Virus Corona

Jakarta Terapkan PSBB Mulai 10 April, Anies Baswedan Jadi Ketua Badan Koordinasi Wilayah Jabodetabek

Jakarta akan mulai menerapkan PSBB mulai Jumat 10 April 2020, Gubernur DKI Anies Baswedan dipilih menjadi Ketua Badan Koordinasi Antar Wilayah

Kolase Channel YouTube Najwa Shihab dan Freepik.com
Anies Baswedan jadi Ketua Badan Koordinasi Wilayah Jabodetabek 

TRIBUNKALTIM.CO - Jakarta akan mulai menerapkan PSBB mulai Jumat 10 April 2020, Gubernur DKI Anies Baswedan dipilih menjadi Ketua Badan Koordinasi Antar Wilayah Jabodetabek.

Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) mulai berlaku di DKI Jakarta mulai besok 10 April 2020. 

Mempersiapkan pelaksanaan dan imbas dari PSBB, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku perlu koordinasi dan saling support terutama di wilayah Jabodetabek.

Oleh karena itu, maka terbentuklah Badan Koordinasi Antar Wilayah Jabodetabek yang dipimpin oleh Anies.

 Refly Harun Bongkar Carut Marut Pemerintah Jokowi Atasi Virus Corona, Takut dan Tak Pikir Nyawa

 Di Mata Najwa, Ridwan Kamil Ungkap Sudah Kirim Permohonan PSBB Covid-19, Menkes Belum Restui?

 Di ILC, Mahfud MD Bongkar Penyebab Tingginya Angka Kematian Virus Corona, Polisi dan Dokter Kelahi

 Di ILC, Refly Harun Ungkap Ada Politisi Ingatkan Jokowi Soal Nyawa Manusia, Penyebaran Virus Corona

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merespons pernyataan Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim terkait penanganan Virus Corona.

Hal itu terjadi saat Anies Baswedan dan Dedie A Rachim tersambung dalam video call dengan acara Mata Najwa pada Rabu (8/4/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dedie A Rachim mengatakan Pemerintah Daerahnya berusaha dan berpikir sendiri soal penanganan Virus Corona.

Tak membenarkan maupun menyalahkan, Anies Baswedan mengatakan bahwa memang fokus setiap Pemerintah Daerah sekarang menyelamatkan warga.

Namun, pihaknya akan terbuka jika ada koordinasi dengan wilayah-wilayah lain di Jabodetabek.

"Mitra Anda (Dedie A Rachim) Pak Gubernur merasa sendirian bagaimana harus bisa bersama-sama menanggulangi ini Mas Anies," tanya Najwa.

"Ya kita koordinasi kemudian artinya bagi kita ini sekarang orientasinya adalah melindungi warga."

"Bila harus komunikasi dengan siapapun ya kita kerjakan termasuk dengan teman-teman wilayah Jabodetabek," jawab Anies Baswedan.

Koordinasi perlu dilakukan mengingat Jakarta akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) pada Jumat (10/4/2020).

"Jadi kita memang melakukan koordinasi terutama terkait dengan sebentar lagi kita akan terapkan PSBB itu."

"Jadi pada akhirnya semua memang harus sama-sama dan saling support saat ini memang kita lakukan koordinasi antar wilayah," ungkap Anies.

Namun, Gubernur 50 tahun ini menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi khususnya sudah melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) terkait penanganan covid-19.

"Kalau kebetulan antar provinsi sebetulnya rapat dengan Bapak Presiden sudah beberapa kali diselenggarakan, jadi ratas (rapat terbatas) dipimpin dengan Bapak Presiden sendiri terkait dengan covid-19 di mana para Gubernur itu juga terlibat," kata Anies Baswedan.

Selain dengan Presiden, rapat juga dilakukan bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ).

"Ada koordinasi di situ, dan BNPB juga memainkan peran yang cukup besar di dalam melakukan koordinasi, kita merasakan sekali, dan kerjanya amat dekat dengan BNPB," sambungnya.

Selanjutnya, dirinya membenarkan ada badan koordinasi antar wilayah di Jabodetabek dengan dirinya sebagai ketua.

"Karena mungkin ini kebanyakan antar provinsi kemudian kita di Jakarta ini berurusan dengan Kota, Kabupaten tetangga, jadi kita ada badan koordinasi, kebetulan saya ketuanya, jadi kita kumpul dan kita koordinasikan sama-sama untuk mengantisipasi PSBB," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-8:28:

 

Dedie A Rachim Ungkap Pemda Harus Bekerja Sendiri

Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim menilai seharusnya Pemerintah berkonsentrasi dengan penanganan Virus Corona di Jabodatebek.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (8/4/2020), mulanya Dedie A Rachim mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) sudah melakukan apa saja yang harus dipersiapkan terkait Virus Corona.

"Untuk masalah teknis permasalahan seperti ini bagaimana kemudian semua daerah harus menyiapkan diri."

"Kemudian semua daerah harus melakukan langkah-langkah seperti apa ini belum dilakukan," ujar Dedie.

Namun, menurutnya yang menjadi permasalahan di daerahnya adalah keterbatasan fasilitas kesehatan.

"Ya inilah yang menakutkan begini, kapasitas rumah sakit di Bogor ada 22 yang memiliki ruang kompresi negatif untuk isolasi kan hanya ada tiga rumah sakit, salah satunya terbesar RSUD."

"RSUD pun ruang kompresi negatifnya hanya delapan artinya pasien positif covid-19 hanya delapan yang bisa ditampung," katanya.

Hal itu tidak sesuai dengan pasien positif Virus Corona yang terus bertambah.

Mau tak mau, daerah harus berpikir secara mandiri terkait masalah tersebut.

"Nah kita berkejar-kejaran dengan pertumbuhan jumlah covid-19 positif kan, maka dari situ kita harus berusaha sendiri, berpikir sendiri, bagaimana meningkatkan kapasitas Rumah Sakit Umum Daerah menjadi paling tidak bisa menampung lah kalau memang terjadi outbreak," katanya.

Dedie A. Rachim melalui sambungan video call dengan acara Mata Najwa pada Rabu (8/4/2020).
Dedie A. Rachim melalui sambungan video call dengan acara Mata Najwa pada Rabu (8/4/2020). (Channel YouTube Najwa Shihab)

Menurutnya, harusnya diperlukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Pusat.

"Sekarang sudah sampe posisi 41 pasien dengan begitu kan bagaimana kalau tidak ada namanya koordinasi yang lebih komprehensif," imbuh Dedie.

Lalu, pasangan dari Bima Arya ini menyinggung bahwa Jabodetabek merupakan daerah yang menjadi pusat penyebaran Virus Corona di Indonesia.

"Ya kan kita harus melindungi warga kita sendiri kan, tentu akan lebih efektif bersama-sama, tapi apa yang harus kita lakukan dalam batas kewenangan masing-masing daerah itu tentu kita lakukan."

 Di ILC, Effendi Gazali Beber 37 Daftar Blunder Pemerintah Jokowi, Ada Telegram Kapolri Idham Azis

 Respon Mengejutkan Kapolri Idham Azis Kala Polisi Disebut Alat Bungkam Kritik ke Presiden Jokowi

 Di ILC, Mahfud MD Bongkar Penyebab Tingginya Angka Kematian Virus Corona, Polisi dan Dokter Kelahi

 Jalankan PSBB, Anies Baswedan Kembali Terapkan Kebijakan yang Dikritik Jokowi dan Dibatalkan Luhut

"Inilah yang mustinya kalau dalam konteks sudah tahu Jabodetabek adalah epicentrum maka kosentrasi di Jabodetabek," singunggnya.

Sehingga, ia meminta agar Pemerintah menganggap Jabodetabek seperti Wuhan.

Sebagaimana diketahui Wuhan merupakan daerah pertama di dunia yang menjadi epicentrum penyebaran Virus Corona.

Di mana Pemerintah Tiongkok fokus menangani Wuhan saat itu.

"Anggaplah Jabodetabek ini Wuhan, konsentrasi ke situ, lakukan langkah-langkah yang drastis sekalipun InsyaAllah daerah-daerah lain akan mensupport kondisi Jabodetabek yang berat seperti ini," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-6:09:

 IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Anies Respons Pernyataan Dedie A Rachim soal Pemda Berusaha Sendiri: Sudah Ratas Dipimpin Presiden, https://wow.tribunnews.com/2020/04/09/anies-respons-pernyataan-dedie-a-rachim-soal-pemda-berusaha-sendiri-sudah-ratas-dipimpin-presiden?page=all
Penulis: Mariah Gipty

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved