Kondisi Terkini Kapolsek dan Anak Buah yang Jadi Korban Bentrok TNI vs Polisi, Danrem Jenguk Warga
Kondisi terkini kapolsek dan anak buah yang jadi korban bentrok TNI vs polisi, Danrem jenguk warga
TRIBUNKALTIM.CO - Kondisi terkini kapolsek dan anak buah yang jadi korban bentrok TNI vs polisi, Danrem jenguk warga.
Bentrok TNI dan polisi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara berakhir damai.
Diketahui, akibat bentrok ini, satu kapolsek dan tiga anak buahnya terluka, berikut satu warga sipil.
Markas polisi pun ikut dirusak.
Enam orang personel polisi yang mengalami luka-luka akibat bentrokan dengan oknum TNI, yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera Titik Tarutung-Sipirok, Desa Silangkitang, Pahae Jae, Tapanuli Utara, Kamis (27/2/2020), sudah mulai sehat dan berobat jalan.
• Sebagai Ujung Tombak Citra TNI, Kapendam VI/MLW dan Kapenrem 091/ASN Hadiri Rakernispen di Jakarta
• Gagal Perkosa Istri Prajurit TNI, Pria Ini Terancam Hukuman 175 Kali Cambuk dan Denda 1,2 Kg Emas
"Untuk dua personel kita dari Polres Tapsel yang menjadi korban sudah mulai sehat dan berobat jalan," ungkap Kasubbag Humas Polres Tapanuli Selatan Iptu Alpian Sitepu, Jumat (28/2/2020).
Dua personel mereka yang menjadi korban, yaitu Ipda Bangun Siregar dan Aiptu Velberik Sitompul.
Bentrok TNI - Polri di Tapanuli Utara Kata Alpian, kejadian itu hanya kesalahpahaman saja, tidak ada unsur perkelahian.
"Dan perkara ini sudah ditangani pimpinan kita dari TNI dan Polri.
Hanya kesalah pahaman saja, bukan berkelahi.
Dan masalah anggota (unit Lantas Polsek Sipirok Polres Tapsel) hanya kebetulan melintas karena ada urusan ke Tapanuli Utara," tukasnya.
Sementara empat personel Polres Tapanuli Utara yang juga mengalami luka-luka.
Yakni Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan bersama tiga personelnya.
Masing-masing Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, dan Brigadir Ricardo Sitompul, sudah berangsur baik.
"Sudah lumayan baik, dan kemarin sewaktu mediasi di Polres Taput semuanya hadir.
Begitu juga dengan satu warga yang mengalami luka, sudah dikunjungi langsung oleh Danrem, Danyon dan Kapolres," kata Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara Aiptu W Baringbing.
Kronologi kejadian versi TNI
Ketika ditanya kronologi peristiwa tersebut, Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal Fadhillah mengatakan, berawalnya dari kesalahpahaman.
Anggota Kompi A hadir di Batalyon 123 sebelumnya mengikuti acara pelepasan anggota yang akan berdinas keluar dari batalyon.
Setelah selesai sekitar pukul 14.30 WIB, rombongan melewati Jalan Lintas Sumatera titik Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara.
Di lokasi itu, kata dia, ada kemacetan panjang karena truk Fuso terguling dan sedang diatasi Kapolsek hingga terjadi antrean panjang.
"Anggota kita kelihatannya karena terburu-buru.
Mengambil jalur pintas dengan melawan arah, itulah yang menimbulkan kesalahpahaman dan akhirnya berefek pada kejadian itu," katanya.
• Pangdam Bukit Barisan dan Polda Sumut Berjabatan Tangan, Bentrok TNI-Polri di Taput Berakhir Damai
• Kabar Baik Setelah Bentrokan TNI vs Polisi Pecah di Tapanuli Utara, Danrem Perintahkan Ini
Dia pun memerintahkan anggotanya untuk menemui kroban penganiayaan dan meminta maaf.
Pangdam juga memerintahkan Dandim untuk segera memperbaiki kerusakan Polsek Pahae Jae.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin membenarkan insiden ini terjadi hanya kesalahapahaman.
"Ini hanya salah paham, kemacetan ini mereka tidak tahu, dikira ada razia, rupanya truk terguling.
Sebenarnya ini salah bahasa, bahasa yang dipersepsikan berbeda.
Kemari malam kita bicara dengan Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolres.
Saya pastikan itu kesalahpahaman," ujarnya.
Dia juga meminta agar kejadian seperti ini tidak terulang di kemudian hari.
"Tidak boleh ada tindakan itu lagi, tadi malam Pomdam, Asintel dikirim, sedangkan dari Polda Kabid Propam saya kirim," katanya.
Martuani berharap agar ke depannya TNI-Polri semakin merajut solidaritas.
"Mudah-mudahan ke depan kita bisa merajut solidaritas TNI dan Polri.
Baju kita ini hanya warna saja yang beda, sesungguhnya kita bertugas untuk NKRI," kata dia.
Seperti diketahui, keributan terjadi antara TNI dan Polri terjadi di Tapanuli Utara.
Akibat kejadian ini, sejumlah personel polisi mengalami luka-luka. Bukan hanya itu saja, Mapolsek Pahae Jae juga mengalami kerusakan akibat penyerangan.
Sudah Berdamai
Konflik TNI-Polri di Jalan Lintas Sumatera Sipirok- Trutung, Kecamatan Pahae Jahe, Kabupaten Tapanuli Utara , didamaikan dua pimpinan instansi, Jumat (28/2/2020).
Pejabat TNI - Polri melakukan mediasi di Polres Tapanuli Utara.
Pertemuan dipimpin Danrem 023/Kawal Samudra Kol Inf Tri Saktiyono diikuti Kapolres Tapanuli Utara AKBP Horas Marasi Silaen beserta Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo dan Danyon Letkol Sihombing.
Pertemuan dimulai sejak pagi hingga pukul 15.30 WIB.
Kol Inf Tri Saktiyono menyampaikan pada mediasi kedua belah pihak yakni anggota Batalyol Infanteri 123 dan anggota Polres Tapanuli Utara telah dipertemukan.
Atas kejadian tersebut Danrem menyatakan akan memberikan sanksi tegas sesuai kode etik TNI terhadap anggotanya.
Dia mengakui persoalan dipicu atas kesalah pahan antara Danki TNI AD Lapo Gambiri dengan Personel Polres Tapanuli Utara.
Atas insiden ini korban tercatat hingga 6 orang, termasuk satu warga sipil.
Kata Danrem Kantor Polsek Pahae Julu yang rusak akan diperbaiki bersama.
Demikian juga dengan para korban pengobatannnya akan ditanggung TNI AD.
• Sebagai Ujung Tombak Citra TNI, Kapendam VI/MLW dan Kapenrem 091/ASN Hadiri Rakernispen di Jakarta
• Gagal Perkosa Istri Prajurit TNI, Pria Ini Terancam Hukuman 175 Kali Cambuk dan Denda 1,2 Kg Emas
Sebelumnya, Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo melalui Pasintel Kapten Ctp Sodogoron Situmorang kepada t ribunmedan.com mengatakan, insiden itu terjadi karena dipicu oleh kesalahpahaman.
Kejadian tersebut kata Pasiintel, telah ditangani dan dilakukan langkah-langkah persuasif.
Saat ini Koramil dari Pahae Jae dan Pahae Julu telah ditempatkan membantu pengamanan dan penjagaan di Polsek Pahae Jae dan Pahae Julu.
Lebih lanjut kata Pasiintel agar semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi dalam menanggapi kejadian siang tadi.
Untuk langkah pencegahan terjadinya bentrok susulan, Batalyon 123 menerapkan pencabutan izin keluar prajurit untuk sementara. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Korban Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara Mulai Membaik", https://regional.kompas.com/read/2020/02/29/19260551/6-korban-bentrok-tni-polri-di-tapanuli-utara-mulai-membaik?page=all#page2.