Virus Corona

Daftar Obat-obatan yang Dipakai untuk Penyembuhan Pasien Virus Corona, Kapan Vaksin Bisa Digunakan?

Daftar Obat-obatan yang dipakai untuk penyembuhan pasien virus Corona, kapan vaksin bisa digunakan?

Freepik.com
Ilustrasi Daftar Obat-obatan yang dipakai untuk penyembuhan pasien virus Corona, kapan vaksin bisa digunakan? 

TRIBUNKALTIM.CO - Daftar Obat-obatan yang dipakai untuk penyembuhan pasien virus Corona, kapan vaksin bisa digunakan?

Pandemi virus Corona telah menyerang hampir seluruh belahan dunia .

Bermacam-macam obat juga diguakan untuk proses penyembuhan pasien yang diketahui positif terinfeksi virus Corona

Berbagai jenis obat diuji untuk menyembuhkan pasien virus corona atau Covid-19.

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memesan jutaan avigan dan klorokuin sebagai bentuk keseriusan pemerintah tangani Covid-19.

Selain kedua jenis obat tersebut, ada jenis obat lain yang diuji untuk mengatasi Covid-19.

 Klorokuin Bukan Mencegah Virus Corona, tapi Obat Keras untuk Peyembuhan, tak bisa Beli Sembarangan

 Work From Home Ala Negara Inggris, Pemerintahnya Membayar Pekerja 80 Persen, Ada Wabah Virus Corona

 BWF Tunda Piala Thomas dan Uber 2020, Indonesia Sambut Baik, Berharap Agustus Pandemi Corona Mereda

 Jokowi Perintahkan Tak Ada Lockdown, Presiden Larang Pemerintah Daerah Lakukan Penguncian Wilayah

 Seperti yang dilansir nypost.com, berikut adalah berbagai jenis obat yang digunakan untuk upaya penyembuhan pasien penderita Covid-19.

1. Klorokuin dan hidroksiklorokuin (dijual dengan nama dagang Plaquenil, dan lain-lain)

Meski begitu, obat ini belum diterima oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau FDA.

Klorokuin dan hidroksiklorokuin telah digunakan sebelumnya untuk mengobati malaria.

Malaria disebabkan oleh parasit, tidak seperti Covid-19 yang disebabkan oleh virus.

Beberapa studi menyatakan obat ini masih efektif mengobati SARS, 'saudara' dari Covid-19.

Satu studi dilakukan pada sel primata pada 2005 di tengah wabah SARS.

Namun, obat itu tidak pernah benar-benar digunakan sebagai pengobatan karena penyakit itu sudah terkendali.

Demikian dikatakan Dr Len Horovitz, seorang ahli paru dan ahli penyakit dalam di Lenox Hill Hospital mengatakan kepada The Post.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved