Virus Corona
Pernah Tak Berkutik Lawan Fadli Zon, Giliran Haris Azhar Skakmat dan Bentak Ali Mochtar Ngabalin
Pernah tak berkutik lawan Fadli Zon, giliran Haris Azhar skakmat dan bentak Ali Mochtar Ngabalin
TRIBUNKALTIM.CO - Pernah tak berkutik lawan Fadli Zon, giliran Haris Azhar skakmat dan bentak Ali Mochtar Ngabalin.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin kembali kena skak.
Kali ini dengan aktivis HAM, Haris Azhar kala berdebat soal gaya Pemerintah menangani Virus Corona.
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin kena skak Fadli Zon kala berdebat soal kapasitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjadi pemimpin di Ibu Kota Negara yang baru.
Perdebatan terjadi antara Aktivis HAM Haris Azhar, dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
Dilansir dari TribunWow.com, keduanya memperdebatkan soal upaya pemerintah dalam menangani wabah Virus Corona.
• Meski Sempat Blunder, Tito Karnavian Puji Respon Anies Baswedan Tangani Virus Corona di Jakarta
• 174 Kasus Virus Corona di Indonesia, Achmad Yurianto: Jumlahnya akan Berlipat Ganda Beberapa Hari
Bahkan karena kesal pernyataannya terus dipotong, Haris Azhar sampai membentak dan menunjuk-nunjuk Ali Mochtar Ngabalin
Hal itu terjadi saat keduanya menjadi bintang tamu dalam tayangan 'DUA ARAH' Kompas TV, Senin (16/3/2020).
Menurut Haris Azhar, masalah penanganan Corona di Indonesia terletak pada tak tersedianya alat medis yang memadai.
Ia pun mengaku kasihan pada petugas medis yang harus menangani pasien Corona dengan alat seadanya.
"Masalah kita ini di lapangan, bisa kerja apa enggak," kata Haris.
"Para pekerja medis itu kasihan enggak dapat guidance, alat buat ngecek Corona enggak ada."
Namun, belum selesai Haris Azhar bicara, Ali Ngabalin langsung memotong pernyataannya.
Ali Ngabalin meminta Haris Azhar mengungkap rumah sakit yang tak melayani pasien Corona dengan baik.
"Enggak, enggak, kasih tahu dong," sahut Ali Mochtar Ngabalin
"Di Rumah Sakit Persahabatan," jawab Haris Azhar.
Menurut Ali Ngabalin, Haris selayaknya memberikan informasi secara lengkap untuk menghindari kepanikan publik.
"Anda harus kasih tahu, jangan sampai Anda menyebutkan sesuatu yang Anda tidak tahu," kata Ali Mochtar Ngabalin
"Itu membuat panik orang."
Namun, ucapan Ali Ngabalin itu langsung dibantah oleh Haris.
Haris menyatakan, semua orang kini memang tengah panik akibat mewabahnya Virus Corona.
"Loh enggak, orang memang panik enggak ada yang bahagia," ucap Haris.
"Orang panik menghadapi Corona, orang panik enggak boleh kerja dan lain-lain.
Sekarang Anda malah sibuk ngasih tahu siapa yang bahagia dengan Keppres"
Menjawab ucapan Haris Azhar, Ali Ngabalin justru menyinggung informasi keliru di medsos.
Ucapannya itu pun langsung memantik perdebatan keduanya.
"Karena kalau mendapatkan informasi dari medsos itu membuat sesat," kata Ali Mochtar Ngabalin
"Ini bukan medsos?
Anda dengar dari mana saya ngomong medsos?
Saya enggak ngomong," jawab Haris Azhar emosi.
"Dengerin dulu saya bicara, justru orang kacau karena juru bicara pemerintah tidak bicara dengan baik," sambung Haris Azhar.
Melanjutkan pernyataannya, Ali Ngabalin justru kembali menanyakan rumah sakit yang tak menangani pasien Corona dengan baik.
Hal itu pun kembali memancing emosi Haris.
"Rumah sakit mana?," tanya Ali Mochtar Ngabalin
"Persahabatan, daritadi saya bilang persahabatan, kupingnya enggak dipakai," bentak Haris sambil menunjuk Ali Mochtar Ngabalin
Dibentak Haris Azhar, Ali Ngabalin justru hanya tertawa dan langsung terdiam.
"Kuping dipakai, jangan cuma mulut doang, kuping dua buat denger," sambung Haris Azhar.
Lonjakan Besar Pasien Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona ( covid-19) Achmad Yurianto mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami kenaikan pasien positif covid-19 dalam jumlah yang cukup besar.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengadakan konferensi pers, Selasa (17/3/2020).
Lonjakan pasien positif covid-19 dijelaskan Achmad Yurianto, terjadi karena sejumlah hal, mulai dari hasil tracing pemerintah, hingga kesadaran masyarakat Indonesia.
"Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan nantinya," kata Achmad Yurianto dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (17/3/2020).
Achmad Yurianto lalu menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan naiknya jumlah pasien positif covid-19.
Di antaranya adalah hasil dari melacak kontak pasien positif covid-19, dan kesadaran dari masyarakat.
"Ini disebabkan karena satu, contact tracing aktif kita laksanakan," kata Yuri.
"Kedua, edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilaksanakan.
Sehingga masyarakat pun sudah mulai menyadari bahwa mereka juga harus waspada."
Achmad Yurianto mengatakan semakin naiknya tingkat kewaspadaan dan kesadaran pemerintah, maka mereka semakin memerhatikan kondisi kesehatan tubuh mereka.
Ia menambahkan tidak semua pasien yang melakukan kontak akan dilakukan pemeriksaan swab.
