Mengejutkan! Ada 136 Pasien Diawasi Terkait Virus Corona, Tersebar di 22 Provinsi, Terbanyak Jakarta

Tapi ternyata, di Indonesia sudah ada 136 orang pasien dalam pengawasan virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Editor: Doan Pardede
weibo/Peng Yinhua
VIRUS CORONA - (ilustrasi) Dokter Peng Yinhua, dokter muda yang masih berusia 29 tahun, dia wafat karena virus corona pada Kamis (20/2/2020). 

Di hadapan petinggi partai komunis dan elite militer China, Presiden Xi Jinping, akhir pekan lalu, menegaskan penyebaran virus ini sudah di level “sangat serius,”.

Kantor beri pemeritah, Xinhua, Senin (24/2/2020) melansir, dalam rapat teleconference dengan elite partai dan militer dari 31 provinsi, Minggu (23/2/2020), menginstruksikan militer ikut mengatasi dampak ekonomi ini.

“Inilah epidemi yang sangat sulit dikontrol dan diantisipasi, sejak Republik ini berdiri,” kata Jinping.

Republik yang berdiri 1 Oktober 1949 ini sudah berpenduduk 1,3 miliar.

Dia menyebut krisis ini sebagai ujian besar. Dia menginsirasi para bawahannya agar meyakini, bahwa bencana ini segera menemukan jalan keluar dan jadi pelajaran berharga untuk mengatasinya di masa mendatang.

Profesor ekonomi dari Renmin China Universiry, Yu Chunhai, menyebutkan dampak virus ini akan membuat pemerintah lebih tegas dan menjadi momok bagi ekonomi.

Foto-foto dan video suasana Pulau Sebaru Kecil tempat observasi 188 WNI AKB Kapal World Dream yang diduga terpapar virus Corona

Pulau Sebaru Kecil Kepulauan Seribu Utara, DKI Jakarta akan digunakan untuk melakukan observasi virus Corona terhadap 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kapal World Dream.

Transportasi menuju Pulau Sebaru adalah melalui jalur laut dan udara, menggunakan kapal laut dari Marina Ancol atau melalui Pulau Harapan dan Pulau Kelapa.

Waktu tempuh sekira 2 jam menggunakan kapal nelayan dari kedua pulau tersebut menuju Pulau Sebaru.

Seorang nakhoda kapal Marine Express mengatakan Pulau Sebaru kerap digunakan untuk rehabilitasi narkotika dan obat-obatan.

Pria yang mengendarai kapal jenis boat ini kerap mengantar mereka, yang merupakan tahanan Badan Narkotika Nasional.

"Saya sering mengantar mereka dengan penjagaan ketat. Tapi itu sudah lama sekali. Saat Presidennya Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya kepada Tribun Network.

Pulau Harapan dan Pulau Kelapa merupakan permukiman terdekat dari Pulau Sebaru.

PASIEN VIRUS CORONA - Deretan bed di Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi 188 WNI dari Virus Corona di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
PASIEN VIRUS CORONA - Deretan bed di Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi 188 WNI dari Virus Corona di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020). (Tribunnews.com/Jeprima)

Tim Tribun Network mengarungi lautan Kepulauan Seribu bersama nelayan yang menyewakan kapalnya ke sana.

Arus ombak cukup kencang dan tinggi. Air dari arah kiri dan kanan kapal kerap mengombang-ambingkan kapal.

Pengamanan di area Pulau Sebaru ketat. Kapal ukuran besar, Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh terparkir sekira 1 kilometer dari Pulau Sebaru.

PASIEN VIRUS CORONA - Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi 188 WNI dari Cirus Corona di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
PASIEN VIRUS CORONA - Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi 188 WNI dari Cirus Corona di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

Kapal itu digunakan untuk membawa logistik dari daratan. Dan digunakan untuk peristirahatan sejumlah anggota TNI.

Ketika kapal hendak bersandar di Pulau Sebaru, dua kapal yang ditumpangi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL tengah berpatroli.

Kapal lainnya memindahkan logistik dari KRI Banda Aceh ke daratan Pulau Sebaru.

Aktivitas padat tengah berlangsung demi kesiapan menyambut kedatangan 188 WNI yang hendak diobservasi.

Sejumlah prajurit TNI, tim dari Kementerian Kesehatan, tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan lainnya tengah bahu membahu mengangkat peralatan untuk kepentingan observasi.

"Welcome to Subaru Island. Cakrawala Sebaru drugs rehabilitation centre," tulisan di papan hitam ketika menginjakan kaki di Pulau Sebaru.

Terdapat sejumlah bangunan yang disiapkan untuk menampung 188 WNI.

Tempat tidur antar pria dan wanita berbeda gedung.

Untuk pria, satu ruangan cukup besar dapat ditempati enam orang dengan tiga kasur-dua tingkat.

Di atas tempat tidur sudah disiapkan satu kotak berisikan peralatan mandi untuk masing-masing orang.

Di rangka tempat tidur, tertulis nama-nama WNI.

"37. I Putu Cahya Mulyawan, 38. Guntur Nurmansah," tulis dua di antara ratusan nama yang diobservasi pada secarik kertas yang ditempelkan pada kerangka tempat tidur. Tempat makan pun dipisahkan antara pria dan wanita.

• Khawatir virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China

• Sudah Koordinasi dengan Rumah Sakit, Polda Kaltim Sebut Belum Ditemukan Pasien Suspect virus Corona

• Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan virus Corona dari Wuhan

• China Bangun Rumah Sakit untuk Pasien virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya

(tribunbatam.id)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved