Bekas Teroris Bisa Ikut Komcad, Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Beri Klarifikasi
Jubir Prabowo Subianto beri klarifikasi soal mantan teroris maupun residivis boleh ikut dalam komponen cadangan pertahanan negara atau komcad!
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Tersiar kabar sebelumnya, mantan teroris bisa ikuti komponen cadangan atau komcad program dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia.
Seperti apa kabar tersebut? Dijawab pihak juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Yakni Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dia pun mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan mantan teroris maupun residivis boleh ikut dalam komponen cadangan pertahanan negara atau komcad.
"Mantan teroris dan residivis atau siapa pun yang memiliki catatan kriminal tentu tidak bisa mengikuti program Komponen Cadangan (Komcad) bila nanti program tersebut berjalan," kata Dahnil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (21/2/2020).
Dahnil mengatakan, program komcad menuntut syarat yang ketat agar bisa mengikuti proses pelatihan dan akan diseleksi oleh TNI.
Sementara itu, terkait eks teroris seharusnya lebih perlu mengikuti program deradikalisasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk diberikan pemahaman yang moderat.
Dengan begitu, terdapat upaya moderasi agar eks teroris bisa memiliki semangat cinta dan bela negara.
Menurut dia, apabila program deradikalisasi berhasil memoderasi serta telah tertanam nilai-nilai cinta negara dan memiliki semangat bela negara, maka mereka bisa ikut program bela negara, meskipun bukan dalam program komcad.
Hal itu dilakukan agar para eks teroris tertanam semangat nasionalisme dan patriotisme. "Sehingga bisa hidup normal dengan profesinya masing-masing dan berkontribusi bagi kepentingan bangsa dan negara," kata dia.
Dahnil menambahkan, sesuai Undang-Undang Nomor 29 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) disebutkan ada program bela negara yang berupaya menanamkan nasionalisme dan patriotisme sesuai profesinya masing-masing.
Program tersebut juga bukan sebagai program pelatihan militer. Kemudian, juga terdapat program Komponen Pendukung dan Komponen Cadangan. Komponen Cadangan ini menuntut syarat yang ketat karena akan ikut pelatihan militer dasar selama tiga bulan dan terakhir mobilisasi dan demobilisasi.
"Jadi, terang eks teroris dan residivis tidak bisa ikut program komponen cadangan," kata Dahnil. Baca juga: Seputar Rekrutmen Komponen Cadangan Pertahanan: Incar Milenial, WNI Eks ISIS Boleh Gabung, hingga Kampanye Lewat Medsos Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut eks ISIS yang telah menjalani deradikalisasi diperbolehkan ikut Komponen Cadangan ( komcad ) Pertahanan Negara.
"Kalau mereka sudah sukses deradikalisasinya kemudian program deradikalisasinya sudah sukses, mereka sudah memenuhi persyaratan, siapa saja berhak," ujar Dahnil di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Dahnil mengatakan, program deradikalisasi yang diikuti eks ISIS merupakan upaya menyadarkan pentingnya bela negara guna memastikan mereka cinta bangsa dan negara.
Pada dasarnya, lanjut dia, program deradikalisasi merupakan upaya bela negara, yakni mengembalikan moral dan tanggung jawab mereka sebagai warga untuk turut serta membela negara.
"Siapa yang yang berkewajiban untuk terlibat dalam bela negara ya semua pihak dan semua pihak yang memang punya tanggung jawab. Sebenarnya semua pihak yang ada warga negara wajib untuk ikut bela negara," kata Dahnil.
Berdasarkan Undang-Undang tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN), Komponen Cadangan disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan Komponen Utama atau TNI dalam menghadapi ancaman militer.
Sasaran Kalangan milenial
Dicari milenial usia 18 sampai 35 tahun tuk ikuti komcad.
Apa itu komcad, merupakan komponen cadangan program dari pemerintah Indonesia.
Ini komponen cadangan bakal bantu menopang komponen utama yang dilakoni oleh TNI dalam hal pertahanan negara.
Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan Bondan Tiara Sofyan mengatakan.
Masyarakat sipil akan mendapat keterampilan dasar Militer hingga uang saku jika bergabung dalam lomponen cadangan ( komcad ) pertahanan negara.
"Dia memiliki keterampilan dasar militer, itu yang didapat. Jadi kalau hak-haknya seperti uang saku, tapi terbatas sesuai dengan latihan dasar militer," ujar Bondan di kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Baca Juga:
• Usai Menjalankan Misi Ini, 3 Pesawat Tempur F-16 Tinggalkan Kota Balikpapan Kalimantan Timur
• Agenda Plaza Balikpapan Jumat 21 Februari, Choco and Dessert Market, Lezatnya Kuliner Coklat Dessert
• Balikpapan Penyangga Ibu Kota Negara, Pengusaha Malaysia Mulai Lirik Investasi Pertanian Perikanan
• Menara di Belakang Perumahan Jokowi Pesona Bukit Batuah Balikpapan Nyaris Ambruk, Warga Khawatir
Tak hanya itu, lanjut Bondan, para peserta yang akan menjalani pelatihan selama tiga bulan itu juga akan mendapat perlengkapan komcad, jaminan kesehatan, dan asuransi.
Pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menargetkan 25.000 milenial bergabung dalam komponen cadangan ( komcad ) pertahanan negara.
Baca Juga:
"Harapannya seperti itu (rekrut 25.000 milenial). Apakah nanti akan tercapai dalam berapa tahun, nanti tergantung anggarannya," ujar Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan Bondan Tiara Sofyan di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Menurut dia, perekrutan warga sipil dalam komcad berdasarkan Undang-Undang tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN).
Dan Komcad disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan Komponen Utama atau TNI dalam menghadapi ancaman militer.
Baca Juga:
• Bos Fintech Greensill dan Eks Perdana Menteri Tony Blair Disebut akan Investasi di Ibu Kota Baru
• Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 20 Februari 2020, Virgo Dapat Banyak Pujian, Pisces Korbankan Perasaan
• Tangis Aming Pecah Ingat Bisikan BCL tentang Ashraf Sinclair di Rumah Duka, Ibunda Noah Minta Dijaga
• Agenda di Plaza Balikpapan Akhir Februari 2020, Konser Alzera Geny Netriana Sampai Kelas Memasak
Ini Komcad merupakan elemen di luar TNI sama halnya dengan komponen pendukung.
Sedangkan komponen pertahanan utama nasional adalah TNI.
Hanya saja, pembukaan rekrutmen tersebut masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP) soal komcad yang kini tengah digodok Sekretriat Negara (Setneg).
Bondan menginginkan PP soal komcad dapat segera terbit dengan harapan dapat langsung membuka pendaftaran setelah Idul Fitri 2020.
Baca Juga:
• Wagub Kaltim Beberkan Ibu Kota Negara Tidak akan Bermanfaat Jika Warganya Tidak Dibekali Hal Ini
• Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Viral Apartemen Borneo Bay City, Begini Tanggapan Kementerian ATR
• Tatap Ibu Kota Baru, Borneo Bay City Plaza Balikpapan Bakal Bangun Taman Besar, Target Rampung 2021
"PP-nya masih dalam proses, sudah selesai harmonisasi (antar-kementerian/lembaga) sekarang masih dalam proses pembahasan akhir di Setneg. Begitu PP-nya selesai, kita segera sosialisasi," kata dia.
Adapun kampanye perekrutan komcad akan dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.
Rencananya, dalam rekrutmen tahap pertama akan menyasar kalangan milenial usia 18 sampai 35 tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Latihan Militer, Ini yang Didapat Milenial jika Ikut Komponen Cadangan Pertahanan Negara", https://nasional.kompas.com/read/2020/02/21/09005811/selain-latihan-militer-ini-yang-didapat-milenial-jika-ikut-komponen-cadangan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dahnil Kini Sebut Eks Teroris Tak Bisa Ikut Komponen Cadangan Pertahanan", https://nasional.kompas.com/read/2020/02/21/10252421/dahnil-kini-sebut-eks-teroris-tak-bisa-ikut-komponen-cadangan-pertahanan?page=all#page2.
Penulis : Achmad Nasrudin Yahya
Editor : Bayu Galih