Pembelajaran MIKiR Tanoto Dapat Kembangkan Potensi Peserta Didik
SEORANG pendidik saat ini harus berkembang sesuai fungsinya, membina untuk mencapai tujuan pendidikan. Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, d
Setiap unsur atau langkah tersebut merupakan tahapan yang memerlukan pengembangan potensi untuk melakukannya. Di sini, kreativitas pendidik dituntut agar tercipta suasana proses pembelajaran yang berlangsung kreatif, inovatif, dan menyenangkan serta menggembirakan.
Terkait dengan hal tersebut, perlu diketahui bagi seorang pendidik tujuan dan sasarannya ketika peserta didik berada pada langkah-langkah atau unsur tahapan tersebut benarbenar tergali potensi yang ingin dikembangkan. Mengalami, dalam belajar melibatkan banyak panca indera sehingga pemahaman konsep akan lebih mantap.
Interaksi, dapat mendorong peserta didik untuk ungkap gagasan dan merefleksi diri sehingga menunjang pula pemahaman konsep secara baik.
Komunikasi, dapat memotivasi peserta didik untuk berani dan lancar dalam menyampaikan gagasan. Refleksi, memunculkan sikap untuk mau menerima kritik dan memperbaiki diri, baik gagasan, hasil karya nmaupun sikapnya.
Bagian penting yang harus dikuasai seorang pendidik agar dapat memunculkan potensi peserta didik adalah bertanya.
Karena bertanya adalah cara paling efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan juga membuat peserta didik menjadi aktif dan kreatif. Banyak pertanyaan yang diajukan pendidik hanya mengulang gagasan daripada mendorong peserta didik membangun gagasan sendiri.
Perhatikan pertanyaan berikut , "Anak-anak, ibu kota Indonesia adalah Jakarta. Jadi, apa nama ibu kota Indonesia?" Jawabnya bersama "Jakarta". Lain halnya dengan pertanyaan, "Mengapa Jakarta menjadi ibu kota Indonesia, bukan yang kota lain ?" Tentu saja pertanyaan kedua lebih mendorong peserta didik membangun gagasan sendiri dalam menjawabnya, bukan mengulang gagasan pendidik.
Pendidik harus memiliki keterampilan dalam merumuskan pertanyaan agar dapat mendorong peserta didik untuk membangun gagasan sendiri, berpikir alternatif, berpikir kreatif, mau melakukan pengamatan, dan penyelidikan sehingga jawaban yang diberikan peserta didik merupakan hasil pengamatan atau percobaan yang telah dilakukan.
Menciptakan lingkungan belajar yang efektif merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Pertimbangan penting dalam mengelola lingkungan belajar yang efektif yaitu fleksibilitas dan kemudahan akses. Dari segi fleksibilitas, meja , kursi, dan perabotan lain dalam kelas hendaknya diatur sedemikian luwes sesuai dengan kegiatan belajar yang dipilih pendidik.
Dari segi kemudahan akses, berbagai sumber daya pembelajaran yang praktis seperti, buku, peta, bola dunia, alat peraga IPA dan Matematika, dan lainlain hendaknya disimpan dengan baik dan tersedia sehingga mudah diakses oleh pedidik dan peserta didik.
Sumber daya pembelajaran lain yang berupa pajangan hasil karya peserta didik merupakan lingkungan belajar visual yang perlu diatur. Pajangan hasil karya dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didik lainnya dan dapat mendorongnya untuk belajar.
Pendidik yang kreatif akan cermat menentukan kegiatan dan strategi yang akan digunakan dalam mengelola peserta didik sehingga dapat melihat potensi yang dimilikinya. Paparan tersebut tidak terlepas dari penguasaan pendidik terhadap kurikulumnya, seperti skenario pembelajaran, lembar kerja peserta didik, dan permainan permain yang menyenangkan peserta didik sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan ceria dan bahagia. (*)
Oleh: Roihanun, SPd
Guru MTs Negeri 1 Balikpapan