Fakta-fakta Suami Istri Bunuh Diri di Malang, Mulai Surat Wasiat, Liang Lahat, hingga Putusan Cerai
Fakta-fakta suami istri bunuh diri di Malang, mulai surat wasiat, liang lahat, hingga putusan cerai.
Adapun YI diduga tewas karena keracunan. Sebab, saat dia ditemukan, terdapat buih pada mulut korban.
"Memang saat itu ada buih di mulut YI, tapi kondisi di dalam rumah sudah bersih.
Kami cari ke tempat sampah enggak temukan benda mencurigakan. Namun, diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga," beber Sri ketika dikonfirmasi.
Dari pemeriksaan sementara yang dilakukan, ia juga mengaku tidak menemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
"Kami juga tidak tahu karena berbuih saja. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Meninggalnya dua-duanya sudah terlentang di atas lantai.
Mungkin karena busa itu. Karena belum ada bukti, keduanya pakai racun apa tidak," ujar Sri.
Ditemukan surat wasiat Sri mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan surat wasiat pada celana korban JW.
Surat tersebut bertuliskan permintaan kepada anaknya bernama Yoga untuk menjaga adik-adiknya, termasuk ada titipan uang untuk keperluan sehari-hari.
"Yoga Nok Dompet e Bapak Ono Duit Kanggo Kepentingan Dino Iki Sepurane. Sepurane le yo titip jogo adike. Tolong jogo apik-apik yo le," ujar YK dalam surat yang ditulisnya.
• Gantung Diri di Rutan Klas II A Samarinda, FA Bolak Balik Kamar, Kepolisian Mulai Penyidikan
• Rekan Curiga Korban Tak Ikut Olahraga, Saat Dicek Sudah Gantung Diri di Rutan Klas II A Samarinda
Maksud kalimat tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut. "Yoga di dompet bapak ada uang untuk kepentingan hari ini. Maaf. Maaf ya Nak, jaga adikmu. Tolong jaga baik-baik ya, Nak," tulisnya.
Tak hanya itu, korban juga meminta anaknya untuk tidak melakukan otopsi terhadap jenazahnya.
Sebab, korban sudah merasa ikhlas dengan kematiannya.
"Ojo oleh diotopsi ibu iklas bapak iklas anak2 ku seng pinter, Feri, Yoga, Vega Kabeh Sak Darah Daging seng rukun. nek golek salah siji digoleki ojo tukaran," tulisnya.

Bunuh Diri dengan Cara Berbeda
Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 0818/08 Wagir, Kapten Inf. Sunyoto mengatakan, Joko Waluyo meninggal karena gantung diri.