Covid-19, Hand Sanitizer, dan Disinfektan Akal dan Hati Kita

ALLAH tidak menjanjikan langit itu selalu biru, bunga selalu mekar dan matahari selalu bersinar. Allah juga tidak menjanjikan embun itu kelabu, tumbuh

Editor: Tohir
IST
Muthi' Masfu'ah 'Ma'ruf' AMd 

Ketika kita terus berikhtiar menjaga kebersihan diri, stay at home, social atau physical distancing, mengakrabkan diri dengan hand sanitizer serta membersihkan rumah dengan desinfektan.

Dengan datangnya Covid-19, menyadarkan diri betapa kita sering lupa untuk sibuk membersihkan akal, hati dan perilaku kita dari virus-virus duniawi hingga kita alfa mengevalusi diri. Bisa jadi kita mencintai pekerjaan hingga sering lupa hakikat tujuan murni dari bekerja itu sendiri. Bisa jadi kita lihai dalam bertausiah menjaga hati tapi kita lupa dan lalai tak berlaku adil dan menyakiti hati saudara kita seiman.

Kita lupa bahwa kita pun sangat butuh mendesinfektan diri sendiri. Kita lupa bahwa setiap saat butuh sanitizer atas dosa-dosa yang kita lakukan dari hari ke hari, lagi dan lagi. Kita selama ini sibuk mengkarantina fisik kita, dengan berdiam di rumah, tapi lupa mengkarantina akal dan hati kita dari virus-virus nafsu yang dibenci oleh Allah. Sehingga hati kita mudah sekali tak bersyukur, tak sabar, iri bahkan dengki dengan saudara kita pada halhal yang bersifat urusan dunia.

Selama ini, mungkin bisa jadi kita lupa tugas sebagai hamba Allah SWT untuk melakukan sebuah perjalanan cinta, perjalanan mencari bekal dalam beramal sholeh dan terus berbuat baik dengan memaksimalkan kemampuan kita. Selagi Allah memberikan ruang dan waktu untuk kita.

Wabah Covid-19 mengingatkan kita bahwa betapa kecil, lemah dan rapuhnya kita dihadapan Dia Yang Maha Perkasa atas segala sesuatu. Hingga malulah kita, bila lebih takut virus Covid19 daripada Yang Memberikan Kuasa virus itu ada.

Tak sadarkah kita bahwa Allah sedang memfilter ketauhi dan hambaNya. Bahwa ada tidak adanya Covid-19 kita akan menemui takdir kematian kita, cepat atau lambat dan hanya Allah Yang Maha Tahu dan Pengatur hamba-hamba Nya.

Akhirnya, teruslah bersama ikhtiar, berdoa dan berbuat baik dari pintu manapun, dengan kemampuan yang kita miliki. Yakinlah semua ini ada dalam genggaman Allah maka bersandarlah hanya padaNya.
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah… (*)

Oleh: Muthi' Masfu'ah 'Ma'ruf' AMd, CN NLP
Ketua Gagas Citra Media Kaltim dan Owner Rumah Kreatif Salsabila

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengapa Rakyat Mudah Marah?

 

Lonjakan PBB dan Judul Clickbait

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved