Virus Corona

1.100 Kematian Sehari Akibat Virus Corona, Ini Alasan Donald Trump Ngotot Tak Mau Pakai Masker

1.100 kematian sehari akibat Virus Corona, ini alasan Donald Trump ngotot tak mau pakai masker

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TWITTER/@Jokowi
FOTO Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela forum G20 di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7/2017). Kabar terbaru, Amerika Serikat kini mencabut status Indonesia sebagai negara berkembang menjadi negara maju. Kira-kira apa maksud pemerintahan Donald Trump? 

Di sana hampir 3.000 orang meninggal, hingga membuat Gubernur Andrew Cuomo meminta bantuan dari negara bagian lainnya.

Sampai saat ini, Otoritas Kesehatan AS mengklaim hanya orang sakit dan merawat pasien yang harus memakai masker.

Namun, baru-baru ini penelitian mengatakan bahwa bermasker penting untuk mencegah penularan tanpa sengaja.

"Dari penelitian baru-baru ini, kita tahu penularan dari individu tanpa gejala banyak terjadi daripada apa yang dipahami sebelumnya," jelas Trump pada Jumat lalu.

Namun setelah mengumumkan panduan baru CDC, Trump mengaku tidak akan melakukan itu.

"Aku hanya tidak ingin melakukannya," ujar Trump.

"Duduk di kantor oval, aku hanya tidak membayangkan aku seperti itu."

Kini warga Amerika disarankan memakai kain bersih atau masker untuk menutupi wajah saat berada di tempat umum.

Pemerintah tetap menekankan bahwa masker medis kurang pasokan, sehingga harus didistribusikan kepada paramedis.

Setya Novanto dan Koruptor Berpotensi Bebas Karena Virus Corona, Komisioner KPK Ini Ralat Ucapan

Wacana Yasonna Laoly Bebaskan Koruptor karena Virus Corona,Najwa Shihab Geram: Ini Hanya Akal-akalan

covid-19 Sebabkan Lonjakan Pengangguran

Jumlah warga AS yang mengklaim tunjangan untuk pengangguran melampaui rekor tertinggi.

Ini terjadi di saat pandemi covid-19 sedang menyebar masif selama dua pekan ini di Amerika.

Tidak hanya korban jiwa dan kesehatan, wabah juga berdampak pada ekonomi di AS.

Melansir BBC, Departemen Tenaga Kerja AS menagatakan lebih dari 6,6 juta orang mengajukan klaim pengangguran sampai pada 28 Maret lalu.

Analis dari Bank of America, memperingatkan bahwa AS bisa mengalami resesi terdalam dari catatan yang ada, bersama perkiraan tingkat pengangguran mencapai 15 persen.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved