Virus Corona

Karni Ilyas Sorot Kejanggalan Data Korban Covid-19 yang Dirilis Pusat, Ketahuan Pemerintah Kewalahan

Karni Ilyas menyebut data korban virus Corona di Jakarta berbeda dengan yang disampaikan Juru Bicara Penanganan covid-19, Achmad Yurianto

Editor: Doan Pardede
YouTube Indonesia Lawyers Club
DATA COVID-19 DISOROT - Adanya kejanggalan dalam data korban virus Corona atau covid-19 yang dirilis Pemerintah Pusat mendapat sorotan dari Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas. 

Simak video berikut ini dari menit awal:

Puluhan Tenaga Medis Tewas

Sebelumnya, virus Corona bisa menyerang siapa saja termasuk para tenaga medis.

Sebagai garda terdepan, para tenaga medis itu meninggal setelah menangani masalah virus Corona.

Hingga Senin (6/4/2020), tercatat ada puluhan tenaga medis yang meninggal setelah menangani virus Corona.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Official iNews pada Senin (6/4/2020), angka kematian tenaga medis di Indonesia cukup tinggi.

Wakil Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan ada sekitar 20 dokter meninggal termasuk dokter yang masih berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

Lalu ada lima dokter gigi serta enam perawat meninggal karena terpapar virus Corona.

"Saat ini data yang ter-record di kita yang memang terkonfimasi dia dengan PDP ataupun yang sudah terkonfirmasi hasil swab itu yang dokter ya itu sekitar 20 dengan 5 orang saat ini dokter gigi, dan infomasi yang kami dapatkan 6 perawat,"ujar Adib.

Sedangkan berdasarkan data dari situs medscape, Adib mengatakan sudah ada sekitar 100 dokter meninggal di luar Indonesia.

Angka kematian tenaga medis di Italia tercatat yang paling banyak.

"Nah pada saat kemudian kita bicara saat ini dalam jangka satu bulan dibandingkan secara total data yang kita bandingkan medscape di seluruh dunia, total seluruh di dunia di luar yang ada di Indonesia itu ada sekitar 100 dokter yang meninggal dengan jumlah terbanyak dari Italia," jelas Adib.

Menurut analisa tim IDI, ada banyak faktor yang menyebabkan dokter-dokter tersebut meninggal.

"Tapi kalau kemudian kita coba menganalisa dan kita juga diskusikan di internal profesi ada berapa faktor juga yang mengakibatkan meninggalnya para tenaga kesehatan kami," lanjutnya.

Adib mengatakan, selain faktor usia dan faktor penyakit bawaan ada pula faktor keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved