Virus Corona

Update Kasus Virus Corona, 4.241 Kasus, 373 Meninggal, Achmad Yurianto: Penyebaran Masih Terjadi

Simak update kasus Virus Corona, 4.241 kasus, 373 meninggal, Achmad Yurianto: Penyebaran masih terus terjadi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Freepik.com
Achmad Yurianto sampaikan update Virus Corona 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak update kasus Virus Corona, 4.241 kasus, 373 meninggal, Achmad Yurianto: Penyebaran masih terus terjadi.

Kasus positif Virus Corona atau covid-19 di Indonesia terus menanjak.

Terbaru, ditemukan kasus baru Virus Corona sebanyak 399 positif covid-19.

Juru Bicara penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto yakin angka ini akan terus bertambah.

Pasien covid-19 yang terkonfirmasi positif bertambah 399 orang pada Minggu (12/4/2020).

Dengan bertambahnya pasien tersebut, maka total kasus covid-19 yang terkonfirmasi positif di Indonesia menjadi 4.241 kasus.

Selain Amerika dan Eropa, WHO Beber Indonesia Bisa Jadi Sarang Virus Corona, Yurianto Singgung PSBB

Jangan Senang Dulu Jika Sembuh dari Virus Corona, Tak Main-Main, Sederet Organ Vital Ini Bisa Rusak

"Kasus positif yang kita dapatkan per hari ini sebanyak 399 orang sehingga total menjadi 4.241 orang," ujar Juru Bicara Pemeirntah untuk Penanganan covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (12/4/2020).

Achmad Yurianto mengatakan, kasus terkonfirmasi positif masih terus bertambah karena penyebaran Virus Corona masih terjadi di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, ia meminta semua masyarakat bersatu padu untuk memutus penularan tersebut.

"Mari kita yakini penyebaran masih terjadi, ancaman kesehatan lain masih ada.

Mari putus penularan dan jaga kesehatan," kata Achmad Yurianto.

Meski kasus positif bertambah, akan tetapi jumlah pasien yang sembuh juga bertambah.

Sehingga totalnya menjadi 359 orang.

Sementara yang meninggal dunia bertambah sebanyak 46 orang sehingga totalnya menjadi 373 orang.

Achmad Yurianto pun meyakini bahwa seluruh masyarakat Indonesia bisa melawan covid-19 yang saat ini masih menjadi pandemi.

"Lawan covid-19, kita bisa berperan dan mampu berperan dengan baik.

Lakukan apa yang menjadi tanggung jawab kita sekalian," katanya.

Ia terus mengimbau agar masyarakat bisa patuh dan disiplin untuk mencuci tangan, menggunakan masker saat berada di luar rumah, dan menjaga jarak aman saat berkomunikasi dengan orang lain.

Termasuk tidak bepergian, terlebih pulang ke kampung halaman karena risikonya sangat besar.

Empat Jamaah Tabligh Cluster Gowa Asal Tarakan Akan Dipulangkan, Ini Alasannya

"Mari kita lindungi (keluarga).

Lawan covid-19 dengan tingkatkan imunitas diri, makan bergizi, hati gembira, sabar, tenang, istirahat cukup dan teratur, tidak panik.

Gotong royong dan bersatu lawan covid-19," ucap dia.

Sarang Baru Virus Corona

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) untuk mencegah potensi Indonesia menjadi episentrum baru penyebaran covid-19.

 Jangan Senang Dulu Jika Sembuh dari Virus Corona, Tak Main-Main, Sederet Organ Vital Ini Bisa Rusak

 Viral Foto Surat Edaran Bansos Corona, Syarat Ini Diprotes Warga, Gubernur Langsung Beri Teguran

Hal ini disampaikan Achmad Yurianto menanggapi Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih yang menyebutkan, Indonesia berpotensi menjadi episentrum baru penyebaran covid-19 jika tidak segera melakukan kontrol.

"Nah itu (PSBB), apakah kita selama ini tidak melakukan pencegahan?," kata Achmad Yurianto ketika dihubungi wartawan, Sabtu (11/4/2020).

Achmad Yurianto mengatakan, untuk mencegah penyebaran covid-19 di tengah masyarakat, pemerintah sudah membuat berbagai aturan.

Dan saat ini masyarakat harus mematuhi aturan tersebut.

"Iya, (butuh kerja sama masyarakat).

Peraturannya sudah banyak, tinggal dipatuhi saja.

Banyak aturan kalau tidak ada yang mematuhi ya percuma," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, setelah Amerika Serikat dan Eropa, Asia Tenggara disebut berpeluang menjadi episentrum baru pandemi covid-19 jika wabah tidak terkontrol.

Regional Director WHO kawasan Asia Tenggara telah mengeluarkan sebuah media briefing sebagai peringatan dan saran kehati-hatian untuk negara di Asia Tenggara.

Ia berujar, gelombang episentrum wabah Virus Corona dari Amerika dan Eropa akan menuju Asia Tenggara.

Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG Diah Saminarsih menyampaikan bahwa potensi pergeseran gelombang episentrum wabah ke wilayah Asia Tenggara ini bisa jadi sangat besar jika tidak terkontrol dari sekarang.

Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, India di Asia Selatan juga disorot WHO sebagai negara yang padat penduduk.

"Indonesia dan India, apabila epidemi tidak terkontrol di dua negara tersebut, maka kawasan Asia Tenggara menjadi episentrum baru (covid-19) di dunia," kata Diah dalam diskusi daring bertajuk "Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi", Kamis (9/4/2020).

Saat ini, episentrum ada di Amerika dan Eropa.

 Dalam Situasi Sulit Akibat Corona, Disnakertrans Kukar Minta Perusahaan Tetap Bayarkan THR Pekerja

Di Amerika Serikat, angka kematian bahkan bisa mencapai sekitar 1.000 kematian per hari.

"Kita tentu ingin menghindari ini terjadi di kawasan Asia Tenggara, termasuk menghindari ini terjadi di Indonesia," ujar dia.

Oleh sebab itu, Diah berujar Indonesia sebagai negara yang "terlambat" terinfeksi Virus Corona bisa mengambil pelajaran akan hal-hal yang dilakukan di negara lain. 

IKUTI >> Update virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertambah 399 Orang, Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Jadi 4.241", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/12/16121471/bertambah-399-orang-kasus-positif-covid-19-di-indonesia-jadi-4241.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved