Virus Corona

Lebih 200 Ribu Jiwa Berhasil Sembuh dari Corona Hari Ini, Amerika Serikat Catatkan Kasus Tertinggi

Lebih 200 ribu jiwa berhasil sembuh dari Corona hari Ini, Amerika Serikat catatkan kasus tertinggi

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Lebih 200 ribu jiwa berhasil sembuh dari Corona hari Ini, Amerika Serikat catatkan kasus tertinggi 

TRIBUNKALTIM.CO - Lebih 200 ribu jiwa berhasil sembuh dari Corona hari Ini, Amerika Serikat catatkan kasus tertinggi.

Pandemi virus Corona menghinggapi hampir seluruh belahan dunia.

Meski demikian hingga 5 April 2020 angka pasien yang sembuh dari virus Corona mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.

Berikut update data kasus corona di seluruh dunia, Minggu (5 April 2020), pukul 11.40 WIB.

Berdasarkan data situs worldometers.info/coronavirus, terdapat 1.202.435 orang terinfeksi covid-19.

Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia adalah 64.729 dan pasien sembuh sebanyak 246.638.

 Kasus Virus Corona Capai 2.092, Achmad Yurianto Waspadai Warga Golongan Ini Terus Tularkan Covid-19

 Virus Corona di Jakarta Tembus 1.071 Kasus, Anies Baswedan Larang Warga Kenakan Masker Medis

 Positif Virus Corona, Begini Kondisi Pengganti Fakhri Husaini di Timnas U-19, Asisten Shin Tae-yong

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak, yakni 311.635 kasus.

Hingga pukul 11.40 WIB, tercatat penambahan kasus baru sebanyak 278 di Amerika.

Kemudian, jumlah pasien yang meninggal sebanyak 8.454.

Selanjutnya, negara urutan kedua yakni Spanyol tercatat ada 126.168 kasus terkonfirmasi.

Sementara itu, ada penambahan 18 kasus baru di Bolivia, 4 kasus baru dan 7 kematian baru di Honduras pada Minggu, 5 April 2020.

Selain itu, 8 kasus baru di Paraguay, 85 kasus baru dan 4 kematian baru di Australia.

Di Indonesia, kasus terkonfirmasi sebanyak 2.092 kasus, 150 orang dinyatakan sembuh, dan 191 jiwa meninggal.

Berdasarkan data covid19.go.id, ada 1.751 dalam perawatan.

Berikut data terbaru korban virus corona per Minggu, 5 April 2020, dikutip Tribunnews.com dari worldometers.info:

1. Amerika Serikat

Jumlah kasus: 311.635

Meninggal: 8.452

Sembuh: 14.825

2. Spanyol

Terinfeksi: 126.168

Kematian: 11.947

Sembuh: 34.219

3. Italia

Terinfeksi: 124.632

Kematian: 15.362

Sembuh: 20.996

4. Jerman

Terinfeksi: 96.092

Kematian: 1.444

Sembuh: 26.400

5. Perancis

Terinfeksi: 89.953

Kematian: 7.560

Sembuh: 15.438

6. China

Terinfeksi: 81.669

Kematian: 3.329

Sembuh: 76.964

7. Iran

Terinfeksi: 55.743

Kematian: 3.452

Sembuh: 19.736

8. Inggris

Terinfeksi: 41.903

Kematian: 4.313

Sembuh: 135

9. Turki

Terinfeksi: 23.934

Kematian: 501

Sembuh: 786

10. Brazil

Terinfeksi: 10.360

Kematian: 183

Sembuh: 6.463

11. Swiss

Terinfeksi: 20.505

Kematian: 666

Sembuh: 6.415

12. Belgium

Terinfeksi: 18.431

Kematian: 1.283

Sembuh: 3.247

13. Belanda

Terinfeksi: 16.627

Kematian: 1.651

Sembuh: 250

14. Austria

Terinfeksi: 11.781

Kematian: 186

Sembuh: 2.507

15. Kanada

Terinfeksi: 13.912

Kematian: 231

Sembuh: 2.595

16. Portugal

Terinfeksi: 10.524

Kematian: 266

Sembuh: 75

17. Brazil

Terinfeksi: 10.360

Kematian: 445

Sembuh: 127

18. Korea Selatan

Terinfeksi: 10.237

Kematian: 183

Sembuh: 6.463

19. Israel

Terinfeksi: 7.851

Kematian: 44

Sembuh: 427

20. Swedia

Terinfeksi: 6.443

Kematian: 373

Sembuh: 205

Data selengkapnya >>> KLIK

Penelitian terbaru WHO, dampak serius Virus Corona bagi usia muda

Selama ini publik disuguhkan informasi bahwa Virus Corona atau covid-19 hanya berbahaya bagi lansia terutama yang memiliki riwayat penyakit bawaan lainnya.

Namun, ternyata, penelitian WHO mengungkap tak sedikit usia muda yang meninggal akibat covid-19, meski tak memiliki penyakit bawaan.

Para ilmuwan pun terus memelajari perilaku Virus Corona.

Virus Corona kini tak hanya mematikan bagi orangtua, tetapi juga orang muda.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), setelah melihat semakin banyak orang muda sekarat dan meninggal karena covid-19.

“Kami melihat semakin banyak individu yang lebih muda yang menderita penyakit parah,” Dr. Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO di Jenewa mengutip dari CNBC, Sabtu (4/4/2020).

“Kami telah melihat beberapa data dari sejumlah negara di seluruh Eropa tempat orang-orang yang berusia lebih muda meninggal.

Beberapa dari orang-orang itu memiliki kondisi mendasar, tetapi beberapa tidak. ”

Masih banyak yang tidak diketahui tentang Virus Corona, termasuk mengapa penyakit ini berkembang menjadi penyakit parah pada beberapa individu tetapi tidak pada yang lain, kata Van Kerhove.

Dia menambahkan bahwa ketika virus menyebar ke lebih banyak negara dan lebih banyak data klinis dikumpulkan, para peneliti belajar tentang perilaku Virus Corona ini.

Sebagian besar orang dengan penyakit parah dalam perawatan intensif cenderung lebih tua atau memiliki kondisi yang mendasarinya, katanya.

"Tapi yang kita lihat di beberapa negara adalah bahwa ada individu yang berusia 30-an, yang berusia 40-an, yang berusia 50-an tahun yang berada di ICU dan yang telah meninggal."

Dia menambahkan bahwa ketika virus menyebar ke lebih banyak negara dan lebih banyak data klinis dikumpulkan, para peneliti belajar tentang perilaku Virus Corona ini.

Sebagian besar orang dengan penyakit parah dalam perawatan intensif cenderung lebih tua atau memiliki kondisi yang mendasarinya, katanya.

 

"Tapi yang kita lihat di beberapa negara adalah bahwa ada individu yang berusia 30-an, yang berusia 40-an, yang berusia 50-an tahun yang berada di ICU dan yang telah meninggal."

Adalah suatu kesalahan untuk percaya bahwa virus hanya berdampak parah pada orang tua dan orang-orang dengan kondisi yang mendasarinya, tambah Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan WHO.

Di Italia, salah satu wabah terbesar di dunia, 10% hingga 15% dari semua orang dalam perawatan intensif berusia di bawah 50 tahun.

Di Korea, ia menambahkan, satu dari enam kematian terjadi pada orang di bawah usia 60 tahun.

"Ada kecenderungan selama beberapa bulan terakhir, sikap yang hampir meremehkan, untuk mengatakan, 'Ya, penyakit ini parah pada orang tua, dan itu baik-baik saja pada orang yang lebih muda,'" kata Ryan.

"Kami secara kolektif telah hidup di dunia tempat kami mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa penyakit ini ringan pada orang muda dan lebih parah pada orang tua, dan di situlah masalahnya."

 

Ryan mengulangi betapa pentingnya bagi kaum muda untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus, tidak hanya untuk melindungi diri mereka sendiri.

Tetapi juga untuk menahan penyebaran dan melindungi orang lain yang lebih rentan.

WHO sebelumnya telah memperingatkan bahwa virus itu dapat menginfeksi orang-orang muda, meskipun mungkin lebih jarang.

Virus Corona juga dapat berkembang menjadi penyakit yang parah dan mengancam jiwa.

 Waspadai Gejala Spesifik Baru Infeksi Virus Corona, Covid-19 Beri Sensasi Ini Pada Punggung dan Dada

 Penelitian Terbaru WHO, Dampak Serius Virus Corona Bagi Usia Muda, Bisa Sekarat Hingga Mati

 Virus Corona di Jakarta Tembus 1.071 Kasus, Anies Baswedan Larang Warga Kenakan Masker Medis

Bulan lalu, para pejabat kesehatan dunia merujuk sebuah penelitian di China yang mengamati 2.143 kasus anak-anak dengan covid-19, yang dikonfirmasi atau diduga yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China antara 16 Januari dan 8 Februari.

Studi itu menunjukkan bahwa lebih dari 90% kasus adalah kasus tanpa gejala, ringan, atau sedang.

Namun, hampir 6% dari kasus anak-anak itu parah atau kritis, dibandingkan dengan 18,5% untuk orang dewasa.

"Saya pikir buktinya ada di sana selama ini, bahwa ada spektrum keparahan, dan itu jelas lebih parah pada kelompok usia yang lebih tua.

Tetapi ada spektrum keparahan pada orang yang lebih muda juga," kata Ryan.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Corona di Dunia Hari Ini, 5 April 2020: Lebih dari 200 Ribu Jiwa Berhasil Disembuhkan, https://www.tribunnews.com/corona/2020/04/05/update-corona-di-dunia-hari-ini-5-april-2020-lebih-dari-200-ribu-jiwa-berhasil-disembuhkan?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved