Perketat Pengawasan Wabah Corona KSOP dan Pelindo Larang Kapal Asing dan Awaknya Sandar di Tarakan
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas III Tarakan dan Pelindo IV memberlakukan aturan ketat terkait keberadaan kapal asing
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas III Tarakan dan Pelindo IV memberlakukan aturan ketat terkait keberadaan kapal asing.
Aturan itu diberlakukan menyusul edaran terkait pengawasan dan kewaspadaan wabah Virus Corona.
Kapal-kapal asing yang memasuki wilayah Tarakan maupun Kalimantan Utara secara umum dilarang untuk bersandar di pelabuhan.
Para awak kapal juga tak diperkenankan untuk turun dari kapal menuju darat.
"Bahwa semua crew kapal asing ( Motor Vessel ) yang datang ke Tarakan terhadap Crew tidak dibenarkan turun ke darat. Semua kapal asing yang sudah ditempatkan posisi berlabuh dan semua crew harus tetap berada di atas kapal, dan semua kapal yang tiba dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu," ucap Kepala KSOP Tarakan, Agus Sularto, Senin (9/3/2020).
Pemeriksaan kapal asing dan crew mencakup pemeriksaan menggunakan thermal scane hingga penyemprotan disinfektan.
• Antisipasi Corona, KSOP Tarakan Akan Semprot Disinfektan di Pelabuhan Penumpang, Periksa Kapal Asing
• Sebulan 30 Sampai 40 Kapal Asing Sandar di 3 Dermaga Bontang, Waspada Corona KSOP Perketat Pantauan
Sementara itu General Manager Pelindo IV cabang Tarakan, Enriko Fermi, mengatakan hal serupa. Sejauh ini belum ada crew kapal asing yang terindikasi atau suspek corona.
Hal itu dikarenakan diberlakukannya pemeriksaan ketat oleh pihak Pelindo, KSOP dan bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP ).
"Ambil saja rata-rata sehari ada dua kapal tapi mereka tidak masuk dalam pelabuhan, mereka hanya berlabuh itu diperiksa oleh KKP jadi ketentuannya tidak akan ada pelayanan sebelum diperiksa oleh KKP dan pernyataan bebas corona keluar baru ada pelayanan lanjutan," terangnya.
Adapun kapal-kapal asing yang berlabuh di perairan Tarakan diketahui berasal dari berbagai negara. Seperti Jepang, China, dan Vietnam.
Kapal-kapal tersebut tak diizinkan bersandar menurut Enriko lantaran adanya aturan dari Kementerian.
"Selama terindikasi negatif ( bisa berlabuh ) karena dari Kementerian kan hanya empat negara itupun larangan bersandar yah, larangan berlabuh tidak karena masuk di zona karantina hanya sampai di situ tidak boleh berlanjut," tuturnya. (*)
• Petugas KKP Periksa Kapal Asing di Laut Bontang Pakai Baju Astronot Bila Keadaan Seperti Ini
Minim Perlengkapan
Perlengkapan berupa alat dan bahan medis untuk pencegahan wabah corona di wilayah Kalimantan Utara masih terhitung minim. Padahal upaya pencegahan wabah corona sudah menjadi atensi Pemerintah terlebih setelah dipastikan virus ini telah masuk ke wilayah Indonesia.
Terlebih lagi wilayah Kalimantan Utara merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. Di wilayah Kaltara, warga asing bisa masuk melalui dua jalur yakni jalur udara dan laut.
Selain kedatangan penumpang lewat bandara Juwata Tarakan, kedatangan warga asing juga bisa menggunakan kapal barang yang berlabuh di pelabuhan Pelindo.
Pihak otoritas pelabuhan Kaltara dalam hal ini Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan tak memungkiri akan kekurangan tersebut. Utamanya perlengkapan seperti Thermal Scanner.
• Wabah Virus Corona, Periksa Kapal Asing di Laut Bontang Petugas KKP Pakai Sarung Tangan 3 Lapis
• Waspada Corona, Kapal Asing yang Tak Penuhi Syarat Ini, KSOP Tak Beri Izin Sandar di Dermaga Bontang
"Kita masih memesan alat karena kita masih kekurangan seperti thermal scan dan alat-alat atau prasarana lainnya, kita butuh alat banyak jadi kita pesan dan mudah-mudahan bisa dapat jadi ke depan kita bisa lebih optimal dalam pemeriksaan penumpang dan pencegahan-pencegahan kru kapal yang terindikasi," ujar Kepala KSOP Tarakan, Agus Sularto, saat dikonfirmasi, Senin (9/3/2020).
Untuk mengantisipasi kekurangan ini, Agus Sularto menyebut jika pihaknya tengah mengupayakan penambahan.
Selain KSOP, untuk pencegahan wabah di wilayah pelabuhan yang ada di Kaltara pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP ) dan Pelindo IV juga mengupayakan hal serupa.
"Ada barangnya tapi sangat kurang tapi alangka bagusnya kalau lebih banyak. di KKP ada tapi bagusnya kita pesan juga kita dari KSOP juga pesan jadi kita akan ikut mensupport di lapangan, kita pesan dua, KKP pesan 10 , navigasi 2, pelindo 5 jadi bisa banyak dan setiap institusi yang jaga dilapangan bisa punya banyak alat jadi bisa saling membantu dan lebih cepat tidak antri penumpangnya," tambahnya.
Selain kekurangan alat thermal scanner, otoritas pelabuhan juga mengakui kekurangan bahan disinfektan.
• Antisipasi Virus Corona, Pupuk Kaltim Periksa Kapal Asing Sebelum Berlabuh di Dermaga Perusahaan
Dari hasil rapat koordinasi KSOP, KKP dan Pelindo IV, dikethaui bahan disinfektan yang ada saat ini hanya cukup digunakan untuk sebulan ke depan. "Kita juga keterbatasan obat (disinfektan), belum ada karena masih banyak kekosongan adanya minimal sekali," kata Agus.
Hanya saja meski mengalami kekurangan, KSOP maupun KKP akan mengoptimalkan bahan yang ada sembari berharap ada bantuan dari Pemerintah Pusat.
"Memang ada kekosongan tapi kita memanfaatkan yang ada dulu kebetulan dari Dinkes Lantamal juga membantu bagaimana mengupayakan dengan barang-barang yang ada kita manfaatkan semaksimal, kalau sebulan mungkin bisalah sembari kita mencari-cari alternatif yang bisa digunakan dengan fungsinya sama dan sudah kita lakukan permintaan tambahan," ungkap Kepala KKP Tarakan, Ahmad Hidayat.
Bentuk Tim
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan menggelar rapat koordinasi pembentukan tim antisipasi wabah corona, Senin (9/3/2020).
Rapat ini berlangsung di Kantor KSOP Tarakan, Jl Yos Sudarso, dan dihadiri sejumlah instansi terkait diantaranya pihak Pelindo IV dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan.
Kepala KSOP Tarakan, Agus Sularto, menerangkan bahwa rapat tersebut sebagai bentuk tindak lanjut surat edaran Dirjen Hubungan Laut.
"Dari KSOP Tarakan saya mengundang rapat stackholder yang ada di pelabuhan mulai dari KKP, Pelindo, Dinas kesehatan, Angkatan Laut, (Balai) Karantina jadi intinya kita rapat koordinasi untuk pencegahan secara dini terkait wabah Virus Corona sehingga di pelabuhan Tarakan ini bisa meminimalisir permasalahan," ucapnya.
• Antisipasi Wabah Virus Corona Lewat Laut, 5 Kapal Asing Ini yang Diwaspadai KKP di Bontang
Dalam pertemuan itu beberapa langkah antisipasi atau pencegahan disepakati secara bersama dan akan segera ditindaklanjuti.
Semisal upaya pencegahan melalui penyemprotan disinfektan di pelabuhan penumpang dan barang yang ada di wilayah Tarakan dan Kalimantan Utara secara umum.
Kemudian memaksimalkan pemeriksaan penumpang dengan menggunakan thermalscan.
"Koordinasinya ke Pelindo jadi setelah ini kita upayakan ada pemeriksaan penumpang dengan thermal scanner di kapal Pelni," tambahnya.
Tak hanya itu, Agus menyebut pemeriksaan Kapal asing seperti kapal barang juga makin diintesifkan lagi.
"Kita akan naik lebih awal dulu di setiap kapal asing saat berada di titik nol (berlabuh) bersama-sama dengan Pelindo dan KKP untuk mendeteksi lebih awal kru-kru kapal," tuturnya.(*) (Tribunkaltim.co/Alfian)