Virus Corona
Pasien Meninggal di Ruang Isolasi, Keluarga Ngamuk: Katanya Kena Corona, Padahal Cuma Digigit Lebah
Warga Wajo, Sulawesi Selatan, berinisial AR (37) meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Lamaddukelleng Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
TRIBUNKALTIM.CO - Seorang pasien meninggal di ruang isolasi rumah sakit, keluarga pun marah dan berkata: Katanya kena Virus Corona, padahal cuma digigit lebah.
Warga Wajo, Sulawesi Selatan, berinisial AR (37) meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Lamaddukelleng Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Pihak keluarga sempat marah, karena AR malah dirawat di ruang isolasi, padahal ia hanya disengat lebah saja.
• Kabar Gembira, Ini Prediksi Terkini Kapan covid-19 di Indonesia Hilang, Saat Ini Sudah Masuk Puncak
• Merinding, Pakar Ungkap Korban Virus Corona Indonesia Bisa Capai Jutaan, Kalahkan Amerika dan Italia
• Kronologi Puluhan Jamaah Tabliq Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta Positif Virus Corona
• Wanita Ini Menangis Histeris Lihat Detik-detik Suami Wafat Akibat Corona Via Video Call: Saya Hancur
Lantaran tak terima korban dirawat di ruang isolasi hanya gara-gara tersengat lebah, keluarga korban pun mengamuk.
"Cuma digigit lebah kenapa harus diisolasi, katanya kena corona, padahal cuma digigit lebah," kata adik korban, Ahmad Risaldi (19).
Tersengat lebah saat perbaiki mobil
Ahmad menjelaskan, kakaknya yang berprofesi sebagai sopir penumpang antardaerah itu tersengat lebah pada Sabtu (4/4/2020).
Peristiwa itu dibenarkan oleh Kanit Reskrim Polsek Tempe Iptu Chandra Said Nur.

"Informasi yang kami dapatkan dari dua orang saksi menyatakan bahwa korban sebelumnya disengat lebah hutan dan memperbaiki mobilnya di sekitar SMP Negeri 6 Sengkang," kata dia.
Akibat sengatan itu, kakaknya yang berinisial AR mengalami pembengkakan di bagian wajahnya.
Dua hari setelahnya, AR dilarikan ke rumah sakit.
"Sebab, pembengkakan pada wajah tidak menurun," ucap dia.
• Cegah Corona di Kubar, Wabup Kembali Ajak Masyarakat Disiplin Jagak Jarak, Patuhi Protokol
• Sempat Bebas Virus Corona, Kampung Halaman Jokowi Kembali Perpanjang KLB covid-19, Ini Penyebabnya
Dirawat di ruang isolasi Covid-19
Di rumah sakit, rupanya AR ditempatkan di ruang isolasi.
AR kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Senin (6/4/2020).
Merasa tak terima keluarganya ditempatkan di ruang isolasi dan menganggap pelayanan medis tak sesuai, keluarga korban pun mengamuk.
Jenazah korban dimakamkan Selasa (7/4/2020) siang.
Penjelasan pihak rumah sakit
Direktur RSUD Lamaddukelleng Sengkang Andi Ela Hafid menjelaskan, AR diisolasi lantaran memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terpapar Virus Corona.
"Saat tiba di rumah sakit, pasien mengalami demam dan pernah melakukan perjalanan ke Kota Makassar," jelas dia.
Menurut dia, merawat pasien di ruang diisolasi memang telah sesuai dengan prosedur.
"Jadi seluruh yang kami lakukan telah melalui standar operasional prosedur (SOP) sebagaimana penanganan pasien Covid-19," kata dia.
• Korban PHK Akibat Virus Corona Tak Perlu Berkecil Hati, Ini Link Dapatkan Insentif Pemerintah Jokowi
• Tragis, Detik-detik Penumpang Terjun ke Laut Saat Kapal Dilarang Sandar, Imbas 3 Kru Positif Corona
Wanita Ini Menangis Histeris Lihat Detik-detik Suami Wafat Akibat Corona Via Video Call: Saya Hancur
Seorang wanita menangis histeris saat menyaksikan detik-detik sang suami meninggal akibat virus Corona atau covid-19 melalui video call.
Wanita bersama Maura Lewinger yang berasal dari Amerika Serikat tersebut menyaksikan sang suami menghembuskan nafas terakhir lewat sebuah aplikasi video call bernama Face Time.
Seperti diketahui, Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang ikut terkena dampak akibat virus Corona.
Bahkan kini Amerika Serikat memuncaki klasemen dengan jumlah kasus virus Corona terbanyak di dunia.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins University yang diperoleh Kompas.com, jumlah kematian akibat virus Corona di Amerika Serikat hingga Selasa (7/4/2020) mencapai 10.923 jiwa.
Sementara itu, virus Corona telah menginfeksi 368.079 di AS. Dan pasien sembuhnya sebanyak 19.828 orang.
Salah seorang dari korban covid-19 di Amerika Serikat tersebut adalah suami Maura, yang masih berusia 42 tahun.
Dilansir dari Youtube CNN Amerika, Maura mengatakan pada awalnya sang suami menunjukkan demam dan gejala-gejala virus Corona lainnya pada 17 Maret 2020.
Setelah itu, suami Maura mulai kesulitan bernapas.
Melihat kondisi tersebut, Maura pun lantas memaksa suami untuk melakukan tes virus Corona.
Namun sang suami kukuh menolaknya. Dengan berbagai bujukan dan desakan, sang suami pun akhirnya mau melakukan tes covid-19.
Setelah hasil tes covid-19 itu menunjukkan hasil positif, Maura kembali memaksa sang suami untuk dirawat di RS.
Setelah menjalani serangkaian pengobatan dan perawatan, suami Maura kemudian dipindahkan ke ICU karena kondisinya semakin memburuk.
Selama sang suami dirawat di Rumah Sakit, Maura selalu setia menelponnya lewat video call.
Meski pun sang suami tak pernah memberikan responnya lewat ucapan, namun Maura yakin bahwa suaminya mendengarkan.
Rajinnya Maura menelpon bahkan video call adalah untuk menenangkan sang suami, bahwa ia tak sendirian berada di ruangan tersebut.
“Dia selalu memiliki telinga yang mendengarkan, tidak peduli apa yang kamu bicarakan, Joe selalu mendengarkan. Dia selalu merasa seolah Anda adalah orang terpenting di ruangan itu, ” ujar Maura.
"Cukup banyak menghabiskan waktu 24/7 untuk Face Time, mencoba bermeditasi dan menenangkannya, berusaha untuk tidak membiarkannya merasa sendirian," tambahnya.
Bahkan di detik-detik terakhir sang suami menghembuskan nafas, Maura masih setia video call.
Maura pun menceritakan momen detik-detik terakhir dirinya melihat kematian sang suami akibat covid-19.
Selama video call, Maura meminta sang suami untuk tetap kuat dan bertahan agar bisa sembuh.
Karena dirinya dan anak mereka sudah menantikan kehadiran sang suami kembali ke rumah.
• 1.790 Kasus Positif virus Corona, Luhut Binsar Pandjaitan Sebut covid-19 Tak Kuat Hidup di Indonesia
• Luhut Pandjaitan Akhirnya Bongkar Pertimbangan Utama Jokowi Sebelum Lockdown atau Karantina covid-19
“Aku memohon padanya untuk tidak meninggalkan kami. Saya mengatakan kepadanya bahwa kita semua membutuhkannya," bongkar Muara.
Setelah itu, Maura pun memberikan lelucon lucu mengingat ketakutan sang suami ketika dilemparkan lap dapur.
"Kita pernah melemparkan lap wastafel dapur kepadanya dan saya khawatir kita tidak punya banyak waktu melakukan itu," ujarnya.
Setelah itu, Maura pun sempat menyanyikan lagu pernikahan mereka untuk membuat suaminya bersemangat sembuh.
“Saya memainkan lagu pernikahan kami untuknya. Sang perawat mengatakan kepada saya bahwa dia sangat damai dan tersenyum," ungkap Maura.
Rupanya setelah dinyanyikan lagu pernikahan, tiba-tiba nafas suami Maura tersengal-sengal.
Dokter pun datang dan memberikan pertolongan.
Maura pun menyaksikan sendiri bagaimana saat itu suaminya sedang sakaratul maut.
Dokter berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kondisi suami Maura.
Akan tetapi, sayangnya suami Muara tak bisa diselamatkan lagi. Ia dinyatakan meninggal dunia.
"Lalu, dokter mengambil telepon dan dia berkata, 'Maaf. Tapi tidak ada lagi denyut nadi.'" bongkar Maura mengingat ucapan sang Dokter.
Mengetahui fakta tersebut, Maura pun langsung menangis histeris.
"I'm shattered (saya hancur)," teriak Maura masih memegang ponselnya sambil melihat sang suami ditutup kain Rumah Sakit.
Setelah kembali tenang dari rasa keterkejutannya, Maura lantas mengucapkan selamat tinggal kepada sang suami lewat video call.
"Selamat tinggal," ujar Maura.

Kemudian, Maura pun memberikan kata-kata terakhirnya untuk suami tercinta.
“Saya berterima kasih padanya karena telah menjadi suami yang paling menakjubkan. Bahwa dia membuatku merasa dihargai dan dicintai setiap hari. ”
“Dia menulis padaku surat-surat indah setiap hari untuk dimasukkan ke dalam kotak makan siang saya. Saya berterima kasih padanya. Saya berdoa selalu untuknya," tandas Maura.
IKUTI >> Update virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Katanya Kena Corona, padahal Cuma Digigit Lebah"", https://regional.kompas.com/read/2020/04/08/09131561/katanya-kena-corona-padahal-cuma-digigit-lebah?page=all
Editor : Pythag Kurniati