Virus Corona

Demam Tinggi, Pasien Positif Virus Corona Ini Pilih Tinggal Sama Istri Muda, Ngamuk Dijemput Petugas

Alami demam tinggi, pasien positif Virus Corona ini pilih tinggal sama istri muda, ngamuk dijemput petugas

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase foto Twitter/Tribun Jabar
PDP CORONA MENINGGAL - Ilustrasi - Pasien corona meninggal di RS Kabupaten Tangerang sempat laporkan kasusnya ke Jokowi dan Menkes Terawan 

TRIBUNKALTIM.CO - Alami demam tinggi, pasien positif Virus Corona ini pilih tinggal sama istri muda, ngamuk dijemput petugas

Seorang pasien positif Virus Corona atau covid-19 mengamuk saat hendak dibawa petugas ke rumah sakit untuk menjalani prosedur isolasi.

Sebelumnya, pasien tersebut dirawat di RS Bhayangkara dan dipulangkan lantaran dinilai sembuh.

Namun, belakangan hasil tes swab terbit dan menyatakan pasien tersebut positif terjangkit Virus Corona.

Salah seorang warga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan positif terjangkit covid-19 mengamuk dan enggan dievakuasi petugas medis ke rumah sakit.

Pemerintah masih berupaya memberikan edukasi kepada pasien dan mengisolasi seluruh kerabatnya Rabu, (1/4/2020).

Di RSD Wisma Atlet, Pasien Virus Corona Wajib Lapor Via WhatsApp, Cek Suhu Tubuh Sendiri, 5 Wafat

Paling Pertama Nyatakan KLB, Kota Asal Jokowi Kini Resmi Bebas Virus Corona, Ini Cara Sederhananya

NA yang sebelumnya berstatus PDP dan dirawat di RS Bhayangkara Makassar setelah mendapat rujukan dari RSUD Padjonga Daeng Ngalle Takalar pada 25 Maret 2020 lalu.

Setelah menjalani isolasi di rumah sakit kondisi NA mulai membaik hingga akhirnya diizinkan pulang ke rumahnya.

Namun, pada Rabu (1/4/2020) hasil tes swab menyatakan ia positif terjangkit covid-19.

"Berita itu memang benar bahwa salah satu warga Takalar yang berinisial NA yang berdomisili di Kelurahan Salaka, Kecamatan Pattallassang positif covid 19 atau Virus corona.

Setelah sebelumnya dirujuk ke RS Bhayangkara pada tanggal 25 Maret 2020 lalu dengan status PDP atau Pasien Dalam Pengawasan, "jelas Plt. Kadis Kesehatan Takalar Dr. Rahmawati melalui pesan singkat.

NA sebenarnya warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Namun lantaran menderita demam tinggi, NA berpindah ke rumah isteri keduanya di Kabupaten Takalar.

Dokter Senior Ini Menangis Saat Rumah Sakit Tolak Pasien Virus Corona yang Kritis, Benar-benar Sakit

Hingga akhirnya dinyatakan positif covid-19.

Dari pantauan Kompas.com ,sejumlah petugas dengan alat perlindungan diri ( APD) masih berada di rumah NA untuk memberikan edukasi agar NA mau dirujuk ke rumah sakit.

"Berdasarkan kartu identitas NA adalah warga Kabupaten Gowa dan saat menderita gejala demam NA berada di rumah isteri keduanya dan dirujuk ke Rumah Sakit Takalar," kata Rahmawati.

Metode Baru Cek Virus Corona

Jubir penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto pun membeber pihaknya menyiapkan metode cek covid-19 baru agar hasilnya cepat diketahui.

Juru bicara pemerintah khusus penanganan covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, sejauh ini sudah dilakukan uji terhadap lebih dari 6.500 spesimen dengan metode tes PCR ( polymerase chain reaction).

Uji spesimen dilakukan di 34 Laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.

 Jokowi Ungkap Motif Sebenarnya Pilih PSBB Dibanding Karantina Wilayah, Lockdown Itu Apa Sih?

 Dokter Senior Ini Menangis Saat Rumah Sakit Tolak Pasien Virus Corona yang Kritis, Benar-benar Sakit

"Sudah lebih dr 6.500 spesimen yang dikirimkan ke 34 Laboratorium di seluruh Indonesia yang digunakan utk menguji dan menentukan diagnosis pemeriksaan PCR," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (1/4/2020).

"Ini akan memakan energi dan SDM cukup banyak dan akan terus kita lakukan," imbuhnya.

Yuri mengatakan, pemerintah bakal melangkah lebih agresif untuk menemukan kasus positif baru.

Dia menyebutkan, saat ini sudah ada 360 rumah sakit rujukan yang disiapkan untuk penanganan covid-10.

"Sebanyak 360 rumah sakit rujukan telah disiapkan, baik rumah sakit pemerintah, TNI dan Polri, BUMN, dan swasta," kata dia.

"Ini menjadi komitmen bersama kita bahwa persoalan ini serius dan harus ditangani terintegrasi oleh semua pihak," imbuh Yuri.

Bertalian dengan itu, pemerintah juga tengah menyiapkan alat pemeriksaan spesimen Virus Corona dengan metode lain.

Yuri menjelaskan, pemerintah akan memanfaatkan pemeriksaan dengan alat PCM.

Sejumlah "modifikasi" dilakukan pemerintah agar alat dan metode ini mampu mempercepat pemeriksaan spesimen Virus Corona.

"Dalam waktu dekat akan kita manfaatkan mesin pemeriksaan PCM, yang selama ini sudah ada di lebih 132 rumah sakit dan beberapa puskemas terpilih untuk kita konversi agar mampu melaksanakan pemeriksaan covid-19," ujarnya.

 Dokter Senior Ini Menangis Saat Rumah Sakit Tolak Pasien Virus Corona yang Kritis, Benar-benar Sakit

Sementara itu, saat ini pemerintah pusat telah mendistribusikan 475.200 alat rapid test ke dinas kesehatan seluruh provinsi di tanah air.

Yuri mengatakan makin cepat kasus positif covid-19 terdeteksi, maka makin cepat penanganan yang bisa dilakukan.

"Sebanyak 475.200 kit rapid test telah didistribusikan ke seluruh dinkes provinsi untuk digunakan sebagai screening awal terkait penanganan untuk menemukan kasus positif untuk memutus rantai penularan," ujarnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Dibawa ke RS dan Diisolasi, Pasien Positif covid-19 Mengamuk ", https://regional.kompas.com/read/2020/04/01/20224921/hendak-dibawa-ke-rs-dan-diisolasi-pasien-positif-covid-19-mengamuk.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved