Virus Corona
INNALILLAHI, Positif Corona, 2 Dokter Jawa Barat Meninggal Dunia, IDI Akui APD Tenaga Medis Terbatas
Innalillahi, positif Virus Corona dua dokter asal Jawa Barat meninggal dunia, IDI akui APD tenaga medis terbatas.
• Berlaku Mulai Hari Ini, Jumat (20/3) Pukul 00.00 WIB, Pemerintah Batasi Masuk dan Keluar Indonesia
• Masa Darurat Diperpanjang 91 Hari, Masyarakat Rayakan Idul Fitri Dalam Kondisi Darurat virus Corona
Ia positif Virus Corona dan meninggal setelah merawat salah satu pasien terjangkit covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Sebelum meninggal, ia sempat masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) corona.
Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, ia kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, kemudian meninggal dalam waktu kurang dari 24 jam masa perawatan.
"Laporan ke saya adalah perawat kesehatan. Dia meninggalnya di Jakarta. Tapi KTP-nya kami (Jawa Barat)," kata Emil, sapaan akrabnya.
Kondisi itu menambah daftar pasien covid-19 asal Jawa Barat yang meninggal dunia.
Alat Pelindung Diri ( APD ) Terbatas
Alat Pelindung Diri ( APD ) petugas medis yang menangani pasien covid-19 atau Virus Corona disebut terbatas.
Hal ini yang membuat sejumlah Tenaga Medis jatuh sakit hingga ikut terpapar covid-19, bahkan berujung meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia, Daeng Muhammad Faqih.
“Ini sebenarnya biangnya APD kita terbatas, kasihan kawan-kawan ( Tenaga Medis ) itu,” ujar Daeng saat diihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020).
Keterbatasan APD disebut Daeng berakibat pada sejumlah Tenaga Medis.
“Jadi ada yang terinfeksi, ada yang koma, di ICU. APD yang jadi masalah,” ungkapnya.
Daeng menyebut satu set APD terdiri dari baju, penutup mata, penutup kepala, masker, sarung tangan, dan sepatu.