WHO dan Kemenkes Larang Penggunaan Disinfektan, Beberapa Instansi di Samarinda Masih Gunakan
WHO dan Kemenkes Larang Penggunaan Disinfektan, Beberapa Instansi di Samarinda Masih Gunakan
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia melarang penggunaan disinfektan kepada manusia beberapa waktu yang lalu, bahkan larangan ini telah dipertegas oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Walaupun ada pernyataan tersebut, namun dari hasil pantauan TribunKaltim.co di Pos Lapangan 1, tim Gugus Tugas Penanganan covid-19 ( Virus Corona ) Samarinda di pelataran UPTD Metereologi Samarinda, Jalan HAMM Rifadin, Loa Janan Ilir, terpantau masih terdapat bilik disinfektan.
Dikonfirmasi hal tersebut, Plt Kepala BPBD Samarinda, Hendra HA mengatakan kalau bilik tersebut sampai saat ini belum difungsikan lantaran masih menunggu aturan pakai yang jelas dari pihak pemerintah pusat.
"Untuk sementara ada informasi yang masih membingungkan, diperbolehkan atau nggak. Tapi kami telah menghentikan pemakaiannya sampai ada aturan yang jelas," ucapnya
Lebih jauh, dia menjelaskan, dalam cairan disinfektan terdapat dua zat kimia, yakni alkohol dan clorin yang tak dianjurkan bila disemprot ke manusia.
"Informasinya yang diperbolehkan itu antiseptik," terangnya
"Dengan demikian, seharusnya tak masalah jika bilik disinfektan dipergunakan namun isi cairannya diganti dengan antiseptik," ujarnya
Meskipun begitu, Hendra dengan tegas menyatakan kalau penggunaannya belum diterapkan kembali karena belum ada rekomendasi yang jelas dari Kemenkes pusat.
"Sementara masih menunggu aturan jelas dan bilik itu nggak saya pakai," jelasnya
Adanya bilik disinfektan yang berada di Posko Lapangan 1 sendiri, kata Hendra, itu merupakan bantuan dari hasil inisiatif para Asosiasi Laundry Samarinda.
Sedangkan penggunaan bilik disinfektan di tempat lainnya terpantau sejumlah instansi masih mempergunakannya.
Disinggung mengenai para instansi yang masih menggunakan bilik tersebut, Hendra mengaku akan melakukan koordinasi pada yang bersangkutan.
"Nanti akan kita komunikasikan. Kalau untuk penghentian pengunaannya ya nanti akan dari mereka sendiri," ucapnya. (*)
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona d Balikpapan