PHKT Dukung Pemkab Penajam Paser Utara Dalam Program Penanganan Stunting
PHKT mendukung langkah Pemkab Penajam Paser Utara dalam program penanganan stunting
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM -PHKT mendukung langkah Pemkab Penajam Paser Utara dalam program penanganan stunting
Dalam upaya mendukung program Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam rangka menekan angka stunting, PT. Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT),
didukung oleh Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menggelar seminar parenting dengan mengusung tema “Peran Orang Tua Zaman Now” pada 12 Maret 2020 lalu bersamaan dengan perayaan HUT Kabupaten PPU yang ke-18 di kantor Bupati PPU.
Dalam press rilisnya, PHKT melalui program CSR pilar kesehatan turut berkontribusi dalam program pencegahan Stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi di Kabupaten PPU melalui beberapa program kesehatan.
Seminar parenting tersebut merupakan salah satu program kerjasama dengan Forum Kabupaten Sehat (FKS) PPU yang merupakan program lanjutan dari program sebelumnya yaitu Focus Group Discussion/FGD bertema “Gemar Makan Ikan (Gemari) untuk pencegahan stunting”.
Baca Juga
Tangani Stunting, Pemkab Kukar Fokuskan di 21 Desa Ini
Cegah Stunting Walikota Bontang Neni Moernaeni Minta Ibu Hamil Makan Ini
Buka Rakor Pangan, Bupati Edi Minta Kualitas Kuantitas Pangan Ditingkatkan untuk Cegah Stunting
Seminar parenting yang menghadirkan pembicara Dony Indrawan dari Pertamina Hulu Indonesia (PHI) ini dihadiri oleh 120 peserta dari pengurus Forum Kabupaten Sehat PPU,
Pembina Dharma Wanita Persatuan Kabupaten PPU, Dinas Perikanan PPU, Forum Komunikasi Kecamatan, Pokja PAUD Desa dan Kelurahan se-Kabupaten PPU serta kader Posyandu dari lokus stunting.
Pada kesempatan tersebut Ketua Forum Kabupaten Sehat, Risna Rais Abdul Gafur menyampaikan penghargaan yang tinggi atas dukungan PHI dan PHKT melalui program CSR, sehingga terselenggara seminar parenting “Peran Orang Tua Zaman Now” tersebut.
“Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk dalam 100 Kabupaten se-Indonesia yang memiliki angka stunting tertinggi di Kaltim pada tahun 2013, salah satu penyebab stunting yaitu karena pola asuh yang perlu dibenahi dalam keluarga.
Saya sangat mengharapkan melalui kegiatan seminar parenting seperti ini proses pembelajaran dan evaluasi pola asuh dalam keluarga dapat menjadi lebih baik lagi,” ungkap Risna.
Kemudian, dalam rilisnya, Manager Relations PHKT, Tommy Sibuea menyampaikan bahwa dukungan PHKT dalam penyelenggaraan Seminar Parenting ini, merupakan wujud komitmen PHKT dalam mendukung Kabupaten PPU untuk menurunkan angka stunting di PPU.
Ia menjelaskan, Program CSR PHKT pilar kesehatan juga memiliki program yang sejalan dengan program pemkab PPU dalam membantu menekan angka Stunting yaitu
program PETISI (Pencegahan Stunting Terintegrasi)
yang terdiri dari kegiatan GRATIS (Gerakan Sanitasi Sehat), PUDING (Kampung Edukasi Stunting), KIBAS (Klinik Bebas Stunting) serta MADING (Masyarakat Sadar Stunting).
“Semoga dukungan PHKT terhadap insiatif dan upaya Pemkab PPU ini dapat mewujudkan target Pemerintah Indonesia untuk menurunkan angka stunting pada tahun 2024” pungkas Tommy.(*)
Baca Juga
Menuju Zero Malnutrition, Bupati Kukar Ajak Stakeholder Peduli Stunting dan Kemiskinan
Cegah Stunting di Kaltim, Pemerintah Naikkan Bantuan Sembako dari Rp 110 Ribu Jadi Rp 150 Ribu
Masalah Kesehatan Hantui Generasi Milenial Balikpapan, dari Stunting Hingga Hipertensi