Lagi, Dua Warga Balikpapan Suspect Virus Corona, di Bali Satu Pasien Corona Meninggal

Lagi, dua warga Kota Balikpapan suspect virus Corona, sementara di Bali satu pasien Corona meninggal.

Editor: Sumarsono
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/3/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Lagi, dua warga Kota Balikpapan suspect virus Corona, sementara di Bali satu pasien Corona meninggal.

Lagi, dua warga Kota Balikpapan suspect virus Corona (Covid-19).

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Walikota Balikpapan Rizal Effendi kepada awak media saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) Kodam VI Mulawarman 2020, Rabu (11/3).

Setelah sebelumnya empat warga suspect virus Corona, hasil uji lab terhadap sampel tiga pasien suspect dinyatakan negatif dan sudah dibolehkan pulang.

Untuk satu warga suspect masih menjalani observasi di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo menunggu hasil uji lab dari Kementerian Kesehatan RI.

"Belum sempat keluar hasil observasi dari satu warga suspect Corona, kini bertambah dua warga yang positif suspect virus Corona. Tatal warga suspect ada 3 orang. Mereka diobservasi di Kanujoso (RSKD)," tutur Rizal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Sri Andi Juliarty kepada Tribun, Senin (8/3) menjelaskan, satu warga suspect Corona tersebut menjalani masa observasi sejak Selasa lalu (3/3).

"Belum lama. Kalau tidak salah dia masuk itu tanggal 3, jadi masih ada beberapa hari lagi masa observasinya," katanya.

Anies Beri Perintah Khusus untuk PNS yang Punya Gejala Corona, Gaji dan Tunjangan Tak Akan Dipotong

Terjawab di Mata Najwa Tadi Malam, Achmad Yurianto Bongkar Asal Mula Pasien 27 Tertular Virus Corona

Heboh Isu Virus Corona dalam Balutan Hoaks

Sebagai informasi, suspect merupakan orang yang memiliki gejala-gejala yang mirip dengan infeksi virus Corona.

Ditambahkan, untuk beberapa warga yang diobservasi di rumah masing-masing karena habis perjalanan dari luar negeri kondisi juga sudah membaik. Dia mengimbau masyarakat Balikpapan tetap maspada dan selalu berperilaku bersih dan hidup sehat.

1 Pasien Meninggal
Direktur Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, memastikan virus Corona tidak bisa disebarkan melalui orang yang sudah meninggal. Menurut dia, virus tersebut akan mati ketika manusia yang menjadi inangnya meninggal.

Jumlah Kasus Positif Virus Corona Bertambah, Satu Pasien Covid-19 di Indonesia Meninggal Dunia
Jumlah Kasus Positif Virus Corona Bertambah, Satu Pasien Covid-19 di Indonesia Meninggal Dunia (Kolase TribunKaltim.co / Shutterstock dan Yonhap via Kompas.com)

"Tidak (akan menular dari pasien yang sudah meninggal). Aman. Mati semua virusnya," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (11/3).

Syahril juga menyebut pasien positif Corona yang meninggal di rumah sakit bisa dipulangkan karena sudah tidak ada virusnya. Namun, ia tidak menjelaskan, apakah jenazah pasien tersebut perlu dibungkus plastik atau tidak. "Nantilah," ujarnya.

Hingga Rabu (11/3), jumlah kasus positif Corona di Indonesia sudah mencapai 34 pasien. Angka itu bertambah tujuh kasus dari hari sebelumnya yang berjumlah 27 pasien. Dari 34 pasien positif corona tersebut, satu pasien meninggal dunia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto, menyebut tujuh kasus baru virus corona merupakan kasus impor alias imported case.

"Hari ini ada penambahan tujuh pasien dengan kondisi rata-rata tampak sakit ringan-sedang, kecuali nomor 30 dan nomor 29 tampak sakitnya sedang. Semuanya adalah imported case," ucap Yuri di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3).

Sementara kasus kematian pertama virus corona di Indonesia menurut Yurianto terjadi pada seorang WNA perempuan berusia 53 tahun yang disebut sebagai kasus 25.

Yurianto mengatakan, pasien yang meninggal memang memiliki penyakit penyerta (komorbid) berupa diabetes hingga hipertensi.

"Pasien ini masuk di rumah sakit sudah dalam kondisi sakit berat karena ada faktor penyakit yang mendahului, diabetes, hipertensi, paru obstruksi menahun," tutur Yuri.

Hasil LIDA 2020 Top 33 Grup 7, Angga Kalimantan Barat Tersenggol, Hari dan Puspa dapat SO Juri

NEWS VIDEO Bupati Penajam Pakai Busana Adat Jawa Tengah, Simbol Ragam Budaya NKRI

Ahok Jadi Calon Bos Ibu Kota Negara, Said Didu Duga Jokowi Suka Penerobos Hukum, Sindir Sumber Waras

Yuri mengatakan, virus Corona memperburuk sistem imunitas tubuh manusia sehingga berpengaruh pada penyakit yang lebih dulu diidap pasien.

"Betul bahwa coronavirus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia, dan ini menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah," kata Yuri.

Yuri mengatakan, kasus kematian kasus virus Corona di luar negeri juga disebabkan karena penyakit penyerta pasien.

Menurutnya, daya tahan tubuh yang turun karena virus corona membuat bakteri penyakit bergerak cepat.

Bakteri itu yang membuat pasien mengalami sepsis --peradangan yang disebabkan mikroorganisme atau racun dalam jaringan atau aliran darah.

Yuri memastikan WNA positif virus Corona yang meninggal itu sejak datang ke rumah sakit dalam kondisi sakit. Meski demikian, Yuri tak menjelaskan di rumah sakit mana pasien itu diisolasi.

"Dari datang dia sudah sakit. Datangnya 4 hari lalu. Masuk sudah sakit," jelasnya. Menurut Yuri, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga, sehingga jenazah pasien itu bisa segera dipulangkan.

Seorang pasien dalam pengawasan akibat penyakit Corona meninggal dunia di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali Rabu (11/3).

Jenazahnya akan dikremasi. Pasien merupakan warga negara asing. Pemerintah menyebut, virus pasien meninggal, tidak menular kepada orang lain.

Pemerintah menyebut pasien meninggal Kasus Nomor 25. Mengingat pasien meninggal tersebut dalam pengawasan, maka Pemprov Bali berkoordinasi dengan pihak rumah sakit supaya jenazahnya ditangani sesuai dengan protap penanganan jenazah yang mengalami penyakit dalam pengawasan.

"Atas komunikasi dengan pihak keluarga, disepakati jenazahnya dikremasi di tempat kremasi di Mumbu, dan sudah dilakukan pukul 12.30 Wita, tadi," ujar Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam konferensi pers yang digelar di Denpasar, Rabu (11/3).

Made Indra menyebut pasien yang dirawat di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, meninggal setelah terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

"Pasien yang meninggal ini, ketika memasuki rumah sakit terdiagnosa. Sesuai juga dengan laporan dari pihak keluarganya memang pasien ini sudah mengidap beberapa penyakit," ujarnya.

Dia mengidap komplikasi penyakit yakni, diabetes militus, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru menahun.

"Jadi pasien ini memang sudah menderita empat macam penyakit sebelumnya. Ketika dia melaporkan ke rumah sakit dalam keadaan demam, maka pihak rumah sakit juga melakukan penanganan sesuai dengan protap Covid-19. Jadi dimasukkan dalam status pengawasan, di ruang isolasi dan ditangani sesuai protap Covid-19," kata Dewa Made Indra. (m03/tribun network/dit/yud)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved