Ibu Kota Negara
Jadi Kandidat Bos Ibu Kota Negara Baru, Sandiaga Uno Minta Rekam Jejak Ahok di Pertamina Disorot
Jadi kandidat Bos Ibu Kota Negara Baru, Sandiaga Uno minta rekam jejak Ahok di Pertamina disorot
Hal itulah yang menjadi alasan kenapa Mujahid 212 menolak secara tegas.
"Sebagai calon kepala daerahnya [Ibu Kota Negara baru] adalah Ahok,
maka Kami katakan dan nyatakan secara tegas.
Kami menolak keras Ahok lantaran fakta-fakta pribadi Ahok merupakan seorang jati diri yang memiliki banyak masalah," kata Damai dalam keterangan tertulisnya, dikutip Warta Kota dari Tribunnews.com.
• Polemik Ahok Soal Kepala Ibu Kota Negara Baru, dari Singgung Pertamina hingga Dukungan Cak Imin
• Mujahid 212 Tolak Ahok Pimpin Ibu Kota Baru, Masa Lalu Basuki Tjahaja Purnama Diungkit Kembali
"Ahok perlu kejelasan hukum atas masa lalunya selaku wagub dan gubernur DKI periode sebelum Anies," imbuhnya.
Ia melanjutkan, selain diduga masalah hukumnya belum selesai, Damai Hari Lubis juga menyinggung soal status Ahok yang pernah dipenjara dalam kasus penodaan agama.
"Bahkan data tak terbantahkan salah satunya biografi Ahok, dirinya berstatus eks napi,
karena fakta hukum Ahok dulu menistakan Al-Qur'an, kitab suci umat muslim, umat mayoritas negeri ini, dengan modus 'menghina' surah Al-Maidah ayat 51," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Arsul Sani menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mempertimbangkan masukan semua kalangan dalam menunjuk Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.
"Biasanya Presiden menggunakan kesempatan yang berkembang,
baik pro maupun kontra sebagai bahan dalam mengambil keputusan," tutur Arsul di komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Menurut Arsul, adanya penolakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari kelompok Mujahid 212 sebuah hal yang wajar, tetapi jangan lupa ada pihak-pihak lain yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Jadi semua saya yakin akan dipertimbangkan Presiden dan tentu partai koalisi pemerintah jika diminta pendapat, akan menyampaikan pendapat," tutur Arsul.
Lebih lanjut Sekjen PPP itu pun menyebut, empat calon Kepala Badan Otorita IKN yang telah disebutkan Presiden Jokowi pasti telah dipertimbangkan berdasarkan pengalaman dan kemampuan dalam mengelola Ibu Kota Negara.
• DAMRI Samarinda Sambut Pemindahan Ibu Kota Negara, Buat Gebrakan Ingin Tambah Rute Baru
• Ahok Bakal Kembali Jadi Gubernur DKI Ibu Kota Negara? Sosok Ini Menjelaskan, Ali Ngabalin Memuji
"Tentu Presiden mempertimbangkan dua hal, pertama latarbelakang pendidikannya, kedua pengetahuannya," ucap Arsul.