah di bulan lainnya, ia cari durian dari kota lain seperti Pekanbaru, Padang, dan Jambi.
Selain mencermati “musim” durian per lokasi, Ucok juga menjaga hubungan baik dengan para petani dan tengkulak durian untuk memastikan pasokan.
Saat “musim” durian meleset, mereka yang membantu Ucok mencari pasokan.
Rahasia Durian Ucok laris manis

Saat ini, warung durian Ucok memasok 6.000 buah durian setiap hari.
Dari jumlah itu, penjualan dia sebut bagus kalau laku 3.000-an durian per hari.
Resep suksesnya, durian yang dirasa pembeli tak enak bisa ditukar. Tidak ada tambahan harga.
“Kalau tidak enak atau tak sesuai selera bilang ya. Bisa ditukar. Sekarang kami tidak lagi bicara beli kucing dalam karung. Makan durian harus sesuai selera,” tegas Ucok sambil meladeni pembeli.
Nah bagaimana nasib durian-durian yang terlanjur dibuka tetapi tak sesuai selera pembeli? Rupanya Ucok punya cara sendiri.
Durian yang tak sesuai selera pembeli dia pasok ke usaha rumahan pembuat aneka camilan berbahan dasar buah durian.
“Saya jual lagi pada pengusaha es krim, pancake, lempok, dan macam-macam (camilan lain) dengan harga miring,” ungkap Ucok.
Dengan begitu, kata Ucok, tak ada durian yang terbuang percuma.
Selain itu, nilai lebih dari warung milik Ucok adalah buka 24 jam.
Tak disangka, itu jadi daya tarik tersendiri.
Kini, per hari Ucok bisa menjual minimal 1.000 buah durian.
Harga yang ditawarkan variatif, mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 50.000, tergantung ukuran dan rasa.
Ide bisnis

Berbicara ide bisnis, pikiran Ucok lempang saja.
Sejak dulu, kata dia, Medan terkenal akan duriannya yang memiliki dua cita rasa, yaitu manis legit dan pahit.
Maka, pikir Ucok, di Medan sudah semestinya durian bisa dihadirkan tiap waktu.
“Saya buka lapak kaki lima di pinggir jalan. Modal awal Rp 5 juta. Meskipun pinggir jalan, saya sudah menerapkan jualan 24 jam dan boleh tukar kalau tak sesuai selera,” tuturnya.
Rupanya, durian yang dijajakan cukup laris sehingga usahanya berkembang.
Ucok berpikir agar memiliki lokasi jualan permanen.
“Sayangnya modal untuk buka warung permanen besar. Sempat mengajukan pinjaman ke bank tetapi ditolak. Akhirnya pelan-pelan saja kumpulkan sampai bisa juga punya warung,” ujarnya.
Bagi Ucok, yang terpenting adalah tekun dan tidak mudah menyerah.
“Bisnis itu yang penting harus fokus jangan ikut-ikutan yang musim. Betul-betul usaha, jangan menyerah dan jangan menipu orang,” katanya lagi.
Setelah punya warung dan namanya besar, mulai banyak pengusaha durian di Medan yang mengikuti konsep warung seperti Ucok.
“Banyak yang tiru, tetapi kami tetap tiga langkah di depan kan?” ujar Ucok sambil tertawa.
Bahkan, ada yang mengejutkan, kata Ucok. Saat ini bank-bank di Sumatera Utara mulai melirik pengusaha-pengusaha durian.
Mereka mendukung para pebisnis durian untuk mengembangkan usahanya.
“Saya pun sekarang mendapat pinjaman dari bank untuk pengembangan. Eh tetapi masih lebih banyak uang kami (untuk modal) daripada pinjamannya. Bisnis jangan banyakan pinjaman daripada uang sendiri,” tukas Ucok.
Inovasi pun berlanjut. Ucok mengawali pula terobosan untuk bisa memasukkan durian ke pesawat terbang.
Dengan inovasi ini, durian Medan bisa sampai sampai ke kota lain di Indonesia, bahkan ke negara tetangga.
"Masa durian Thailand bisa masuk ke Indonesia, durian Medan tidak bisa?" ujar Ucok lugas soal motivasinya membuat inovasi tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Auto Tajir Melintir, Juragan Durian Bakal Berikan Uang Rp 4,4 Miliar, 1 Rumah dan 10 Mobil untuk Pria yang Mau Nikahi Anak Perawannya", https://www.grid.id/read/042030516/auto-tajir-melintir-juragan-durian-bakal-berikan-uang-rp-44-miliar-1-rumah-dan-10-mobil-untuk-pria-yang-mau-nikahi-anak-perawannya?page=all
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap… Rahasia Sukses Durian Ucok Medan", https://money.kompas.com/read/2016/09/16/213500626/terungkap.rahasia.sukses.durian.ucok.medan?page=0#page5.