Pemeriksaan swab, nantinya hanya akan dilakukan terhadap pasien tertentu sesuai pertimbangan dokter.
Salah satu pertimbagannya adalah intensitas kontak dengan pasien positif covid-19.
"Beberapa yang kemudian merasa memiliki kontak dekat, dengan kasus positif yang sudah kita nyatakan.
Melaksanakan konsultasi kepada dokter, di berbagai rumah sakit.
Dan di antara mereka tentunya ada yang diputuskan oleh dokter untuk dilakukan pemeriksaan swab," papar Achmad Yurianto.
• Belum 1 Hari Libur Karena Corona, Sejumlah Pelajar Sudah ke Mall & Niat Nonton, Ngaku Bosan di Rumah
Achmad Yurianto menegaskan karena kunci penanganan covid-19 ada di masyarakat, maka pemerintah akan terus melakukan edukasi soal penanganan virus asal Wuhan, Hubei, China itu.
"Seluruhnya akan kita edukasi, paling tidak untuk memahami covid-19 ini apa, bagaimana menularnya, dan bagaimana mencegahnya," jelasnya.
"Mereka akan tahu betul apa yang harus dilakukan, mana kala merasa badannya tidak enak.
Atau merasa ada sesuatu yang mengganggu pada aspek kesehatannya," tandasnya.
Diskak Fadli Zon
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin berdebat dengan Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Dilansir TribunWow.com, perdebatan keduanya terkait dengan penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bos di ibu kota baru.
• Ahok Bakal Kembali Jadi Gubernur DKI Ibu Kota Negara? Sosok Ini Menjelaskan, Ali Ngabalin Memuji
• Di Mata Najwa, Fadli Zon Bandingkan Menteri Kesehatan Terawan: Pak Achmad Yurianto Jauh Lebih Bagus
Perdebatan antara keduanya semakin panas setelah Fadli Zon memamerkan foto mirip Ali Ngabalin yang sedang memegang poster bertuliskan kritikan kepada Ahok.
Hal itu terjadi saat keduanya menjadi bintang tamu dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (12/3/2020).
Selain kedua tokoh itu, pada acara itu hadir pula Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan.
Mulanya, Haikal Hassan mengungkit soal kasus penistaan agama yang sempat menyeret Ahok ke jeruji besi.
"Di sini negara pancasila boleh siapa saja jadi pemimpin. Inget enggak kapan kita protes pertama kali?," ucap Haikal Hassan pada Ali Mochtar Ngabalin
Terkait hal itu, Haikal Hassan pun mengungkit keikutsertaan Ali Ngabalin dalam demo 212 kala itu.
"Ketika dia mulai melecehkan Al-Maidah ayat 5, di mana ente juga ikut pada waktu itu," kata Haikal Hassan.
Menanggapi ucapan Haikal Hassan, Ali Ngabalin pun langsung angkat bicara.
Lantas, perdebatan di antara keduanya tak dapat dihindari.
"Saya waktu itu bilang 'Anda tunjukkan kepada saya di mana konsep Al-Maidah dengan Ahok yang membuat dia jadi penista agama'," sahut Ali Mochtar Ngabalin
"Itu sudah kelar sama MUI (Majelis Ulama Indonesia)," jawab Haikal Hassan.
Menurut Ali Ngabalin, banyak pihak yang 'memanfaatkan' ayat Al-Quran untuk memasukkan Ahok ke dalam penjara.
"Waktu itu saya bilang bahwa itu dalam pembahasan undang-undang iya, tapi terlalu banyak ayat Al-Quran yang kita pakai untuk menciderai orang," ujar Ali Mochtar Ngabalin
"Itu adalah fakta."
• Persiapan Ibu Kota Negara, Lahan Sukanto Tanoto Tahap Survei Identifikasi, Masuk Kukar dan Penajam
• Jelang Keputusan Jokowi, Dewan Adat Dayak Dukung Ahok BTP jadi Pemimpin Ibu Kota Negara di Kaltim
Namun, belum selesai Ali Mochtar Ngabalin berpendapat, Fadli Zon langsung menunjukkan selembar foto.
"Ini saya dikasih ini," sahut Fadli Zon.
Melihat foto tersebut, Ali Mochtar Ngabalin lantas menantang Fadli Zon menunjukkannya ke kamera.
"Saya tahu itu Fadli, dan kasih lihat itu kepada kamera," ucap Ali Mochtar Ngabalin
"Ini ada yang mengirim ke kita seperti ini," kata Fadli Zon sambil menunjukkan foto ke hadapan kamera.
Dengan suara tinggi, Ali Mochtar Ngabalin pun menyinggung posisi Fadli Zon sebagai anggota DPR RI.
"Fadli, Anda sebagai anggota DPR RI harus tahu," ujar Ali Mochtar Ngabalin
"Enggak, ini orangnya mirip gitu loh," kata Fadli.
Pada foto yang ditunjukkan Fadli Zon, tampak wajah mirip Ali Moctar Ngabalin sedang memegang poster betuliskan 'Ahok memecah belah NKRI'.
"Ini bukan Anda?," tanya Fadli Zon.
"Bukan urusan Anda itu," jawab Ali Mochtar Ngabalin.
"Ini Ngabalin perasaan, ini kelihatan," sahut Haikal Hassan.
IKUTI >> Update virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Debat soal Corona, Ali Ngabalin Langsung Terdiam saat Dibentak Haris Azhar: Kupingnya Enggak Dipakai, https://wow.tribunnews.com/2020/03/17/debat-soal-corona-ali-ngabalin-langsung-terdiam-saat-dibentak-haris-azhar-kupingnya-enggak-dipakai?page=all.