Breaking News

Virus Corona

Kronologi Pasien Positif Corona di Samarinda Ngamuk Tolak Diisolasi Ancam Petugas Pakai Pecahan Kaca

Seorang pasien yang dinyatakan positif virus Corona atau covid-19 di Samarinda mengamuk .

TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ilustrasi - Kronologi pasien positif Corona di Samarinda ngamuk tolak diisolasi di RSUD AWS ancam petugas pakai pecahan kaca. 

TRIBUNKALTIM.CO -Kronologi pasien positif Corona di Samarinda ngamuk tolak diisolasi ancam petugas pakai pecahan kaca.

Seorang pasien yang dinyatakan positif virus Corona atau covid-19 di Samarinda mengamuk .

Penyebabnya sang pasien tak ingin diisolasi dan memaksa pulang ke rumah  

Pasien tersebut laki-laki berinisial N diketahui berumur 52 tahun dan tinggal di Jalan Pemuda 2, Samarinda.

Pasien ini diketahui sudah dinyatakan positif melalui rapid test, ia mengamuk sejak Jumat pagi.

Selain mengamuk, ia juga memecahkan kaca dan turut mengancam tenaga medis dengan pecahan kaca jendela, serta sempat mendobrak pintu ruangan.

BACA JUGA

Sepucuk Surat Anies Baswedan yang Terselip di Bantuan Sembako untuk Warga DKI Jakarta Perangi Corona

Gara-gara 1 Kalimat, Ucapan Duka Inul Daratista atas Meninggalnya Glenn Fredly Ini Jadi Perdebatan

Prajurit TNI Ini Kaget dan Langsung Diisolasi, Orang yang Ditemaninya Makan Ternyata Positif Corona

Permintaan SKB CPNS Ditiadakan dan Langsung Diangkat Menurut Ranking Mulai Disuarakan, Ini Kata BKN

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda Dr Osa Rafshodia membenarkan kejadian tersebut.

Ditanya apakah benar pasien tersebut dari kluster Gowa dan dipulangkan ke rumahnya di siang hari, ia juga membenarkan.

dr Osa
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda Dr Osa Rafshodia (TribunKaltim.Co/Muhammad Riduan)

"Iya (kluster Gowa), diberlakukan karantina wilayah selama 30 hari, dipulangkan tim Dinkes bersama BPBD, Kepolisian," ucap dr Osa, pada Jumat malam (10/4/2020).

Pasien tersebut diketahui dikarantina pada Rabu 8 April 2020, "Dinyatakan hasil rapid test positif dan diisolasi di RSUD AWS," terang dr Osa.

 Sebulan Corona di Indonesia, 1.506.713 Pekerja Dirumahkan dan Kena PHK, Respons Jokowi?

 UPDATE Kasus Virus Corona di 34 Provinsi Indonesia, Papua Salip Kaltim, Sulsel Masuk 5 Besar

 Khatib di NTB Diamankan Polisi Gara-gara Sebut Muslim Kafir jika Tak Shalat Jumat saat Wabah Corona

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan menerapkan karantina rumah kepada yang bersangkutan.

Dan ia menjelaskan bahwa pasien tersebut menolak untuk dirawat. Ditanya mengenai apakah seorang pasien memiliki hak untuk menolak diisolasi di Faskes (Fasilitas Kesehatan) atau di rumah sakit, ia menjawab hal tersebut.

"Bukan masalah hak atau kewajiban, tapi patuh atau tidak pada imbauan Pemerintah dalam upaya penanggulangan covid-19," tegasnya.

Identitas Pasien Beredar di WhatsApp Grup

Gemas dengan tingkah sang pasien positif Virus Corona, data pasien berinisial N itu pun beredar di grup-grup WhatsApp. 

Termasuk alamat lengkap pasien.

Penyebar data ini mengungkap agar warga hati-hati dan tak melakukan kontak dengan pasien tersebut. 

Chatt WA grup soal pasien yang mengamuk
Chatt WA grup soal pasien yang mengamuk (Kolase)

Update Virus Corona di Kaltim, Hadiri Pernikahan Teman di Makassar, Warga Samarinda Positif Corona

Bukan dari kluster Gowa, namun pria berumur 23 tahun ini diduga tertular Virus Corona atau covid-19 saat kembali dari provinsi yang sama, yakni Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan ( Sulsel ).

Menurut riwayat perjalanannya pada Sabtu (7/3/2020) lalu, pasien melakukan perjalanan ke daerah tempat Benteng Rotterdam berada. Setelah dari kota itu, pasien lalu merasakan keluhan menurunnya kesehatan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 ( Virus Corona ) Provinsi Kaltim, Andi M Ishak mengemukakan, pasien ke Makassar dalam rangka menghadiri pernikahan teman.

“Kemudian pada Senin (16/3/2020), pasien kembali ke Samarinda melalui Bandara Udara (Bandara) Aji Pangeran Temenggung Pranoto (APTP) Samarinda. Tidak lama setelah itu, keluhan kesehatan mulai dirasakan,” katanya.

Lebih lajut, pria yang juga menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim ini menyebutkan, pasien tidak lantas mengakses fasilitas kesehatan.

Pasalnya, baru dua pekan setelah kepulangannya dari Makassar pasien baru melakukan upaya pengobatan di fasilitas kesehatan.

BACA JUGA

Jangan Sedih tak Lolos SNMPTN, Catat Jadwal Pendaftaran SBMPTN dan Persiapkan Diri Mulai Sekarang!

Nasib THR Swasta, Kemenaker Sebut Pemerintah Sudah Babak Belur, Ini Langkah Lindungi Pekerja

Nasib SKB CPNS Gara-gara Covid-19, Kini Diusulkan Ditiadakan dan Ganti Ranking, BKN Minta Tak Resah

Baru 5 Hari Bebas Karena Program Asimilasi, Herman Dibekuk Polisi Usai Curi Ponsel dan Terekam CCTV

“Tepat dua pekan setelahnya, pada Senin (30/3/2020) pasien lalu mengeluhkan batuk, pilek disertai demam. Kemudian, dua hari berikutnya, pada Rabu (1/4/2020) barulah pasien dites menggunakan rapid tes,” bebernya.

Hasil rapid tes pertama, lanjut Andi, pasien dinyatakan positif mengidap virus mematikan itu.

Kemudian, langkah mengisolasi pasien di ruang isolasi RSUD AW Syahranie Samarinda pun langsung diambil.

“Setelah dinyatakan positif melalui hasil rapid tes, tim medis langsung mengisolasi pasien. Langkah selanjutnya, melakukan tes lainnya untuk memastikan pasien positif mengidap Virus Corona. Setelah hasil dari laboraturium diterima, menyatakan pasien positif Virus Corona,” ucapnya.

(TribunKaltim.co/ Muhammad Riduan)

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Samarinda

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved