Virus Corona

Tak Perlu Takut Virus Corona, Obatnya Ditemukan, Bukan Avigan dan Klorokuin, Sudah Dibuktikan China

Tak perlu takut Virus Corona, obatnya ditemukan, bukan Avigan dan Klorokuin, sudah dibuktikan China

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Freepik.com
Ilustrasi antivirus corona atau covid-19 

"Dua orang dari kelompok kami suhu tubuhnya meningkat menjadi 38 derajat Celsius.

Kemudian ada juga yang mengalami diare," kata Xiao.

 Risma Kaitkan Zona Merah Virus Corona Dengan PDIP, Roy Suryo: Covid-19 Pandemi Serius, Bu Cyantik!

 Bos Nasdem Surya Paloh Tawarkan Bantuan ke Jokowi Soal Virus Corona, Johny G Plate: Pasar Uang Turun

 Gara-gara Wabah Virus Corona, Mahasiswi Hubei Asal Balikpapan Ini Jalani Perkuliahan Online

3. Takut tapi Ingin Membantu

Dia menuturkan, yang lebih penting, meski dia sempat merasa takut, adalah dia bisa memberikan memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Xiao menjelaskan, dia ingin berperan bagi orang banyak untuk sekali saja dalam hidupnya.

"Saya merasa bisa menanggung beban ini," jelas dia.

Dia mengatakan mendapat laporan bahwa orang pertama yang disuntik adalah Mayor Jenderal Chen Wei, ilmuwan militer yang memimpin percobaan.

Sukarelawan lain adalah Li Ming. Istrinya, Wang Feng, baru-baru ini pulih dari covid-19, nama penyakit yang diakibatkan Virus Corona.

Wang menceritakan setelah mengalami gejala dan terkonfirmasi positif, dia mengalami kesulitan dalam mendapat diagnosa dan perawatan.

"Suami saya menemani saya melewati momen ini.

Jadi, dia sangat mengerti kesulitan yang dihadapi oleh pasien," tutur Wang.

 Tak Bisa Cium Bau dan Kecap Rasa, Waspada Gejala Baru Infeksi Virus Corona, Ini Penjelasan Para Ahli

 SBY Singgung Kebijakan Jokowi Tolak Lockdown Tepat, Ayah AHY: Darurat, Jangan Dianggap Mengada-ada

 Ini Yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Disuntik Vaksin Virus Corona, Suhu Tubuh Bisa Tembus 38 Derajat

4. Prosedur Vaksin

Berdasarkan informasi dari bagian uji klinis Beijing, para relawan yang berusia antara 18-60 tahun itu dibagi menjadi tiga kelompok besar.

Dengan setiap kelompok yang masing-masing beranggotakan 36 orang, mereka mulai mendapat dosis rendah, sedang, dan tinggi di fasilitas milik polisi.

Wang Junzhi, peneliti di Akademi Teknik China mengatakan di Science Daily, setelah menerima injeksi, para peserta dikarantina selama 14 hari dan terus diawasi.

5. Vaksin Terus Dikembangkan

Saat ini, baik China dan AS sama-sama berada di garisan depan untuk mengembangkan vaksin.

Beijing bahkan memerintahkan militer untuk turun tangan.

 Risma Kaitkan Zona Merah Virus Corona Dengan PDIP, Roy Suryo: Covid-19 Pandemi Serius, Bu Cyantik!

 Bos Nasdem Surya Paloh Tawarkan Bantuan ke Jokowi Soal Virus Corona, Johny G Plate: Pasar Uang Turun

 Gara-gara Wabah Virus Corona, Mahasiswi Hubei Asal Balikpapan Ini Jalani Perkuliahan Online

Wang Junzhi berujar, pengembangan program berjalan sukses, dengan banyak peneliti diharapkan bisa merampungkan uji praklinis mereka akhir Maret ini.

Tetapi, pakar virologi asal Universitas Queensland di Australia, Roy Hall, berkata butuh waktu lebih sebelum obat itu siap diproduksi massal.

"Kemungkinan butuh waktu 6-9 bulan untuk memulai uji klinis. Jadi, kemungkinan bakal siap dalam waktu setahun," pungkasnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki berjudul https://www.tribunnewswiki.com/2020/03/26/kabar-gembira-ilmuan-temukan-obat-baru-untuk-covid-19-sembuhkan-90-meski-kondisi-pasien-kritis?page=all

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved