Virus Corona

Soal Corona, Aliansi BEM Jakarta Nilai Banyak Langkah Anies Tak Tepat Termasuk Hotel untuk Tim Medis

Sejumlah kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mereka nilai kurang tepat bahkan cenderung bernuansa politis ketimbang solutif.

Editor: Doan Pardede
Tangkapan layar YouTube
KEBIJAKAN ANIES DIKRITIK - Gubernur Anies Baswedan bersama Forkopimda wawancara formal terkait update media Covid-19, Sabtu (28/2/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Jakarta Bersuara memberikan sejumlah pandangannya terkait kondisi DKI Jakarta di tengah pandemi virus Corona atau covid-19

Termasuk dengan sejumlah kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mereka nilai kurang tepat bahkan cenderung bernuansa politis ketimbang solutif.

Selain menyoroti soal permintaan karantina wilayah atau lockdown lokal yang mereka nilai sebagai langkah terburu-buru tanpa melihat dampak ikutannya, aliansi juga mengkritik soal upaya pencegahan yang dinilai kurang maksimal.

Salah satu anggota aliansi yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) periode 2018-2019, Dheden Pratama mengungkapkan, masalah lain yang mereka soroti yakni kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker sebagai kebutuhan utama pencegahan penyebaran virus Corona.

• Kisah Driver Ojek Online Positif Virus Corona, Sempat Antar Penumpang ke Bandara Soekarno-Hatta

• Token Listrik Gratis PLN, Kirimkan Nomor ID Pelanggan Melalui Login Website PLN www.pln.co.id

• Walikota Surabaya Risma Langsung Reaksi Begini Setelah WHO dan Kemenkes Melarang Bilik Disinfektan

• Mulai Senin Besok, Semua Warga Balikpapan Wajib Pakai Masker Saat Beraktivitas di Luar Rumah

"Urgensi saat ini bagaimana kita sama-sama bersatu memerangi covid-19, antara pemeringah dengan masyarakat. Untuk memutus mata rantai corona," ujar Dheden saat menggelar konferensi pers bertajuk "Lockdown Solusi atau Politisasi" di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (4/4/2020).

"Namun sangat disayangkan, di tengah urgensi seperti ini, banyak oknum-oknum di tengah pemerintahan maupun sipil, yang memanfaatkan kekayaan diri untuk menperkaya diri dengan menimbun masker," imbuhnya.

Dheden menambahkan, ia bersama anggota aliansi juga sudah datang ke Pasar Pramuka dan mendapati sejumlah alat kesehatan dijual dengan harga berkali-kali lipat dari harga normal.

"Di Pasar Pramuka milik (Perumda) Pasar Jaya, APD yang tadinya dijual Rp80 ribu menjadi Rp450 ribu. termometer tadinnya Rp150 ribu kini dijual Rp1,5 juta," jelas Dheden.

"Jadi, masalah kita sekarang bukan hanya soal covid-19 saja, tapi tentang oknum-oknum yang mengambil keuntungan materi dari pandemi global ini," tambahnya.

• Takut Terjangkit Virus Corona? Kabar Baik, Ternyata Jatuh Cinta Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

• Wabah Virus Corona, Disebut Jadi Pelindung TKA China, Luhut Binsar Pandjaitan: Kamu Nggak Kenal Saya

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved